Penelitian di Dalam Danau Sentani

Peneliti menyarankan perlunya peraturan pelarangan pemukiman pada lahan yang kemiringannya diatas 40. 18 Irwen 2004 telah mengkaji analisis beban pencemaran lingkungan pada Sungai Way Seputih Desa Buyut Udik – Buyut Ilir Kabupaten Lampung Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencemaran Sungai Way Seputih berdasarkan BOD dan DO berada pada kondisi yang tercemar berat. Sumber beban pencemaran terbesar dari kegiatan industri, sedangkan kegiatan rumah tangga relatif kecil. Peneliti menyarankan perlunya kesadaran masyarakat. 19 Suzy 2004 telah mengkaji beban pencemaran yang terakumulasi melalui aliran sungai – sungai yang masuk ke Teluk Jakarta serta menganalisis kapasitas asimilasi perairan Teluk Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun beban pencemaran amonia dan Fosfat terus meningkat pada musim kemarau, sedangkan Nitrat terus meningkat pada musim hujan. Beban pencemaran ini berasal dari aktivitas industri. 20 Maintindom 2005 telah melakukan analisis kebijakan pengelolaan sumberdaya alam lahan pada Cagar Alam Pegunungan Cycloop cagar alam sekitar danau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 masih adanya tumpang tindih kebijakan pemerintah kota dan kabupaten Jayapura dalam implementasi RUTRW untuk konservasi Cagar Alam pegunungan Cycloop CAPC, 2 koordinasi antar sektor dan penegak hukum masih lemah dalam pengelolaan CAPC, 3 sesuai analisis AHP kawasan CAPC lebih optimal jika kawasan ini dikelola menjadi kawasan konservasi dan pariwisata, kemudian ekonomi dan sosial , dan 4 Masih terdapatnya perbedaan pemahaman konservasi antara pihak – pihak yang berkepentingan pemerintah, masyarakat adat, swastadunia usaha, perguruan tinggi da LSM. Peneliti menyarankan perlunya penataan institusi dalam pengelolaan CAPC.

1.5.2. Penelitian di Dalam Danau Sentani

1 Badjoeri dan Lukman 1991 telah mengkaji kelimpahan bakteri heterotrofik di perairan Danau Sentani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri heterotrof di perairan Danau Sentani berkisar antara 0,48 – 350 selml. 2 Lukman dan Gunawan 1991 telah mengkaji distribusi vertikal fitoplankton di Danau Sentani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton berkisar antara 57 – 5260 individu per mililiter air. 3 Lukman 1991 telah melakukan pra survai Danau Sentani Irian Jaya dan wilayah sekitarnya. Hasil survai mengemukakan bahwa Jenis – jenis ikan di Danau Sentani terdiri dari :11 jenis ikan asli, 8 jenis ikan bahari yg teradaptasi ke perairan tawar, dan 7 jenis ikan introduksi. 8 jenis ikan bahari yaitu : kahiobelut anguilla australis Richards, merlemaihiu gergaji Pristis microdon Latham, barra Garranx stellatus Eydoux et Slyt, bara C. ignobilis Forskal, kaijobelanak Mugil cephalus Linnaeus, Megalops cyprinoides Broussonet, Lutjanus sp, dan bandeng chanos- chanos Forskal. 4 Mantiri 1994 telah mengkaji evaluasi beban pencemaran dan kualitas air Danau Sentani. Hasil penelitian untuk analisis kualitas air menunjukkan bahwa 1 kadar amoniak, nitrit dan oksigen terlarut DO pada beberapa lokasi air telah melampaui baku mutu air golongan B dan C, 2 jumlah Escherichia coli pada jarak 0 – 10 m di Zona II Kecamatan Sentani induktengah telah melampaui baku mutu air untuk pemandian umum, 3 beban pencemaran perairan Danau Sentani, terutama berasal dari permukiman dan peternakan yang ada di sekitarnya. Sumber pencemar lainnya berasal dari hotel, restoran, pencucian mobil, transportasi danau dan lain – lain, dan 4 berdasarkan parameter fisik, status kualitas air Danau Sentani belum melampaui persyaratan baku mutu air seperti yang ditetapkan PP N0. 20 tahun 1980 golongan B dan C. Peneliti menyarankan 1 untuk mengurangi beban pencemaran maka perlu adanya penataan pemukiman penduduk yang tinggal pada rumah terapung di perairan danau, 2 Limbah cair faeces-tinja rumah tangga, hotel dan restoran hendaknya dimasukkan dalam septic tank dan limbah padat dari kegiatan ini sebaiknya dibakar, ditimbun landfill atau dibuang pada tempat yang telah disiapkan. 5 Sulastry dan Fachmijany 1996 telah mengkaji evaluasi sifat limnologis Danau Sentani Irian Jaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Danau Sentani merupakan danau eutrofik. Kondisi eutrofik sudah pada taraf penurunan kualitas perairan, khususnya untuk mendukung kehidupan ikan. Kondisi ini terlihat dari rendahnya oksigen pada bagian dalam perairan, serta sebagian wilayah permukaan perairan. Berdasarkan uraian di atas kajian – kajian tentang sistem DAS dan danau khususnya masih menekankan pada pendekatan biofisik oleh sebab itu keterbaruan novelty dalam penelitian ini adalah : 1. Sistem pendekatan yang terpadu dengan menggunakan sistem model dinamik, yakni gabungan antara teknik hard system methodology kapasitas asimilasi, erosi, beban pencemaran, dan teknik soft system methodology ISM, skenario prospektif. 2. Model pengembangan Danau Sentani yang berwawasan lingkungan dengan mengintegrasikan ekonomi dan sosial.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Degradasi Danau oleh Aktivitas Manusia