berbentuk seperti tonggak-tonggak terbuat dari tanah. Tonggak-tonggak tanah tersebut merupakan bagian tanah yang resisten terhadap erosi atau yang
tertutup oleh batu atau kerikil. Sifat-sifat kimia dan fisik tanah yang bagaimana yang menyebabkan terjadinya erosi mercu tidak diketahui, akan tetapi umumnya
terdekat pada tanah-tanah yang mengandung natrium berlebihan dan dalam keadaan terdeflokulasi Sitanala 2000.
2.4. Sedimen dan Sedimentasi
Tanah dan bagian-bagian tanah yang terangkut dari suatu tempat yang tererosi secara umum disebut sedimen. Sebagian saja dari sedimen yang akan
sampai dan masuk ke dalam sungai dan terbawa ke luar daerah tampung atau daerah aliran sungai. Nisbah jumlah sedimen yang betul-betul terbawa oleh
sungai dari suatu daerah terhadap jumlah tanah yang tererosi dari derah tersebut, disebut Nisbah Pelepasan Sedimen NPS atau dalam bahasa Inggris
disebut Sedimen Delivery Ratio SDR. Nilai NPS mendekati satu artinya semua tanah yang tererosi masuk ke
dalam sungai hanya mungkin terjadi pada daerah aliran sungai kecil dan yang tidak mempunyai daerah-daerah datar atau yang memiliki lereng-lereng curam,
banyak butir-butir tanah halus yang terangkut, kerapatan drainase yang tinggi, atau secara umum dikatakan tidak memiliki sifat yang cenderung menghambat
pengendapan sedimen di dalam daerah aliran. Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi dan terbawa oleh suatu aliran
akan diendapkan pada suatu tempat yang kecepatan airnya melambat atau terhenti. Proses ini yang dikenal dengan sedimentasi atau pengendapan, atau
proses yang bertanggungjawab atas terbentuknya dataran-dataran aluvial yang luas yang pada banyak tempat di dunia merupakan pendukung perkembangan
pertanian. Akan tetapi bagaimanapun juga, sedimen yang dihasilkan oleh tererosinya secara hebat tanah-tanah yang salah dikelola lebih banyak
menimbulkan malapetaka. Sedimen yang terbawa sampai masuk kedalam waduk atau danau
sebagian akan terendap dalam waduk atau danau tersebut dan sebagian akan terbawa oleh air yang mengalir ke luar. Bagian dari sedimen yang mengendap di
dalam waduk menunjukkan keefisienan waduk menangkap sedimen. Kemampuan waduk untuk menahan dan mengendapkan sedimen disebut
keefisienan perangkap atau trap efficiency,yang dinyatakan dalam persen
terhadap banyaknya sedimen yang terbawa aliran masuk. Keefisienan perangkap tergantung pada sifat-sifat sedimen distribusi ukuran butir dan laju
aliran melalui waduk Gottschalk 1964 dalam Sitanala 2000. Laju aliran melalui waduk menentukan kemampuan waduk mengendapkan sedimen yang disebut
simpanan tahanan detention storage. Hal ini dipengaruhi oleh volume dalam hubungannya dengan kapasitas simpan dan laju aliran ke luar. Ukuran dan lokasi
tempat aliran ke luar juga mempengaruhi keefisienan perangkap. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi keefisienan perangkap, pengaruh relatif
setiap faktor belum banyak diselidiki untuk dapat menetapkan kuantitatifnya. Waktu simpan reservoir dalam hubungannya dengan sifat-sifat sedimen
nampaknya adalah faktor-faktor penentu terpenting untuk reservoir umumnya Sitanala 2000.
2.5. Karakteristik Perairan Danau 2.5.1. Pemantauan Kualitas Air