Pengembangan Model Kelembagaan TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Degradasi Danau oleh Aktivitas Manusia

Sektor 1 : Weak driver – weak dependent variables AUTONOMOUS Sektor 2 : Weak driver – strongly dependent variables DEPENDENT Sektor 3 : Strong driver – strongly dependent variables LINKAGE Sektor 4 : Strong drive weak dependent variables INDEPENDENT Secara garis besar analisis kelembagaan dengan metode ISM ini seperti pada Gambar 16. Gambar 16. Diagram alir analisis kelembagaan dengan metode ISM Mulai Input analisis kelembagaan konsultasi ke pakar: 1 Sektor masyarakat yang terpengaruhi, 2 kebutuhan dari program, 3 kendala utama, 4 perubahan yang dimungkinkan, 5 tujuan dari program, 6 tolok ukur untuk menilai setiap tujuan, 7 Aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan, 8 ukuran aktivitas guna mengevaluasi hasil yang dicapai oleh setiap aktivitas, dan 9 lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program Analisis kelembagaan pengelola danau, berdasarkan elemen – elemen yang dikaji dengan metode ISM OK ? Output : Hirarki sub elemen untuk setiap elemen yang dikaji dan klasifikasi sub elemen pada setiap elemen Selesai

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung selama 1 tahun 6 bulan April 2007 – September 2008 dengan lokasi penelitian Danau Sentani di Kabupaten Jayapura Gambar 17 dan diagram alir rancangan penelitian Gambar 18. Babrongko Simporo Putali Ifale i Yahim Yabaso Jembatan II Asey Jembatan II Lokasi pengambilan sampel di danau Lokasi pengambilan sampel di sungai Gambar 17 . Lokasi Pengambilan sampel air di D anau Sentani dan Sungai Danau Sentani

3.2. Diagram Alir Rancangan Penelitian

Data parameter Fisika – Kimia merupakan input untuk menghitung beban pencemaran dan kapasitas asimilasi. Data R, K, L, S, C, dan P merupakan input untuk menghitung erosi. Data gulma merupakan input untuk menganalisis turunnya daya dukung lingkungan. Kapasitas asimilasi, erosi dan gulma termasuk dalam teknik hard system methodology HSM. Hasil wawancara dengan pakar diinput pada tool ISM untuk mendapatkan elemen kunci kelembagaan pengelola Danau Sentani dan hal ini termasuk dalam teknik SSM soft system methodology. Data Parameter Fisika-Kimia Beban Pencemaran Data R,K,L,S,C,P Kapasitas Asimilasi Model Dinamik Powersim USLE Data inlet Debit sungai Erosi HSM ANALISIS SITUASIONAL SSM Subsistem Biofisik Analisis Kebijakan Strategi Rekomen dasi Data Biologi Gulma Wawancara Analisis 9 Elemen-sub elemen Pakar ISM Kelembagaan Institusi pengelola Subsistem SosekBud Elemen- elemen kunci Gambar 18. Diagram Alir Rancangan Penelitian

3.3. Alat dan Bahan

Pengambilan contoh air menggunakan perahu motor Tempel. Parameter yang diukur meliputi parameter fisika dan kimia Tabel 3. Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 3. Parameter Fisika - Kimia No Parameter Satuan Alat Metode Fisika : 1 Kedalaman m Batu duga Ehosonder In situ 2 Suhu C Termometer Hg In situ 3 Kecerahan m Secchi disk Penetrasi cahaya, In situ 4 Kekeruhan NTU Turbidimeter Nephallometrik, In situ 5 TDS mgL Penyaring milipore, timbangan analitik Gravimetrik, Laboratorium Kimia : 6 pH - pH meter Potensiometrik, In situ 7 DO mgL Peralatan titrasiDO meter Titrasi Winkler, Laboratorium In situ 8 BOD 5 mgL Peralatan titrasi Titrasi, Laboratorium 9 COD mgL Peralatan titrasi Titrasi, Laboratorium 10 Nitrat NO 3 mgL Spektrofotometer Spektrofotometrik, Laboratorium 11 NH 3 mgL Spektrofotometer Spektrofotometrik, Laboratorium 12 PO 4 mgL Spektrofotometer Spektrofotometrik, Laboratorium 13 Logam berat Pb, Cd mgL AAS Spektrofotometrik, Laboratorium 3.4. Tehnik Sampling Kualitas Air 3.4.1. Penentuan stasiun pengamatan Di muara sungai dan danau, dilakukan pengambilan sampel pada masing – masing sungai dan dilakukan 3 kali ulangan. Di lokasi danau, penelitian diawali dengan penentuan lokasi pengambilan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan dapat mewakili aktivitas di daratan, dan aktivitas di perairan. Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan botol sampel di empat wilayah Danau Sentani yaitu Asey Kecil, Asey Besar, Yabaso, Babrongko, Yahim dan Ifale Gambar 19 dengan tehnik sampel campuran composite sample. Lokasi sampling dipilihditentukan secara sengaja purposive sampling. Penentuan empat lokasi sampling ini didasarkan pada 1 tujuan pengambilan sampel, 2 jenis sumber air yang akan disampel, 3 pola aliran air yang akan disampel dan 4 pola aliran air badan air yang akan disampel, khusus air permukaan Hardjojo dan Djokosetiyanto 2005. Di sungai dilakukan pengambilan sampel untuk lokasi : Sungai Jembatan II, Flafouw, Warno dan Belo.

3.4.2 Pengambilan Sampel Air

Contoh air diambil secara komposit dengan menggunakan alat pengambil sampel. Selanjutnya contoh air dimasukkan dalam botol dan diberi label nama. Kemudian sampel air dimasukkan ke dalam cool box untuk dibawa ke laboratorium