Sektor 1 : Weak driver – weak dependent variables AUTONOMOUS Sektor 2 : Weak driver – strongly dependent variables DEPENDENT
Sektor 3 : Strong driver – strongly dependent variables LINKAGE Sektor 4 : Strong drive weak dependent variables INDEPENDENT
Secara garis besar analisis kelembagaan dengan metode ISM ini seperti pada Gambar 16.
Gambar 16. Diagram alir analisis kelembagaan dengan metode ISM
Mulai
Input analisis kelembagaan konsultasi ke pakar: 1 Sektor masyarakat yang terpengaruhi, 2
kebutuhan dari program, 3 kendala utama, 4 perubahan yang dimungkinkan, 5 tujuan dari
program, 6 tolok ukur untuk menilai setiap tujuan, 7 Aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan
tindakan, 8 ukuran aktivitas guna mengevaluasi hasil yang dicapai oleh setiap aktivitas, dan 9
lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program
Analisis kelembagaan pengelola danau, berdasarkan elemen –
elemen yang dikaji dengan metode ISM
OK ?
Output : Hirarki sub elemen untuk setiap elemen yang dikaji
dan klasifikasi sub elemen pada setiap elemen
Selesai
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan berlangsung selama 1 tahun 6 bulan April 2007 – September 2008 dengan lokasi penelitian Danau Sentani di Kabupaten Jayapura
Gambar 17 dan diagram alir rancangan penelitian Gambar 18.
Babrongko Simporo
Putali Ifale
i Yahim Yabaso
Jembatan II Asey
Jembatan II
Lokasi pengambilan sampel di danau
Lokasi pengambilan sampel di sungai
Gambar 17
. Lokasi Pengambilan sampel air di D
anau Sentani dan Sungai
Danau Sentani
3.2. Diagram Alir Rancangan Penelitian
Data parameter Fisika – Kimia merupakan input untuk menghitung beban pencemaran dan kapasitas asimilasi. Data R, K, L, S, C, dan P merupakan input
untuk menghitung erosi. Data gulma merupakan input untuk menganalisis turunnya daya dukung lingkungan. Kapasitas asimilasi, erosi dan gulma termasuk dalam
teknik hard system methodology HSM. Hasil wawancara dengan pakar diinput pada tool ISM untuk mendapatkan elemen kunci kelembagaan pengelola Danau
Sentani dan hal ini termasuk dalam teknik SSM soft system methodology.
Data Parameter
Fisika-Kimia Beban
Pencemaran
Data R,K,L,S,C,P
Kapasitas Asimilasi
Model Dinamik
Powersim USLE
Data inlet Debit
sungai
Erosi HSM
ANALISIS SITUASIONAL
SSM Subsistem Biofisik
Analisis Kebijakan
Strategi Rekomen
dasi
Data Biologi Gulma
Wawancara Analisis
9 Elemen-sub elemen
Pakar ISM
Kelembagaan Institusi
pengelola Subsistem SosekBud
Elemen- elemen kunci
Gambar 18. Diagram Alir Rancangan Penelitian
3.3. Alat dan Bahan
Pengambilan contoh air menggunakan perahu motor Tempel. Parameter yang diukur meliputi parameter fisika dan kimia Tabel 3. Alat dan bahan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Parameter Fisika - Kimia
No Parameter Satuan
Alat Metode
Fisika : 1
Kedalaman m
Batu duga Ehosonder
In situ 2
Suhu C
Termometer Hg In situ
3 Kecerahan
m Secchi disk
Penetrasi cahaya, In situ 4
Kekeruhan NTU
Turbidimeter Nephallometrik, In situ
5 TDS
mgL Penyaring milipore,
timbangan analitik Gravimetrik, Laboratorium
Kimia : 6
pH -
pH meter Potensiometrik, In situ
7 DO
mgL Peralatan titrasiDO
meter Titrasi Winkler,
Laboratorium In situ 8
BOD
5
mgL Peralatan titrasi
Titrasi, Laboratorium 9
COD mgL
Peralatan titrasi Titrasi, Laboratorium
10 Nitrat NO
3
mgL Spektrofotometer
Spektrofotometrik, Laboratorium 11
NH
3
mgL Spektrofotometer
Spektrofotometrik, Laboratorium 12
PO
4
mgL Spektrofotometer
Spektrofotometrik, Laboratorium 13
Logam berat Pb, Cd
mgL AAS
Spektrofotometrik, Laboratorium
3.4. Tehnik Sampling Kualitas Air 3.4.1. Penentuan stasiun pengamatan
Di muara sungai dan danau, dilakukan pengambilan sampel pada masing – masing sungai dan dilakukan 3 kali ulangan.
Di lokasi danau, penelitian diawali dengan penentuan lokasi pengambilan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan dapat mewakili aktivitas di daratan,
dan aktivitas di perairan. Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan botol sampel di empat wilayah Danau Sentani yaitu Asey Kecil, Asey Besar,
Yabaso, Babrongko, Yahim dan Ifale Gambar 19 dengan tehnik sampel campuran composite sample. Lokasi sampling dipilihditentukan secara sengaja purposive
sampling. Penentuan empat lokasi sampling ini didasarkan pada 1 tujuan pengambilan sampel, 2 jenis sumber air yang akan disampel, 3 pola aliran air
yang akan disampel dan 4 pola aliran air badan air yang akan disampel, khusus air permukaan Hardjojo dan Djokosetiyanto 2005. Di sungai dilakukan pengambilan
sampel untuk lokasi : Sungai Jembatan II, Flafouw, Warno dan Belo.
3.4.2 Pengambilan Sampel Air
Contoh air diambil secara komposit dengan menggunakan alat pengambil sampel. Selanjutnya contoh air dimasukkan dalam botol dan diberi label nama.
Kemudian sampel air dimasukkan ke dalam cool box untuk dibawa ke laboratorium