Erosi TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Degradasi Danau oleh Aktivitas Manusia

dan murah untuk kepentingan domestik maupun industri, 2sebagai sistem pembuangan yang memadai dan paling murah Connell dan Miller 1995 dalam Kumurur 2002. Menurut Djunaedi, 2000, danau dan waduk digunakan manusia untuk berbagai keperluan, misalnya untuk produksi air minum, produksi listrik, rekreasi, perikanan, akuakultur, dan pengendalian air limbah. Sebagai sumber air paling praktis, danau sudah menyediakannya melalui terkumpulnya air secara alami melalui aliran permukaan yang masuk ke danau, aliran sungai-sungai yang menuju ke danau dan melalui aliran di bawah tanah yang secara alami mengisi cekungan dimuka bumi ini. Bentuk fisik danaupun memberikan daya tarik sebagai tempat membuang yang praktis. Jika kita membiarkan semua demikian, maka akan mengakibatkan danau tak akan bertahan lama berada di muka bumi. Saat ini kita melihat ekosistem danau tidak dikelola sebagaimana mestinya, sebaliknya untuk memenuhi kepentingan manusia, lingkungan sekitar danau diubah untuk dicocokkan dengan cara hidup dan cara bermukim manusia.

2.3. Erosi

Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh air atau angin ke tempat lain. Erosi dapat juga berarti peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Di daerah beriklim basah erosi oleh airlah yang penting, sedangkan erosi oleh angin tidak berarti. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan ditempat lain; di dalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi, diatas tanah pertanian dan sebagainya. Dengan demikian maka kerusakan yang ditimbulkan oleh peristiwa erosi terjadi di dua tempat yaitu 1 pada tanah tempat erosi terjadi 2 pada tempat tujuan akhir tanah yang terangkut tersebut diendapkan. Kerusakan yang dialami pada tanah tempat erosi terjadi berupa kemunduran sifat-sifat kimia dan fisik tanah seperti kehilangan unsur hara dan bahan organik dan memburuknya sifat-sifat fisik yang tercermin antara lain pada menurunnya kapasitas infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah dan berkurangnya kemantapan struktur tanah, yang pada akhirnya menyebabkan memburuknya pertumbuhan tanaman dan menurunnya produktivitas. Hal ini disebabkan oleh karena tanah setebal 15 sampai 30 cm mempunyai sifat-sifat kimia dan fisik lebih baik dari lapisan lebih bawah. Banyaknya unsur hara yang hilang tergantung pada besarnya kandungan unsur hara yang terbawa oleh sedimen dan besarnya erosi yang terjadi. Secara kasar banyaknya unsur hara yang hilang dapat dihitung dengan mengalikan kandungan unsur hara tanah semula dengan banyaknya tanah tererosi. Erosi oleh angin disebabkan oleh kekuatan angin, sedangkan erosi oleh air diimbulkan oleh kekuatan air. Dua macam utama erosi yaitu erosi normal dan erosi dipercepat. Erosi normal juga disebut erosi geologi atau erosi alami merupakan proses-proses pengangkutan tanah yang terjadi dibawah keadaan vegetasi alami. Biasanya terjadi dengan laju yang lambat yang memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan vegetasi secara normal. Proses erosi geologi menyebabkan terjadinya sebagian bentuk permukaan bumi yang terdapat di alam. Erosi dipercerpat adalah pengangkutan tanah yang menimbulkan kerusakan tanah sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara proses pembentukan dan pengangkutan tanah. Meskipun kedua macam erosi tersebut dikenal, hanya erosi dipercepat yang menjadi perhatian konservasi tanah. Menurut bentuknya erosi dibedakan dalam erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, longsor dan erosi internal. Erosi yang terjadi pada tanggul atau tepi saluran irigasi atau drainase dapat berbentuk salah satu bentuk-bentuk di atas. Erosi Lembar Erosi lembar sheet erosion adalah pengangkutan lapisan tanah yang merata tebalnya dari suatu permukaan bidang tanah. Kekuatan jatuh butir-butir hujan dan aliran air di permukaan tanah merupakan penyebab utama erosi ini. Dari segi energi, pengaruh butir-butir hujan lebih besar karena kecepatan jatuhnya sekitar 6 sampai 10 meter per detik, sedangkan kecepatan aliran air di permukaan tanah hanya 0,3 sampai 0,6 meter per detik. Oleh karena kehilangan lapisan olah tanah adalah seragam maka bentuk erosi ini tidak segera nampak. Jika erosi telah berjalan lanjut barulah disadari yaitu setelah tanaman mulai ditanam di atas lapisan bawah tanah subsoil yang tidak baik bagi pertumbuhan tanaman. Erosi lembar disebut juga erosi antar alur atau interrill erosion. Erosi Alur Erosi alur riil erosion terjadi karena air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat-tempat tertentu di permukaan tanah sehingga pemindahan tanah lebih banyak terjadi pada tempat tersebut. Alur-alur yang terjadi masih dangkal dan dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah. Erosi alur biasanya terjadi pada tanah-tanah yang ditanami dengan tanaman yang ditanam berbaris menurut lereng atau akibat pengolahan tanah menurut lereng atau bekas tempat menark balok-balok kayu. Erosi lembar dan erosi alur lebih banyak dan luas terjadinya dibandingkan dengan bentuk lain. Erosi Parit Erosi parit qully erosion proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi saluran-saluran yang terbentuk sudah demikian dalamnya sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolhan tanah biasa. Erosi parit yang baru terbentuk berukuran sekitar 40 cm lebarnya dengan kedalaman sekitar 25 cm. Erosi parit yang telah lanjut dapat mencapai 30 meter dalamnya. Erosi parit dapat berbentuk V atau U, tergantung dari kepekaan erosi substratnya. Bentuk V adalah bentuk yang umum terdapat, tetapi pada daerah- daerah yang substratnya mudah lepas yang umumnya berasal dari batuan sedimen akan terjadi bentuk U. Tanah-tanah yang telah mengalami erosi parit sangat sulit untuk dijadikan tanah pertanian. Di antara kedua bentuk tersebut di atas bentuk U lebih sulit diperbaiki dari pada bentuk V. Erosi parit qully erosion dikenal juga dengan nama ravine. Erosi Tebing Sungai Erosi tebing sungai terjadi sebagi akibat pengikisan tebing oleh air yang mengalir dari bagian atas tebing atau oleh terjangan arus air yang kuat pada kelokan sungai. Erosi tebing akan lebih hebat terjadi jika vegetasi penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing. Longsor Longsor landslide adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam jumlah yang besar. Jadi berbeda dari bentuk-bentuk erosi lainnya, pada longsor pengangkutan tanah itu terjadi sekaligus. Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu volume tanah di atas suatu lapisan agak kedap air yang jenuh air. Lapisan tersebut yang terdiri dari liat atau mengandung kadar liat tinggi yang setelah jenuh air berlaku sebagai peluncur. Akan terjadi longsor jika terpenuhi tiga keadaan 1 lereng yang cukup curam sehingga volume tanah dapat bergerak atau meluncur ke bawah, 2 terdapat lapisan, di bawah permukaan tanah , yang agak kedap air dan lunak yang akan merupakan bidang luncur, dan 3 terdapat cukup air dalam tanah sehingga lapisan tanah tepat di atas lapisan kedap air tadi menjadi jenuh. Lapisan kedap atau agak kedap air tadi biasanya terdiri dari lapisan liat atau mengandung liat yang tinggi, tetapi mungkin juga lapisan batuan. Napal liat clay shale sering merupakan lapisan yang demikian. Suatu bentuk lain yang mirip dengan tanah longsor adalah tanah merayap soil creep. Pada peristiwa ini perpindahan terjadi ke bagian bawah pada suatu bidang yang sama. Erosi Internal Erosi internal adalah terangkutnya butir-butir primer ke bawah ke dalam celah-celah atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang berarti oleh karena sebenarnya bagian-bagian tanah tidak hilang ke tempat lain, dan tanah akan baik kembali jika strukturnya diperbaiki. Akan tetapi erosi internal menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran permukaan meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi lembar atau erosi alur. Erosi internal juga disebut erosi vertikal. Bentuk lain peristiwa erosi lokal adalah erosi terowongan piping, erosi lapik pedestal dan erosi mercu pinnacle. Pada erosi terowongan tanah terangkut ke bagian bawah dan terbentuk semacam pipa atau terowongan yang memanjang dari permukaan ke lapisan bawah tanah. Erosi terowongan hanya terjadi pada tanah-tanah tertentu yang biasanya merupakan tanah yang buruk untuk pertanian. Erosi lapik terjadi di sekitar pohon atau batu oleh karena tanah terangkut oleh aliran permukaan sedangkan tanah yang berada dekat pada akar atau di bawah batu terlindung dari percikan dan tidak erosi. Erosi mercu berbentuk seperti tonggak-tonggak terbuat dari tanah. Tonggak-tonggak tanah tersebut merupakan bagian tanah yang resisten terhadap erosi atau yang tertutup oleh batu atau kerikil. Sifat-sifat kimia dan fisik tanah yang bagaimana yang menyebabkan terjadinya erosi mercu tidak diketahui, akan tetapi umumnya terdekat pada tanah-tanah yang mengandung natrium berlebihan dan dalam keadaan terdeflokulasi Sitanala 2000.

2.4. Sedimen dan Sedimentasi