Teknologi dan Tuntutan Kemampuan SDM
Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya
127
Rangkuman
kemampuan diri kita serta melihat sisi manfaat yang bisa kita terima merupakan hal terpenting yang bisa mengarahkan kita akan sikap
bijaksana dalam menghadapi perkembangan Iptek.
1. Perkembangan Iptek menyisakan dua hal yang sangat
berpengaruh pada kehidupan dan kebudayaan manusia. Pertama adalah efek positif yang ditinggalkan Iptek. Di sisi ini
Iptek memberikan nilai guna yang memang dibutuhkan oleh manusia karena berbagai penciptaan Iptek nyata-nyata
mempermudah kehidupan manusia dan memberi efektivitas yang sangat membantu. Semua segi kehidupan manusia sudah
tersentuh oleh teknologi. Dalam hal ini perkembangan Iptek juga menuntut sebuah kemampuan diri yang disebut SDM supaya
kita siap dalam mengendalikan dan menggunakan Iptek. Tuntutan ini sangat wajar karena masyarakat bergerak ke arah
modernitas sehingga hal ini wajar untuk dipenuhi.
2. Di sisi lain pengaruh perkembangan Iptek berakibat negatif
yang menjadikan kesengsaraan bagi kehidupan manusia. Hal ini karena penggunaan Iptek yang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan diri individu. Terjadi culture lag, ketidak siapan budaya mental yang diakibatkan oleh
kehadiran Iptek di tengah-tengah kehidupan manusia. Lalu bagaimana mengambil sikap terhadap perkembangan
Iptek? Bijaksana adalah kata yang tepat. Menyesuaikan teknologi dengan kebutuhan nyata, kemampuan ekonomis dan SDM serta
memahami dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain akan membuat kita bijaksana dalam merespon perkembangan Iptek.
3. Sebuah inovasi disebarkan kepada masyarakat dengan tujuan
mengenalkan masyarakat pada ide-ide baru yang dianggap dapat lebih mensejahterakan hidupnya. Namun proses
penyebaran itu sendiri melibatkan proses adopsi inovasi dimana akhirnya sebuah ide baru sampai ke tangan individu dan
mendapatkan respon yakni diterima atau ditolak.
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
128
Respon inipun tidak terjadi begitu saja karena membutuhkan serangkaian proses yang bertahap. Tahapan tersebut adalah
tahap mengetahui, tahap ketertarikan, tahap evaluasi, tahap mencoba dan tahap mengadopsi. Dalam tahapan berbagai
keputusan dibuat yakni untuk menerima atau menolak sebuah inovasi.
Dalam tahapan ini ada model komunikasi yang menjelaskan bagaimana sebuah inovasi dapat disebarkan dan selanjutnya
diadopsi oleh individu. Model tersebut adalah S—M—C—R— E. Artinya sumber memberikan pesan melalui channel atau
saluran dan diterima oleh individu yang akhirnya menghasilkan efek tertentu.
4. Sikap yang dibentuk oleh individu atas inovasi tersebut juga
dipengaruhi oleh norma, tradisi dan budaya yang ada. Ada dua macam norma masyarakat yakni norma tradisional dan mod-
ern. Tipe tradisional dianggap lebih tertutup terhadap perubahan sementara sebaliknya tipe modern lebih terbuka dan menerima
inovasi atau ide baru yang masuk. Model ini juga menyisakan berbagai kemungkinan lain dalam
proses adopsi karena adanya diskontinuitas. Tahap adopsi bukanlah tahap akhir dari sebuah proes adopsi inovasi karena
tahapan itu akan bergulir kembali. Diskontinuitas atau penghentian penggunaan inovasi merupakan tahap selanjutnya.
Dalam setiap tahapan individu selalu akan melakukan evaluasi apakah akan mengganti atau menghentikan inovasi yang telah
digunakan.
5. Kendala kebutuhan, sistem sosial masyarakat dan norma budaya
dalam masyarakat turut andil dalam hasil akhir proses ini. Sistem sosial masyarakat tradisional yang tertutup dan tidak kosmopolit
menjadikan inovasi yang tersebar sulit untuk diadopsi. Sama halnya dengan norma atau kebudayaan setempat yang
menjadikan inovasi tidak dapat menyatu dengan kehidupan masyarakat.
Sebuah ilmu pengetahuan pada awalnya digunakan untuk mensejahterakan kehidupan manusia dalam bentuk teknologi
yang sangat sederhana. Namun kehidupan manusia sendiri semakin kompleks dan kebutuhannya beragam serta meningkat
dari waktu ke waktu. Banyak sekali hasil teknologi yang muncul seiring dengan beragamnya kebutuhan manusia yang menuntut