Hubungan antara perubahan luas hutan dengan tinggi permukaan air

Penggunaan Lahan Tahun 2001 Bulan ke 49 = Jan 2001 dan Bulan ke 60 = Des 2001 Tinggi permukaan ai r m dpl 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 902.5 903.0 903.5 904.0 904.5 905.0 Penggunaan Lahan Tahun 2005 Bulan ke 49 = Jan 2005 dan Bulan ke 60 = Des 2005 Tinggi permukaan ai r m dpl 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 902.5 903.0 903.5 904.0 904.5 905.0 Gambar 36 Tinggi Permukaan Air Danau Toba, tahun 2001 dan 2005

b. Implikasi perubahan tutupan lahan terhadap Aliran Limpasan

Limpasan RO adalah jumlah air dari daratan yang masuk ke danau yang merupakan jumlah air limpasan permukaan DRO dan aliran di bawah permukaan tanah BF yang masuk ke danau, dirumuskan sebagai berikut : RO = DRO + Bf Hasil analisis didapat suatu hubungan yang kuat antara perubahan tutupan luasan lahan dengan debit aliran limpasan dimana semakin besar nilai faktor tutupan lahan maka nilai limpasan permukaan semakin besar. Nilai singkapan lahan berubah dari nilai m = 0,2 pada tahun 2001 menjadi m = 0,35 pada tahun 2005 serta tahun 2007 menjadi m = 0,3 yang ditunjukkan dari perubahan luas tutupan lahan dari beberapa kelompok tutupan lahan.Dari analisis multiple regression didapat hubungan antara perubahan tataguna lahan dengan aliran limpasan mengikuti persamaan Y = A + BX1+CX2+DX3+EX4+FX5+GX6+ HX7. Dimana, Y = Debit Aliran Limpasan mmbl; X1 = Luas Hutan Ha; X2 = Luas Kebun Campuran Ha; X3 = Luas Sawah Ha; X4 = Luas Semak Belukar Ha; X5 = Luas Lahan Terbuka Ha; X6 = Luas Tegalan Ha; X7 = Luas Pemukiman Ha. Nilai korelasi parsial dapat dilihat bahwa perubahan tataguna yang paling berpengaruh terhadap aliran limpasan permukaan adalah hutan dan kebun campuran. Dengan menggunakan dengan software MiniTab 14, maka didapat persamaan: DRO = 224 – 0,00028 Hutan + 0,0071 Kebun Campuran Persamaan tersebut dapat dikemukakan bahwa variabel yang berpengaruh positif terhadap DRO adalah hutan, kebun campuran artinya jika terjadi perubahan kedua variable tersebut maka akan diikuti dengan perubahan aliran air limpasan permukaan.Dari hasil monitoring terhadap perubahan penggunaan lahan maka didapat kondisi evapotranspirasi dan limpasan air permukaan yang berbeda dari tahun 2001 dengan tahun 2005 seperti dijelaskan pada Gambar 36. Kondisi curah hujan pada tahun 2001 pada bulan April dan bulan Nopember sampai dengan Desember terdapat curah hujan yang tinggi diatas 200 mmbl. Pada tahun 2005 luas lahan yang bervegetasi semakin berkurang dan curah hujan diatas 200 mmbl terdapat pada April dan pada bulan Oktober- Desember. Pada tahun 2001 dan tahun 2005 curah hujan senantiasa lebih besar dari pada Evapotranspirasi sehingga terjadi kondisi surplus air hujan. Limpasan air permukaan DRO semakin meningkat dari tahun 2001sebesar 50 mmbulan pada bulan Nopember ke tahun 2005 sebesar 200 mmbl. Hal ini diduga akibat dari jumlah luasan lahan yang bervegetasi semakin berkurang sehingga air limpasan semakin besar.

4.3 PERSEPSI PAKAR

4.3.1 Struktur Hirarki

Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam hirarki terdapat tujuan utama, kriteria, sub criteria dan alternatif yang akan dibahas. Perbandingan pasangan dipergunakan untuk membentuk hubungan di dalam struktur. Hasil dari