Pengambilan Sampel Air Tehnik Sampling Kualitas Air 1. Penentuan stasiun pengamatan

Q i = Debit sungai ke-i m 3 detik C i = Konsentrasi limbah parameter ke-i mgl Nilai kapasitas asimilasi didapatkan dengan cara membuat grafik hubungan antara konsentrasi masing – masing parameter limbah di perairan danau dengan total beban pencemaran parameter tersebut di muara sungai. Titik perpotongan dengan nilai baku mutu yang berlaku untuk setiap parameter disebut sebagai nilai kapsitas asimilasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pencemaran di muara sungai secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : y = fx ...........................................................................................................2 Secara matematis persamaan regresi linier dapat dituliskan : y = a + bx ......................................................................................................3 Dimana : x = nilai parameter di sungai y = nilai parameter di perairan danau a = nilai tengahrataan umum b = koefisien regresi untuk parameter di sungai Peubah x merupakan jumlah nilai dari seluruh muara yang diamati untuk parameter tertentu dan y merupakan nilai parameter di perairan danau.

3.5.1.2. Memprediksi Erosi

• Tujuan penelitian : Menganalisis tingkat erosi di kawasan sekitar Danau Sentani. • Metode Pengumpulan Data : pengukuran langsung terhadap parameter erosi dan menggunakan data dokumentasi. • Variabel Yang Diamatai : Tingkat erosi A • Metode Analisa Data : Model untuk memprediksi erosi dari bidang tanah menggunakan USLE the Universal Soil Loss Equation. Persamaan USLE adalah sebagai berikut : A = RKLSCP ..........................................................................................4 Dimana : A = banyaknya tanah tererosi dalam tonhektartahun R = faktor curah hujan dan aliran permukaanerosivitas hujan K = faktor erodibilitas tanah L = faktor panjang lereng S = faktor kecuraman lereng C = faktor vegetasi penutup tanah dan pengolahan tanaman P = faktor teknik konservasi yang dipakai Memilih Model Kelembagaan dan Strategi Program Pengelolaan Danau Sentani • Tujuan penelitian : Mengembangkan model kelembagaan pengelolaan danau. • Metode Pengumpulan Data : Kuesioner yang diisi berdasarkan pendapat pakar. • Variabel Yang Diamatai : model alternatif pengelolaan Danau Sentani • Metode Analisa Data : Analisis sistem yaitu analisis kelembagaan menggunakan ISM. Dalam hal ini akan ditentukan : a Elemen kunci pada diagram hirarki b Elemen – elemen mana yang termasuk ke dalam variabel AUTONOMOUS sektor 1, DEPENDENT sektor 2, LINKAGE sektor 3 atau INDEPENDENT sektor 4. 3.5.3. Pengembangan Model Dinamik A. Diagram sebab akibat causal loop diagram model dinamik pengelolaan danau terpadu Variabel yang berpengaruh terhadap sosial ekonomi seperti kemiskinan, kesejahteraan, pendidikan, dan prilaku masyarakat. Meningkatnya angka kemiskinan mendorong masyarakat meningkatkan penebangan hutan secara liar, selain itu rendahnya pendidikan dan prilaku masyarakat akan meningkatkan perambahan hutan secara liar. Meningkatkatnya perambahan hutan akan meningkatkan erosi yang pada akhirnya meningkatkan pendangkalan danau. Meningkatnya usaha karamba jaring apung, peternakan, hotel, restoran akan meningkatkan pendapatan, sebaliknya meningkatnya usaha akan memperkecil daya dukung lingkungan danau. Sedimen meliputi tanah dan pasir yang masuk ke badan air akibat erosi. Variabel yang berpengaruh terhadap Pendangkalan danau seperti erosi, curah hujan, dan debit aliran, aliran permukaan, vegetasi penutup tanah, jumlah tanaman yang ditebang, laju reboisasi, luas lahan, luas konversi lahan, dan luas lahan pertanian. Meningkatnya curah hujan dan penebangan hutan secara liar akan mengakibatkan banjir dan erosi. Meningkatnya erosi akan meningkatkan