Analisis Kebijakan Alternatif Analisis Kebijakan 1. Skenario – Skenario Kebijakan

185 Secara teknis penurunan jumlah KJA dapat ditempuh melalui beberapa kebijakan misalnya penegakan regulasi pembatasan luas KJA sebesar 1 dari Luas Danau 96,3 ha. Teknis kebijakan dalam upaya memperlambat peningkatanan luas pemukiman ditempuh melalui pelarangan ijin mendirikan bangunan IMB di kawasanan yang tidak sesuai RTRW, IMB BTN susun, rumah panggung, pemberian pengharggaan bagi developer yang mengikuti persyaratan ekologis pasal 7 UU No. 4 Tahun 1992, penegakan hukum melalui Kepres No. 32 Tahun 1990 pasal 16 – 18 tentang pelarangan pembangunan pemukiman di daerah sempadan. Upaya memperlambat peningkatan laju luas pertanian dapat ditempuh melalui teknis kebijakan intensifikasi pertanian, agroforestry wanatani, teknik konservasi pertanian, dan pelarangan pembakaran hutan lahan pertanian. Upaya penurunan erosi karena penggunaan lahan dapat ditempuh dengan pembatasan penambangan galian C, teknik konservasi penanaman searah kontur, terras, reboisasi dan pelarangan perambahan hutan. Secara teknis penurunan jumlah ternak sapi dan babi sulit diterapkan karena menyangkut sumber pendapatan ekonomi penduduk. Teknis kebijakan yang dapat dilakukan adalah pelatihan pemanfaatan limbah ternak misalnya kompos dan sumber energi biogas dengan pendekatan Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Participation 4R + P. Hal ini merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat dalam hal penanganan sampah Kabupaten Jayapura.

4.6.4.3. Analisis Kebijakan Alternatif

Berdasarkan pengembangan kebijakan di atas maka dilakukan analisis kebijakan alternatif dalam pengelolaan Danau Sentani yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat melalui beberapa cara, yaitu : 1 Penduduk : Sosialisasi program KB dan pembatasan usia nikah adalah kebijakan yang tidak diinginkan dan tidak layak, dimana tidak mendapat dukungan pemerintah daerah propinsi Papua karena jumlah penduduk Papua yang masih kurang. Jumlah penduduk Papua pada tahun 2005 diperkirakan 2.646.489 jiwa yang terdiri dari penduduk asli dan pendatang imigrasi BPS Papua 2005. Menurut data sepertiga penduduk perkotaan adalah penduduk asli dan tiga perempat penduduk pedesaan adalah penduduk asli Pemda, Bappenas, UNDP 2005. Kepadatan penduduk di Kabupaten Jayapura sekitar 6,01 orang per km 2 . Kebijakan yang layak diterapkan untuk 186 menurunkan laju pertumbuhan penduduk adalah pengaturan migrasi masuk ke kabupaten Jayapura dan kota Jayapura. 2 Limbah sampah, feses ternak dan manusia : Pengolahan dengan pendekatan sumber. Pergeseran pendekatan dari pendekatan ujung-pipa end-pipe of solution ke pendekatan sumber. Dengan pendekatan sumber, maka sampah ditangani pada hulu sebelum sampah itu sampai ke tempat pengolahan akhir hilir. Pada prinsipnya, pendekatan sumber menghendaki dikuranginya produk sampah yang akan dikirim ke tempat pengolahan akhir. Pengembangan program pengelolaan sampah limbah dengan pendekatan Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Participation 4R + P yang meliputi, antara lain: waste to energy dan kompos. Sumber energi Biogas yang utama adalah kotoran ternak Sapi, Kerbau, Babi dan Kuda. Satu ekor ternak sapi dapat menghasilkan kurang lebih 2 m 3 biogas gas bio per hari. 1 m 3 biogas setara dengan 0,46 kg LPG, 0,62 liter minyak tanah, atau 3,5 kg kayu bakar Ditjen PPHP DEPTAN 2008. Kebijakan ini diinginkan karena sejalan dengan kebijakan zero waste dan diversifikasi energi renewable. 3 Pemukiman : IMB sesuai RTRW dan Penegakan hukum melalui Kepres No. 32 Tahun 1990 pasal 16–18 tentang pelarangan pembangunan pemukiman di daerah sempadan. Kebijakan ini dinginkan dalam rangka kelestarian Danau Sentani. 4 Pertanian: Intensifikasi pertanian. Kebijakan ini diinginkan karena meningkatkan produksi pertanian dan melestarikan lingkungan.

4.7. Perangkat Lunak Model Pengelolaan Danau Sentani MoPeDS A. Konfigurasi Program

Program terdiri dari lima subsistem, yaitu subsistem Menu utama, subsistem sumber pencemar, subsistem beban pencemar, subsistem kualitas air dan subsistem causal loop.

B. Instalasi Program

Perangkat lunak yang digunakan adalah Powersim 2005. Powersim 2005 membutuhkan spesifikasi komputer yaitu Windowa NTXPVista, Memori RAM 256 MB, Hardisk 40 MB, dan VGA 64 MB.