Agama dan Pemeliharaan Masyarakat

Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa 70 bahwa pengajaran nilai keagamaan baik eksplisit maupun implisit merupakan bagian penting dalam pendidikan anak-anak pada semua masyarakat, dan bahwa pengajaran ini dilaksanakan pada saat nilai-nilai pribadi anak tersebut sedang dalam proses pembentukan sampai tingkat tertentu setidaknya menjamin adanya konsistensi antara nilai-nilai individu dan nilai-nilai agama. Misalnya, pendirian yayasan atau lembaga atas nama agama memberikan salah satu peran bagi dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah atau pondok pesantren bagi peningkatan kualitas moral bangsa dengan keseimbangan pengetahuan agama dan umum.

d. Agama dan Situasi Ketegangan

Berbagai persoalan yang selalu datang kepada manusia sangat terlihat sekarang ini. Datangnya bencana alam dan krisis moneter dalam masyarakat mendorong manusia untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan sesuai agamanya. Di dalam masyarakat secara umum terlihat bahwa segala sesuatu berjalan lancar, kewajiban-kewajiban sosial terlaksana secara normal maka dapat dikatakan bahwa semua kondisi berada di jalan. Ditengah itu semua sangat memungkinkan manusia untuk selalu berusaha mendapatkan yang lebih baik. Tetapi ada kalanya manusia mengalami situasi yang tidak direncanakan dan menimbulkan situasi yang penuh ketegangan bagi kehidupannya. Situasi ini kadangkala tidak dapat diselesaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga manusia beralih kepada agama untuk mengatasi situasi ini. Manusia dimanapun berada harus menyesuaikan diri dengan peristiwa yang tidak dapat diramalkan ataupun dikuasai. Dengan demikian agama dapat dianggap sebagai salah satu cara yang paling penting bagi manusia untuk menyesuaikan diri dengan situasi-situasi yang penuh ketegangan itu. Dalam hal ini situasi yang penuh ketegangan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1 Situasi di mana individu atau kelompok dihadapkan dengan hilangnya orang-orang lain yang penting bagi mereka. Kehilangan ini mungkin untuk selama-lamanya seperti dalam kasus kematian atau mungkin kehilangan yang lebih bersifat sementara karena kegagalan sekelompok orang dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban bersama yang diserahkan kepada mereka.