Danau Daerah Tangkapan Air Danau

lapisan kulit bumi turun ke bawah membentuk cekung dan akhirnya terisi air. Contohnya adalah Danau Toba di Sumatera Utara. • Danau VulkanikDanau Kawah. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk pada bekas kawah gunung berapi. Contohnya adalah Danau Batur di Bali. Sesuai dengan kepentingan PLTA Asahan yakni terjaganya daya dukung lingkungan hidup dan sasaran mafaatnya serta tersedianya volume air danau yang berkelanjutan untuk membangkitkan daya listrik sesuai kapasitas terpasang PLTA maka diperlukan intakerata-rata tahunan ke Danau Toba lebih besar dari 110 m3s . Untuk itu, elevasi permukaan air Danau Toba perlu dijaga pada kisaran 903,00 m – 905,00 m. Namun permasalahan yang dihadapi saat ini adalah menurunnya daya tangkap dan daya tahan air DTA Danau Toba yang diduga bersumber dari perubahan-perubahan pada sektor kehutanan, pertanian, perikanan, parawisata, industri dan penyimpangan tata ruang Asahan, 2003

2.1.2 Daerah Tangkapan Air

Daerah tangkapan air DTA danaumerupakan bagian dari daerah aliran sungai, dalam hal ini daerah tangkapan air Danau Toba merupakan bagian hulu dari Daerah Aliran Sungai DAS Asahan. Daerah Aliran Sungai DAS adalah suatu wilayah daratan tertentu yangmerupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yangberfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal daricurah hujan ke danau atau laut secara alami. DAS mempunyai batas di darat yangmerupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerahperairan yang masih terpengaruh aktivitas di daratan Pasal 1 ayat 11 UUNo. 7 Tahun 2004 DAS adalah sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke sungai utama yang bermuara ke danau atau lautan. Pemisah topografis adalah punggung bukit dan pemisah bawah berupa batuan Manan, 1983, diacu dalam Yuzni, 2008 . DAS dalam beberapa literatur menggunakan istilah yang berbeda dengan arti yang sama, di antaranya menggunakan istilah watershed, river basin, catchment, atau drainage basin. Istilah watershed digunakan karena hubungannyadengan batas aliran, sedangkan istilah river basin, catchment, atau drainage basin digunakan karena hubungannya dengan daerah aliran Wijayaratna,2000 diacu dalam Yuzni, 2008. DAS merupakan satuan hidrologi yang dibagi menjadi sub-DAS, sub-sub- DAS, dan seterusnya sesuai dengan ordo sungai.Dalam sebuah DAS terdapat keterkaitan dan ketergantungan antara berbagai komponen ekosistem vegetasi, tanah, dan air dan antara berbagai bagian dan lokasi.DAS merupakan suatu ekosistem, tempat unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari material dan energi. Ekosistem DAS, terutama DAS bagian hulu merupakan bagian yang penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap keseluruhan bagian DAS, sehingga perencanaan DAS bagian hulu sering kali menjadi fokus perhatian mengingat bagian hulu dan hilir mempunyai keterkaitan biofisik melalui daur hidrologi Pasaribu, 1999 diacu dalam Yuzni, 2008.

2.2 Kondisi Ekologis

2.2.1 Sumberdaya fisik

Setiap daerah tangkapan air danau memiliki karakter biofisik yang berbeda yang mencerminkan tingkat kepekaan dan potensi suatu daerah tangkapan air. Pengumpulan data fisik yang dilakukan dengan mencatat beberapa faktor yang dominan pada suatu wilayah akan mencerminkan karakteristik suatu DTA. Faktor-faktor pengontrol karakteristik DAS antara lain adalah faktor iklim, kondisi tanah, geologi dan faktor hidrologi. Untuk menggambarkan kondisi sumberdaya fisik danau maka digunakan data iklim, data tanah, data geologi dan data topografi. Danau memiliki karakteristik fisik yang khas yang sangat rentan terhadap berbagai perubahan penutupan dan penggunaan lahan maupun terhadap kegiatan manusia di dalam DTA. Karakteristik fisik yang khas ini mencakup 1 iklim, 2 kondisi jenis tanah 3 kondisi formasi batuan dan 4 kondisi topografi

2.2.2 Kependudukan

Pertumbuhan penduduk yang semakin besar menimbulkan kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan tempat berusaha untuk memenuhi kebutuhannya menjadi semakin besar. Kebutuhan lahan tersebut akan dilanjutkan dengan kegiatan pemanfaatan lahan dan oleh karena keinginan umumnya penduduk memanfaatkan lahan semaksimal mungkin sedangkan luas lahan relatif tetap,