karena tingginya kandungan bahan organik, akibat budidaya ikan melalui karamba jaring apung yang tidak terkendali dan limbah rumah tangga yang
dibuang ke danau, Masalah kekurangan air di setiap musim kemarau ini terjadi karena makin
rusaknya beberapa daerah aliran sungai DAS akibat pengrusakan hutan lindung dan pohon-pohon yang seharusnya menjadi tempat penyimpan air.
Akibat makin gundulnya kawasan hulu maka air tak ada yang meresap. Indikasi seperti itu kini telah terbukti dengan makin keringnya air saat kemarau dan banjir
saat musim hujan. Air tak ada yang tertahan, sehingga saat kemarau sulit untuk mencari sumber-sumber air.
2.2. Fungsi Ekosistim Danau Bagi Kehidupan Manusia
Danau adalah cekungan yang terjadi karena peristiwa alami atau sengaja di buat manusia untuk menampung dan menyimpan air yang berasal dari hujan,
mata air, dan atau sungai. Atau danau adalah badan air alami berukuran besar yang dikelilingi oleh daratan dan tidak berhubungan dengan laut, kecuali melalui
sungai. Danau bisa berupa cekungan yang terjadi karena peristiwa alam yang kemudian menampung dan menyimpan air yang berasal dari hujan, mata air,
rembesan, dan atau air sungai.Indonesia memiliki sekitar 500 danau besar maupun kecil yang tersebar di berbagai wilayah. Indonesia juga memiliki sekitar
162 waduk buatan yang dibangun untuk kepentingan irigasi pertanian, kebutuhan air bersih, dan PLTA . Luas danau alami sekitar 5.000 km2 atau sekitar 0,25
luas daratan Indonesia sedangkan luas danau buatan sekitar 16.000 km2. Danau terluas di Indonesia adalah Danau Toba 110.260 ha sedangkan danau yang
paling dalam adalah Danau Matano 600 m. Sejumlah danau khususnya di Sumatera, Sulawesi, dan Papua memiliki flora dan fauna yang unik dan endemik.
Danau selain memilki fungsi sebagai sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga, pengairan pertanian, transportasi air, sumber tenaga listrik, sumber
perikanan, juga merupakan tempat hidup berbagai biota air, pengatur tata air, dan pengendali banjir. Pendangkalan danau, pencemaran, eutrofikasi, introduksi
spesies asing, eksploitasi sumberdaya, menurunnya muka air danau, dan terjadinya konflik pemanfaatan air danau telah menjadi isu dan permasalahan
danau di Indonesia. Wadukbendungan adalah suatu konstruksi yang memotong sungai untuk
menghalangi aliran air, sehingga permukaan air menjadi naik dan membentuk
danau buatan. Selain waduk dikenal juga istilah ”bendung”, yaitu waduk kecil yang berfungsi mengairi lahan - lahan pertanian yang letaknya jauh dari sungai.
Perbedaan diantara keduanya terletak pada bangunan pelimpah yang berfungsi untuk membuang kelebihan air. Bendung tidak memiliki bangunan pelimpah,
sehingga kelebihan air akan terbuang dengan sendirinya setelah melewati tinggi tubuh bendung, sedang waduk memiliki bangunan pelimpah yang berfungsi
sebagai penampung air untuk cadangan musim kemarau. Danau dan waduk merupakan kawasan yang sangat penting bagi
perekonomian masyarakat karena potensial untuk tujuan wisata, sarana transportasi, sumber air minum, irigasi, pertanian, perikanan, dan pembangkit
listrik. Pembangunan waduk meski ditujukan untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyakarat, ternyata dapat menimbulkan persoalan ekologis dan sosial.
Hal ini menyebabkan perlunya prinsip kehati-hatian dalam pembangunan waduk - waduk baru dan melakukan kajian ulang pada waduk-waduk yang telah
beroperasi. Permasalahan utama yang dihadapi oleh ekosistem danau dan waduk adalah tekanan pencemaran dari kegiatan industri, pertanian, perikanan,
pariwisata, rumah tangga, dan introduksi spesies asing. Banyak danau dan waduk mengalami eutrofikasi dan pendangkalan akibat erosi, serta kehilangan
spesies endemik akibat masuknya spesies asing yang memangsa spesis lain Anonim, 2004.
Bagi manusia kepentingan danau jauh lebih berarti dibandingkan dengan luas daerahnya. Keberadaan ekosistem danau memberikan fungsi yang
menguntungkan bagi kehidupan manusia rumahtangga, industri, dan pertanian. Beberapa fungsi penting ekosistem ini, sebagai berikut: 1 sebagai sumber
plasma nuftah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan genetik; 2 sebagai tempat berlangsungnya siklus hidup jenis florafauna yang penting, 3 sebagai
sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya rumahtangga, industri dan pertanian; 4 sebagai tempat penyimpanan
kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau dari sumber-sumber air bawah tanah; 4 memelihara iklim mikro, di mana
keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaman dan tingkat curah hujan setempat; 5 sebagai sarana tranportasi untuk memindahkan hasil-
hasil pertanian dari tempat satu ke tempat lainnya; 6 sebagai penghasil energi melalui PLTA; 7 sebagai sarana rekreasi dan objek pariwisata. Dua hal lain yang
ditawarkan ekosistem danau adalah: 1sebagai sumber air yang paling praktis
dan murah untuk kepentingan domestik maupun industri, 2sebagai sistem pembuangan yang memadai dan paling murah Connell dan Miller 1995 dalam
Kumurur 2002. Menurut Djunaedi, 2000, danau dan waduk digunakan manusia untuk berbagai keperluan, misalnya untuk produksi air minum, produksi listrik,
rekreasi, perikanan, akuakultur, dan pengendalian air limbah. Sebagai sumber air paling praktis, danau sudah menyediakannya melalui terkumpulnya air secara
alami melalui aliran permukaan yang masuk ke danau, aliran sungai-sungai yang menuju ke danau dan melalui aliran di bawah tanah yang secara alami mengisi
cekungan dimuka bumi ini. Bentuk fisik danaupun memberikan daya tarik sebagai tempat membuang yang praktis. Jika kita membiarkan semua demikian,
maka akan mengakibatkan danau tak akan bertahan lama berada di muka bumi. Saat ini kita melihat ekosistem danau tidak dikelola sebagaimana mestinya,
sebaliknya untuk memenuhi kepentingan manusia, lingkungan sekitar danau diubah untuk dicocokkan dengan cara hidup dan cara bermukim manusia.
2.3. Erosi