Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

191

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis fisik, analisis kelembagaan, dan hasil simulasi model dinamik dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 Kapasitas asimilasi untuk parameter TDS sebesar 12184,94 tonbulan, BOD sebesar 11,31973 tonbulan, COD sebesar 122,4184 tonbulan, − 3 4 PO sebesar 1,401685 tonbulan, − 3 NO sebesar 185,2202729 tonbulan, Fe sebesar 0,226383192 tonbulan, Cl sebesar 15286,18799 tonbulan, − 2 4 SO sebesar 1276,118 tonbulan, Zn sebesar 0,169118 tonbulan, Cu sebesar -0,06125 tonbulan, Cr sebesar 0,769953052 tonbulan, dan NH 3 sebesar 8,620493359 tonbulan. Parameter Cu, − 3 4 PO , Zn dan Fe telah berada di atas nilai kapasitas asimilasi, hal ini menunjukkan daya dukung Danau Sentani telah menurun. 2 Elemen kunci dalam pengembangan model pengelolaan Danau Sentani diawali oleh Penegakan hukum, Koordinasi daerah, Memperkuat hubungan antar stakeholder, Kompromi tingkat kebutuhan dan Pembangunan OBM , sub elemen level 4 ini menjadi penggerak utama. 3 Pendekatan model dinamik untuk pengelolaan Danau Sentani dapat membantu untuk mengetahui perkembangan sumber – sumber pencemar, beban pencemar, kualitas air dan daya dukung danau kapasitas asimilasi. Sehingga kebijakan strategis berkaitan dengan degradasi Danau Sentani dapat diantisipasi secara lebih dini. 4 Sub Model Sumber Pencemar dapat digunakan sebagai alternatif dalam penanganan sampah, limbah KJA, Limbah feses manusia, limbah kotoran sapi, limbah kotoran babi, erosi pemukiman dan erosi pertanian. 5 Sub Model Beban pencemaran dapat digunakan sebagai alternatif dalam penanganan beban pencemaran masing – masing parameter kualitas air, dan kapasitas asimilasi sebagai salah satu faktor daya dukung lingkungan. Parameter tersebut antara lain : TDS, BOD, COD, − 3 4 PO , − 3 NO , NH 3 , Cr, Cu, Fe, Zn, Cl, dan − 2 4 SO 192 6 Sub Model Kualitas Air Danau Sentani dapat digunakan sebagai alternatif dalam penanganan konsentrasi masing – masing parameter kualitas air yaitu TDS, BOD, COD, − 3 4 PO , − 3 NO , NH 3 , Cr, Cu, Fe, Zn, Cl, dan − 2 4 SO 7 Pertumbuhan penduduk merupakan faktor pengungkit leverage factor terhadap penanganan sampah, limbah KJA, Limbah feses manusia, limbah kotoran sapi, limbah kotoran babi, erosi pemukiman dan erosi pertanian. 8 Upaya pengurangan total sumber pencemar dan beban pencemaran yang lebih besar adalah melalui intervensi fungsional dengan cara pengendalian fraksi pertumbuhan penduduk dalam bentuk kebijakan pengaturan migrasi masuk ke Jayapura. Namun secara bersama – sama perlu juga dilakukan intervensi struktural terhadap jumlah jumlah KJA, luas pemukiman, luas pertanian, jumlah sapi, dan jumlah babi. 9 Upaya kebijakan pengurangan total sumber pencemar adalah melalui pengaturan migrasi penduduk yang masuk ke Jayapura dan bermukim di sekitar Danau Sentani, pendekatan sumber, penegakan hukum, dan intensifikasi pertanian. 10 Model dinamik sumber pencemar merupakan bentuk Archetype yang kompleks, yang terdiri dari Limit to Success, Shifting the Burden dan Tragedy of the Commons.

6.2. Saran – Saran