Uji Validasi dan Sensitivitas Model

b. Uji Sensitivitas

Untuk mengetahui kekuatan robustness model dalam dimensi waktu dilakukan uji sentivitas, dengan menggunakan fungsi – fungsi sepeti IF, STEP, GRAPH, dan PULSE Davidesen 1994 dalam Kholil 2005. Uji sensitivitas dilakukan untuk mengetahui respon model terhadap stimulus, tujuannya untuk menemukan alternatif tindakan baik untuk mengakselerasi kemungkinan pencapaian positif, maupun untuk mengantisipasi dampak negatif. Uji sensitivitas dilakukan dengan dua macam Muhamadi, 2001 : 1 Intervensi fungsional, yakni dengan memberikan fungsi – fungsi khusus terhadap model, dan 2 intervensi struktural, yakni dengan mempengaruhi hubungan antar unsur atau struktur model, dengan cara mengubah struktur modelnya.

2.7.7. Analisis Kebijakan

Analisis kebijakan dilakukan untuk mempengaruhi sistem agar sesuai dengan apa yang diinginkan Davidsen, 1994 dalam Kholil, 2005. Dalam sistem dinamis analisis kebijakan dilakukan terhadap hasil simulasi model Muhamadi, 2001. Ada dua tahap analisis kebijakan yaitu : pengembangan kebijakan alternatif dan analisis kebijakan alternatif. Pengembangan kebijakan alternatif adalah suatu proses berfikir kreatif menciptakan ide – ide baru untuk mempengaruhi sistem agar mencapai tujuan yang diinginkan, baik dengan cara mengubah parameter maupun struktur modelnya. Sementara itu analisis kebijakan alternatif dilakukan untuk memilih satu kebijakan terbaik dari beberapa alternatif kebijakan yang ada, dengan mempertimbangkan perubahan sistem lama ke sistem baru, serta perubahan lingkungan ke depan.

2.8. Pengembangan Model Kelembagaan

Pengembangan model kelembagaan pengelola danau terpadu didasarkan atas hasil analisis kelembagaan dengan menggunakan metoda ISM Interpretative structural modelling yang dikembangkan oleh Saxena 1992 dalam Eriyatno 1999. Data pada teknis ISM adalah kumpulan pendapat dari pakar panelis sewaktu menjawab tentang keterkaitan antar elemen. Pengembangan model kelembagaan ini bertujuan untuk membangun alternatif institusi pengelola danau yang tepat, sesuai dengan karakteristik daerah, perkembangan masyarakat dan peraturan yang berlaku. Elemen – elemen yang dipilih dalam melakukan analisis kelembagaan ini adalah elemen yang berperan secara dominan dalam menentukan keberhasilan pengelolaan danau terpadu. Menurut Saxena 1992 dalam Eriyatno 1999 program dapat dibagi menjadi sembilan elemen, yaitu 1 sektor masyarakat yang terpengaruhi, 2 kebutuhan dari program, 3 kendala utama, 4 perubahan yang dimungkinkan, 5 tujuan dari program, 6 tolok ukur untuk menilai setiap tujuan, 7 Aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan, 8 ukuran aktivitas guna mengevaluasi hasil yang dicapai oleh setiap aktivitas, dan 9 lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program. Dalam melakukan analisis kelembagaan elemen – elemen yang akan digunakan adalah elemen yang dominan yang dikonsultasikan dengan pakar. Pakar dalam hal ini adalah yang memiliki a pengetahuan tentang danau, b pengetahuan tentang model dinamik dan c skill dan d Sikap etika dan moral – attitude Menurut Eriyatno 1999 dan Kholil 2005, analisis terhadap model kelembagaan ini pada dasarnya untuk menyusun hirarki setiap sub elemen pada elemen yang dikaji, dan kemudian membuat klasifikasi ke dalam 4 sektor, untuk menentukan sub elemen mana yang termasuk ke dalam variabel AUTONOMOUS sektor 1, DEPENDENT sektor 2, LINKAGE sektor 3 atau INDEPENDENT sektor 4. Gambar 15. Matriks DP-D untuk Elemen Tujuan IV III I II Driver power Dependence