Tabel 3. Parameter Fisika - Kimia
No Parameter Satuan
Alat Metode
Fisika : 1
Kedalaman m
Batu duga Ehosonder
In situ 2
Suhu C
Termometer Hg In situ
3 Kecerahan
m Secchi disk
Penetrasi cahaya, In situ 4
Kekeruhan NTU
Turbidimeter Nephallometrik, In situ
5 TDS
mgL Penyaring milipore,
timbangan analitik Gravimetrik, Laboratorium
Kimia : 6
pH -
pH meter Potensiometrik, In situ
7 DO
mgL Peralatan titrasiDO
meter Titrasi Winkler,
Laboratorium In situ 8
BOD
5
mgL Peralatan titrasi
Titrasi, Laboratorium 9
COD mgL
Peralatan titrasi Titrasi, Laboratorium
10 Nitrat NO
3
mgL Spektrofotometer
Spektrofotometrik, Laboratorium 11
NH
3
mgL Spektrofotometer
Spektrofotometrik, Laboratorium 12
PO
4
mgL Spektrofotometer
Spektrofotometrik, Laboratorium 13
Logam berat Pb, Cd
mgL AAS
Spektrofotometrik, Laboratorium
3.4. Tehnik Sampling Kualitas Air 3.4.1. Penentuan stasiun pengamatan
Di muara sungai dan danau, dilakukan pengambilan sampel pada masing – masing sungai dan dilakukan 3 kali ulangan.
Di lokasi danau, penelitian diawali dengan penentuan lokasi pengambilan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan dapat mewakili aktivitas di daratan,
dan aktivitas di perairan. Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan botol sampel di empat wilayah Danau Sentani yaitu Asey Kecil, Asey Besar,
Yabaso, Babrongko, Yahim dan Ifale Gambar 19 dengan tehnik sampel campuran composite sample. Lokasi sampling dipilihditentukan secara sengaja purposive
sampling. Penentuan empat lokasi sampling ini didasarkan pada 1 tujuan pengambilan sampel, 2 jenis sumber air yang akan disampel, 3 pola aliran air
yang akan disampel dan 4 pola aliran air badan air yang akan disampel, khusus air permukaan Hardjojo dan Djokosetiyanto 2005. Di sungai dilakukan pengambilan
sampel untuk lokasi : Sungai Jembatan II, Flafouw, Warno dan Belo.
3.4.2 Pengambilan Sampel Air
Contoh air diambil secara komposit dengan menggunakan alat pengambil sampel. Selanjutnya contoh air dimasukkan dalam botol dan diberi label nama.
Kemudian sampel air dimasukkan ke dalam cool box untuk dibawa ke laboratorium
guna keperluan analisis. Waktu pengambilan contoh air bersamaan dengan waktu pengambilan beberapa parameter pendukung seperti suhu, pH, kekeruhan, dan
kecerahan secara in situ. Contoh sampel ini kemudian diawetkan dengan H
2
SO
4
Pekat sebelum dilakukan analisis di laboratotium. Masing – masing lokasi sampling atau stasiun pengamatan akan dilakukan tiga kali ulangan atau tiga titik sampling
sehingga totalnya adalah 18 titik sampling titik pengamatan Tabel 4. Posisi lintang – bujur Lokasi sampling atau masing – masing stasiun
pengamatan ditentukan dengan menggunakan GPS Global Posisioning System Hutagalung et al. 1997. Pengumpulan data kualitas air dilakukan selama enam
bulan. Analisis dan pengukuran parameter sampel air dilakukan di Laboratorium Kimia UNCEN.
Tabel 4. Hasil Pengukuran Parameter Kualitas Air
No Stasiun
Pengamatan Bln 1
Bln 2 Bln 3
Bln 4 Bln 5
Bln 6 Rata -
rata 1
Asey Kecil 2
Asey Besar 3
Yabaso 4
Babrongko 5
Yahim 6
Ifale
3.5. Rancangan Penelitian 3.5.1. Menganalisis daya dukung Danau Sentani.
3.5.1.1. Pengukuran Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi
• Tujuan penelitian : Menganalisis daya dukung Danau Sentani
• Metode Pengumpulan Data : In Situ dan Laboratorium
• Variabel Yang Diamatai : Beban Pencemaran dengan paramater yang
diukur adalah debit sungai Q dan konsentrasi limbah C •
Metode Analisa Data : Analisis beban pencemaran dilakukan dengan perhitungan langsung di
muara – muara sungai yang menuju Danau Sentani. Cara perhitungan beban pencemaran didasarkan pada pengukuran debit sungai dan konsentrasi limbah di
muara sungai – sungai yang menuju di Danau Sentani berdasarkan model berikut : BP =
QC.......................................................................................................1a Chapra 1983
BP = ? Q
i
x C
i
x 3600 x 24 x 30 x 1 x 10
-6
.................................................1b BP
= Beban pencemaran yang berasal dari sungai tonbulan