kelestarian Danau Toba agar tetap mempunyai fungsi,terutama sebagai sumberair untuk PLTA Asahan serta fungsi penting yang lainnya.
Struktur Penataan
Ruang
Struktur penataan ruang Kawasan Danau Toba dilakukan dengan menetapkan tata jenjangpusat-pusat pengembangan wilayah serta keterkaitan
antar pusat pengembangan, didukung oleh pengembangan kegiatan sosial- ekonomi dan penyediaan prasarana dan sarana untuk penyelenggaraan masing-
masing fungsi pusat permukiman P U, 2011
Pola Pemanfaatan Ruang
Perencanaan pemanfaatan ruang Kawasan Danau Toba adalah penetapan kawasan lindung dan kawasan kegiatan budidaya. Pemanfaatan lahan untuk
kawasan budidaya dimaksudkan untuk kebutuhan permukiman sampai pemanfaatan untuk pertanian, perkebunan bahkan hutan. Yang terpenting adalah
pemanfaatan lahan untuk budidaya tidak melanggar batasan dan kriteria kawasan lindung P U, 2011
Penggunaan lahan secara nyata di daerah tangkapan air Danau Toba perlu dikendalikan dengan menganalisis sejauh mana perbedaan antara penggunaan
lahan secara nyata dengan rencana tata ruang dan wilayah. Perbedaan ini akan mempengaruhi terhadap fungsi dari perairan Danau Toba secara keseluruhan.
2.4 Hidrologi dan Neraca Air Danau
2.4.1 Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya
peredaran, sifat-sifat kimia dan fisiknya, reaksi dengan lingkungannya, termasuk hubungan dengan mahluk-mahluk hidup WMO, 1974. Siklus hidrologi adalah
sirkulasi gerakan air laut ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi dan akhirnya mengalir kembalikelaut. Air akan selalu ada karena
air bersirkulasi tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir mengikuti siklus hidrologi. Air permukaan, baik yang mengalir maupun
yang tergenang danau, waduk, rawa, dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses
perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai DASatau Daerah Tangkapan Air
DTA yang disajikan pada Gambar 4 dan Gambar 5.
Gambar 4 Daerah T angkapan Airdengan Inputdan Output Hidrologinya
Messerly dan Ives, 1977dalam Aguset al. 2004.
Gambar 5. Daur Hidrologi Ditjen RLPS 2009
Siklus air dimulai dari hujan presipitasi turun ke bumi, kemudian sebagian langsung menguap evaporasi, sebahagian ada yang meresap oleh
tumbuhan dan menguap evapotranspirasi, sebagian mengalir diatas permukaan run off serta sebagian masuk meresap ke dalam tanah infiltrasi. Air
permukaan mengalir menjadi air sungai menuju danau atau langsung menuju laut dan mengalami penguapan evaporasi.