Eskalasi Escalation Pola – Pola Dasar Sistem Dinamik
menurun. Turunnya sumberdaya alam ini menimbulkan kepanikan sehingga konsumsi meningkat dengan cepat. Kondisi ini menimbulkan fase ketiga yaitu
penurunan jumlah sumberdaya alam secara cepat.
2.7. Pengembangan Analisis Sistem 2.7.1. Tahapan Pendekatan Sistem
Masalah pengelolaan danau melibatkan banyak pihak seperti masyarakat, industri, usaha, pemerintah, Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan,
Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, PDAM, dan LSM menyebabkan upaya pengelolaan danau menjadi semakin kompleks karena masalahnya melibatkan
partisipasi masyarakat, regulasi, kelembagaan, dan pendanaan. Jadi kawasan danau merupakan suatu sistem yang terdiri dari sumber daya yaitu sumber daya
alam, sumber daya manusia, sumber daya buatan, sumber daya dana yang merupakan satu kesatuan dan saling berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya. Oleh karena itu dalam pengelolaan danau perlu pendekatan sistem dengan memperhatikan keterpaduan dan keberlanjutan.
Melihat banyaknya pihak yang terlibat, maka masalah pengelolaan danau menjadi masalah yang kompleks. Alternatif pendekatan yang cocok adalah
pendekatan holistik yang melibatkan seluruh pihak secara terpadu. Pendekatan kesisteman dengan multidisiplin ilmu merupakan alternatif terbaik bagi
penyelesaian masalah pengelolaan danau yang kompleks tersebut. Hal ini karena melalui pendekatan kesisteman ini akan dapat diidentifikasi kebutuhan
seluruh pihak terkait stakeholder, sehingga dapat dicari satu penyelesaian holistik dan terpadu yang dapat memberikan hasil lebih efektif.
Dalam pendekatan sistem dilakukan beberapa tahap proses yang terdiri dari analisis kebutuhan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem, pemodelan
sistem, verifikasi dan validasi model serta implementasi Gambar 12. Pelaksanaan semua tahapan tersebut dalam satu ketentuan kerja merupakan
analisis sistem Eriyatno 1999 dan Hartisari 2007. Sistem model dinamik merupakan salah satu pendekatan kesisteman
yang memiliki beberapa keunggulan antara lain : 1 dapat menyederhanakan model masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana, dan 2 adanya umpan
balik feed back dalam model Muhamadi 2000 dan Kholil 2005. Dalam pengembangan model dinamik, penggunaan perangkat lunak soft ware tool
computer sangat diperlukan. Melalui perangkat lunak powersim dapat dilakukan
simulasi terhadap model yang telah dikembangkan untuk melihat tren pola sistem pada masa yang akan datang seiring perubahan waktu. Sehingga
perubahan perbaikan yang diperlukan untuk mendapatkan sistem model yang diinginkan dapat dilakukan. Ada dua jenis perbaikan yang dapat dilakukan : a
perbaikan struktural, yakni dengan melakukan penyempurnaan model menambahmengurangi, dan b perbaikan fungsional, yakni dengan melakukan
penyempurnaan unsur – unsur sistem.
Davidsen 1993 dalam Kholil 2005, menyatakan ada dua pertimbangan dasar yang harus dipikirkan dalam melakukan perbaikan baik perbaikan
struktural maupun fungsional, yaitu : a feasibility dan b desirability. Feasibility menekankan bahwa perbaikan dilakukan agar model dapat dilaksanakan dalam
dunia nyata real world, sedangkan desirability menekankan perbaikan model dilakukan agar dapat didukung oleh semua unsur dan sumber daya.