Rancangan Penelitian 1. Menganalisis daya dukung Danau Sentani.

guna keperluan analisis. Waktu pengambilan contoh air bersamaan dengan waktu pengambilan beberapa parameter pendukung seperti suhu, pH, kekeruhan, dan kecerahan secara in situ. Contoh sampel ini kemudian diawetkan dengan H 2 SO 4 Pekat sebelum dilakukan analisis di laboratotium. Masing – masing lokasi sampling atau stasiun pengamatan akan dilakukan tiga kali ulangan atau tiga titik sampling sehingga totalnya adalah 18 titik sampling titik pengamatan Tabel 4. Posisi lintang – bujur Lokasi sampling atau masing – masing stasiun pengamatan ditentukan dengan menggunakan GPS Global Posisioning System Hutagalung et al. 1997. Pengumpulan data kualitas air dilakukan selama enam bulan. Analisis dan pengukuran parameter sampel air dilakukan di Laboratorium Kimia UNCEN. Tabel 4. Hasil Pengukuran Parameter Kualitas Air No Stasiun Pengamatan Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Rata - rata 1 Asey Kecil 2 Asey Besar 3 Yabaso 4 Babrongko 5 Yahim 6 Ifale 3.5. Rancangan Penelitian 3.5.1. Menganalisis daya dukung Danau Sentani.

3.5.1.1. Pengukuran Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi

• Tujuan penelitian : Menganalisis daya dukung Danau Sentani • Metode Pengumpulan Data : In Situ dan Laboratorium • Variabel Yang Diamatai : Beban Pencemaran dengan paramater yang diukur adalah debit sungai Q dan konsentrasi limbah C • Metode Analisa Data : Analisis beban pencemaran dilakukan dengan perhitungan langsung di muara – muara sungai yang menuju Danau Sentani. Cara perhitungan beban pencemaran didasarkan pada pengukuran debit sungai dan konsentrasi limbah di muara sungai – sungai yang menuju di Danau Sentani berdasarkan model berikut : BP = QC.......................................................................................................1a Chapra 1983 BP = ? Q i x C i x 3600 x 24 x 30 x 1 x 10 -6 .................................................1b BP = Beban pencemaran yang berasal dari sungai tonbulan Q i = Debit sungai ke-i m 3 detik C i = Konsentrasi limbah parameter ke-i mgl Nilai kapasitas asimilasi didapatkan dengan cara membuat grafik hubungan antara konsentrasi masing – masing parameter limbah di perairan danau dengan total beban pencemaran parameter tersebut di muara sungai. Titik perpotongan dengan nilai baku mutu yang berlaku untuk setiap parameter disebut sebagai nilai kapsitas asimilasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pencemaran di muara sungai secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : y = fx ...........................................................................................................2 Secara matematis persamaan regresi linier dapat dituliskan : y = a + bx ......................................................................................................3 Dimana : x = nilai parameter di sungai y = nilai parameter di perairan danau a = nilai tengahrataan umum b = koefisien regresi untuk parameter di sungai Peubah x merupakan jumlah nilai dari seluruh muara yang diamati untuk parameter tertentu dan y merupakan nilai parameter di perairan danau.

3.5.1.2. Memprediksi Erosi

• Tujuan penelitian : Menganalisis tingkat erosi di kawasan sekitar Danau Sentani. • Metode Pengumpulan Data : pengukuran langsung terhadap parameter erosi dan menggunakan data dokumentasi. • Variabel Yang Diamatai : Tingkat erosi A • Metode Analisa Data : Model untuk memprediksi erosi dari bidang tanah menggunakan USLE the Universal Soil Loss Equation. Persamaan USLE adalah sebagai berikut : A = RKLSCP ..........................................................................................4 Dimana : A = banyaknya tanah tererosi dalam tonhektartahun R = faktor curah hujan dan aliran permukaanerosivitas hujan K = faktor erodibilitas tanah L = faktor panjang lereng S = faktor kecuraman lereng C = faktor vegetasi penutup tanah dan pengolahan tanaman P = faktor teknik konservasi yang dipakai Memilih Model Kelembagaan dan Strategi Program Pengelolaan Danau Sentani • Tujuan penelitian : Mengembangkan model kelembagaan pengelolaan danau. • Metode Pengumpulan Data : Kuesioner yang diisi berdasarkan pendapat pakar. • Variabel Yang Diamatai : model alternatif pengelolaan Danau Sentani • Metode Analisa Data : Analisis sistem yaitu analisis kelembagaan menggunakan ISM. Dalam hal ini akan ditentukan : a Elemen kunci pada diagram hirarki b Elemen – elemen mana yang termasuk ke dalam variabel AUTONOMOUS sektor 1, DEPENDENT sektor 2, LINKAGE sektor 3 atau INDEPENDENT sektor 4. 3.5.3. Pengembangan Model Dinamik A. Diagram sebab akibat causal loop diagram model dinamik pengelolaan danau terpadu Variabel yang berpengaruh terhadap sosial ekonomi seperti kemiskinan, kesejahteraan, pendidikan, dan prilaku masyarakat. Meningkatnya angka kemiskinan mendorong masyarakat meningkatkan penebangan hutan secara liar, selain itu rendahnya pendidikan dan prilaku masyarakat akan meningkatkan perambahan hutan secara liar. Meningkatkatnya perambahan hutan akan meningkatkan erosi yang pada akhirnya meningkatkan pendangkalan danau. Meningkatnya usaha karamba jaring apung, peternakan, hotel, restoran akan meningkatkan pendapatan, sebaliknya meningkatnya usaha akan memperkecil daya dukung lingkungan danau. Sedimen meliputi tanah dan pasir yang masuk ke badan air akibat erosi. Variabel yang berpengaruh terhadap Pendangkalan danau seperti erosi, curah hujan, dan debit aliran, aliran permukaan, vegetasi penutup tanah, jumlah tanaman yang ditebang, laju reboisasi, luas lahan, luas konversi lahan, dan luas lahan pertanian. Meningkatnya curah hujan dan penebangan hutan secara liar akan mengakibatkan banjir dan erosi. Meningkatnya erosi akan meningkatkan transport sedimen di sungai akhirnya sedimen akan terakumulasi di danau dan menyebabkan pendangkalan di danau. Keberadaan sedimen dalam badan air mengakibatkan menurunnya daya dukung lingkungan danau terjadinya peningkatan kekeruhan perairan, yang selanjutnya menghambat penetrasi cahaya dan transfer oksigen dari atmosfer ke perairan. Selain itu, meningkatnya kekeruhan akan menghambat daya lihat organisme akuatik dan terganggunya kerja organ pernafasan pada organisme akuatik. Sedimen juga menyebabkan hilangnya tempat memijah yang sesuai bagi ikan seperti digambarkan secara lengkap pada diagram sebab akibat causal loop diagram Gambar 19. Pemukiman adalah Intansi Uncen, SMU, Perumnas dan BTN. PAD adalah Pendapatan asli daerah. Gambar 19. Diagram sebab akibat causal loop diagram model pengelolaan danau terpadu

B. Uji Validasi dan Sensitivitas Model

Tahap – tahap uji validasi yang dilakukan adalah :

1. Uji Validitas Struktur 2. Uji Validasi kinerja

• Statistik AME Absolute Mean Eror dan AVE Absolute Variation Eror. Nilai batas penyimpangan yang dapat diterima adalah 5 – 10. • Uji Kalman Filter KF, dengan tingkat fitting kecocokan yang dapat diterima 47,5-52,5. • Uji Durbin Watson DW, yaitu tajam sekali DW2 dan kurang tajam DW2.

3. Uji Sensitivitas

1 Intervensi fungsional, yakni dengan memberikan fungsi – fungsi khusus terhadap model. 2 Intervensi struktural, yakni dengan mempengaruhi hubungan antar unsur atau struktur model, dengan cara mengubah struktur modelnya.

C. Analisis Kebijakan

Ada dua tahap analisis kebijakan yaitu : • Pengembangan kebijakan alternatif • Analisis kebijakan alternatif.

3.6. Daftar Istilah

Beberapa istilah yang akan digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1 Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya. 2 Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penangulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air. 3 Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.