Verifikasi Model Kualitas Air Danau Sentani

asimilasi berarti perairan danau masih memenuhi daya dukung, demikian sebaliknya. Nilai beban pencemaran yang berada di bawah nilai kapasitas asimilasi berarti bahwa dalam rentang waktu tertentu air Danau Sentani masih mampu menerima pencemaran limbah yang masuk tanpa terjadi penurunan kualitas air yang ditetapkan sesuai peruntukannya. Hal ini disebabkan oleh air memiliki kemampuan self purification atau kemampuan pulih alamiahnya. Beban limbah yang masuk perairan hendaknya tidak melebihi daya asimilasi ekosistim sehingga kemampuan pulih alaminya self purification dapat berlangsung secara optimal Dahuri 2003. Konsentrasi polutan yang masuk ke perairan mengalami tiga macam fenomena, yaitu pengenceran dilution, penyebaran dispertion, dan reaksi penguraian decay or reaction. Oleh sebab itu dibutuhkan penananganan terhadap sumber pencemar melalui intervensi kebijakan dan penguatan kelembagaan Akumulasi dari masing – masing beban pencemaran mengakibatkan total beban pencemaran pada periode 2002 – 2042 terus meningkat dari 445,97 ton menjadi 4,08 x 10 49 ton. Peningkatan total beban pencemaran ini akan meningkatkan konsentrasi kualitas air Danau Sentani, sehingga akan melebihi stándar baku mutu air. Berdasarkan hasil simulasi ini menunjukkan bahwa dibutuhkan penananganan terhadap sumber pencemar melalui intervensi kebijakan dan penguatan kelembagaan Gambar 91. Gambar 91. Perkembangan total beban pencemaran air

4.6.3.3. Verifikasi Model Kualitas Air Danau Sentani

Peningkatan total beban pencemaran akan mempengaruhi meningkatnya konsentrasi TDS di Danau. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi TDS pada periode 2002 - 2014 meningkat dari 137,70 mgl menjadi 911,82 mgl nilai ini masih di bawah nilai baku mutu TDS yaitu 1000 mgl. Nilai konsentrasi TDS terus meningkat melebihi nilai baku mutu pada periode 2014 sampai akhir simulasi Gambar 92. Gambar 92. Nilai baku mutu TDS dan Perkembangan konsentrasi TDS Konsentrasi COD di Danau Sentani dipengaruhi oleh beban pencemaran di Sungai inlet. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi COD pada periode 2002 - 2040 meningkat dari 3,10 mgl menjadi 10,62 mgl, nilai ini masih di bawah nilai baku mutu COD yaitu 10 mgl. Nilai konsentrasi COD terus meningkat melebihi nilai baku mutu pada periode 2041 sampai akhir simulasi Gambar 93. Gambar 93. Nilai baku mutu COD dan Perkembangan konsentrasi COD Beban pencemaran yang terus meningkat akan mempengaruhi konsentrasi BOD di Danau Sentani. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi BOD pada periode 2002 - 2010 meningkat dari 1,78 mgl menjadi 1,95 mgl, nilai ini masih di bawah nilai baku mutu BOD yaitu 2 mgl. Nilai konsentrasi BOD terus meningkat melebihi nilai baku mutu pada periode 2011 sampai akhir simulasi Gambar 94. Gambar 94. Nilai baku mutu BOD dan Perkembangan konsentrasi BOD Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi − 3 NO pada periode 2002 - 2024 meningkat dari 0,27 mgl menjadi 9,92 mgl, nilai ini masih di bawah nilai baku mutu − 3 NO yaitu 10 mgl. Nilai konsentrasi − 3 NO terus meningkat melebihi nilai baku mutu pada periode 2025 sampai akhir simulasi Gambar 95. Gambar 95. Nilai baku mutu − 3 NO dan Perkembangan konsentrasi − 3 NO Seiring dengan peningkatan total beban pencemaran maka akan meningkat pula konsentrasi − 3 4 PO di Danau. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi − 3 4 PO pada periode 2002 - 2007 meningkat dari 0,05 mgl menjadi 0,18 mgl, nilai ini masih di bawah nilai baku mutu − 3 4 PO yaitu 0,20 mgl. Nilai konsentrasi − 3 4 PO terus meningkat melebihi nilai baku mutu pada periode 2008 sampai akhir simulasi Gambar 96. Gambar 96. Nilai baku mutu − 3 4 PO dan Perkembangan konsentrasi − 3 4 PO Meningkatnya konsentrasi Fe di Danau Sentani disebabkan oleh peningkatan total beban pencemaran. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi Fe pada periode 2002 - 2015 meningkat dari 0,01 mgl menjadi 0,26 mgl, nilai ini masih di bawah nilai baku mutu Fe yaitu 0,30 mgl. Nilai konsentrasi Fe terus meningkat melebihi nilai baku mutu pada periode 2016 sampai akhir simulasi Gambar 97. Gambar 97. Nilai baku mutu Fe dan Perkembangan konsentrasi Fe Nilai konsentrasi Cu terus meningkat melebihi nilai baku mutu pada periode 2002 sampai akhir simulasi, kondisi ini akan mengganggu keseimbangan ekologi Danau Sentani. Oleh sebab itu dibutuhkan penananganan terhadap sumber pencemar Cu melalui intervensi kebijakan dan penguatan kelembagaan Gambar 98. Gambar 98. Nilai baku mutu Cu dan Perkembangan konsentrasi Cu Simulasi pada periode 2002 – 2042 menunjukkan bahwa total beban pencemaran akan mempengaruhi konsentrasi Cl di Danau. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi Cl pada periode 2002 - 2042 menurun dari 13,13 mgL menjadi 0,10 mgL, nilai ini masih di bawah nilai baku mutu Cl yaitu 600 mgL Gambar 99. Gambar 99. Nilai baku mutu Cl dan Perkembangan konsentrasi Cl Konsentrasi Zn di Danau Sentani sangat dipengaruhi oleh peningkatan total beban pencemaran. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi Zn pada periode 2002 - 2008 meningkat dari 0,04 mgl menjadi 0,05 mgl, nilai ini masih di bawah nilai baku mutu Zn yaitu 0,05 mgl. Nilai konsentrasi Zn terus meningkat melebihi nilai baku mutu pada periode 2009 sampai akhir simulasi, kondisi ini akan mengganggu keseimbangan ekologi Danau Sentani Gambar 100. Gambar 100. Nilai baku mutu Zn dan Perkembangan konsentrasi Zn Gambar 101 memperlihatkan bahwa meningkatnya konsentrasi − 2 4 SO di Danau dipengaruhi oleh peningkatan total beban pencemaran. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi − 2 4 SO pada periode 2002 - 2006 terus menurun dari 31,60 mgl menjadi 2 x 10 -9 mgl, nilai ini masih di bawah nilai baku mutu − 2 4 SO yaitu 400 mgl. Gambar 101. Nilai baku mutu − 2 4 SO dan Perkembangan konsentrasi − 2 4 SO Dari hasil simulasi Gambar 96 sampai dengan Gambar 105 di atas menunjukkan bahwa rata – rata konsentrasi kualitas air di Danau Sentani terus meningkat pada periode 2002 – 2042, sehingga cenderung nilai kualitas airnya berada di atas nilai baku mutu PP 82 Tahun 2001. Hal ini membuktikan bahwa kondisi sumber pencemar harus tetap dikontrol agar tidak mengganggu keseimbangan ekologi Danau Sentani. Oleh sebab itu dibutuhkan penananganan terhadap sumber pencemar melalui intervensi kebijakan dan penguatan kelembagaan. Seiring dengan pertambahan populasi penduduk dan total beban pencemaran maka daya dukung lingkungan terus menurun secara drastis Gambar 102 dan Gambar 103. Gambar 102. Hubungan Populasi penduduk dengan daya dukung lingkungan Gambar 103. Hubungan Total sumber pencemar dengan daya dukung lingkungan 4.6.4. Analisis Kebijakan 4.6.4.1. Skenario – Skenario Kebijakan