Tata Ruang Danau Toba

Strategis adalah kawasan yang secara nasional ditetapkan mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan berdasarkan kepentingan pertahanan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya dan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup serta pendayagunaan sumber daya alam danatau teknologi tinggi. Pemanfaatan ruang pada DTA Danau Toba mempunyai peranan penting dalam menjaga kelestarian dan fungsi Danau Toba khususnya sebagai sumberair pada PLTA Asahan. Rencana struktur penataan Kawasan Danau Toba dilakukan dengan menetapkan tata jenjang pusat pengembangan wilayah dan keterkaitan antar pusat pengembanganyang didukung oleh pengembangan kegiatan sosial- ekonomi, penyediaan prasarana dan sarana untuk penyelenggaraan masing-masing fungsi pusat permukiman PU, 2011. Rencana pemanfaatan ruang Kawasan Danau Toba adalah penetapan kawasan lindung dan kawasan kegiatan budidaya. Pemanfaatan lahan untuk kawasan budidaya dimaksudkan untuk kebutuhan permukiman, pertanian, perkebunan dan hutanPU, 2011. RTRW khusus DTA Danau Toba belum ada, namun Kementerian Pekerjaan Umum, DitJen.Penataan Ruang, Jakartasaat ini sedang menyusun draft.Oleh karena itu penggunaan lahan di DTA Danau Toba belum dapat dibandingkan dengan penggunaan lahan yang ideal berdasarkan tata ruang yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.Karena itu pada penelitian ini digunakan sebagai alat analisis adalah RTRWP Sumut, meskipun Rencana Pola Ruang Wilayah Kawasan Danau Toba tidak merinci secara mendetail sehingga luas penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan RTRWP tidak dapat disampaikan. Meskipun demikian, analisis global menunjukkan bahwa jika penggunaan lahan eksisting dibandingkan dengan pola rencana ruang yang diatur pada RTRWP Sumut, maka ditemukan pola penggunaan lahan yang tidak berkesesuaian. Berdasarkan data RTRW Propinsi Sumatera Utara didapat bahwa luas kawasan lindung pada DTA Danau Toba adalah 121.397,41 ha atau 46,04 dari luas daratan dan kawasan budidaya adalah sebesar 142.254,23 ha atau 53,96dari luas daratan. Data hasil rekaman Citralandsat pada tahun 2007, ditemukan jumlah luas pengunaan lahan yang sesuai dengan fungsi kawasan lindung yaitu hutan adalah 33.720,69 ha atau 12,79 dari luas daratan dan jumlah luas penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan lindung adalah seluas 87.676,72 ha atau 33,25 dariluas daratan. Sementara itu, pada kawasan budidaya ditemukan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan budidaya yaitu hutan seluas 26.266,58 ha atau 9,97 dari luas daratan. Dengan demikian, luas penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan pada DTA Danau Toba menurut RTRW Propinsi Sumatera Utara ditemukan seluas 113.943,30 ha atau 43,22 dari luas daratan. Hasil analisis disajikan pada Tabel 23 Berdasarkan draft peta RTRW Danau Toba ditemukan bahwa luas kawasan lindung pada DTA Danau Toba adalah 134.518 ha atau 50,96 dari luas daratan dan kawasan budidaya adalah sebesar 129.471 ha atau 49,04dari luas daratan. Data hasil rekaman Citralandsat pada tahun 2007, ditemukan jumlah luas pengunaan lahan yang sesuai dengan fungsi kawasan lindung yaitu hutan adalah 33.720,69 ha atau 12,79 dari luas daratan dan jumlah luas penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan lindung adalah seluas 100.797,31 ha atau 38,18 dariluas daratan. Sementara itu, pada kawasan budidaya ditemukan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan budidaya yaitu hutan seluas 26.266,58 ha atau 9,97 dari luas daratan. Dengan demikian, luas penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan ditemukan seluas 127.063,89 ha atau 48,13 dari luas daratan. Hasil analisis tersebut disajikan pada Tabel 23 103 Tabel 20 Penggunaan Lahan di DTA Danau Toba Yang Tidak Sesuai Dengan RTRW No Kelas Kemampuan Lahan Rencana Tata Ruang Luas Ha Tutupan Lahan RTRW Luas Ha Tutupan Lahan CitraLandsat Luas Ha Lebih Kurang Ket Cagar Budaya Pusuk Buhit 193,13 Hutan 45.758,97 Hutan 23.619,03 22.139,94 Kurang Hutan Lindung 39.808,73 Kebun Campuran 4.509,50 Kebun Campuran 6.770,55 2.261,05 Lebih Hutan Produksi Terbatas 0,71 Lahan Terbuka 5.790,65 Lahan Terbuka 6.953,62 1.162,97 Lebih Hutan Produksi Tetap 5.451,22 Pemukiman 782,91 Pemukiman 2.988,72 2.205,81 Lebih Hutan Rakyat 305,18 Sawah 28.681,45 Sawah 4.988,15 23.693,30 Kurang Sempadan Jalan 5.790,65 Semak Belukar - Semak Belukar 26.326,68 26.326,68 Lebih Kaw. Perkebunan Rakyat 4.509,50 TegalanLadang - TegalanLadang 13.876,74 13.876,74 Lebih Kaw. Permukiman 782,91 Kaw. Pertanian 28.681,45 Hutan Lindung 45.247,77 Hutan 50.663,79 Hutan 16.260,30 34.403,49 Kurang Hutan Produksi Tetap 5.010,05 Kebun Campuran 11.258,18 Kebun Campuran 4.425,54 6.832,64 Kurang Hutan Rakyat 405,98 Lahan Terbuka 7.353,31 Lahan Terbuka 8.974,66 1.621,35 Lebih Sempadan Jalan 7.353,31 Pemukiman 1.310,84 Pemukiman 4.876,84 3.566,00 Lebih Kaw. Perkebunan Rakyat 11.258,18 Sawah 30.571,46 Sawah 4.420,61 26.150,85 Kurang Kaw. Permukiman 1.310,84 Semak Belukar - Semak Belukar 32.953,79 32.953,79 Lebih Kaw. Pertanian 30.571,46 TegalanLadang - TegalanLadang 29.245,83 29.245,83 Lebih Hutan Lindung 2.210,18 Hutan 2.316,19 Hutan 1.420,66 895,53 Kurang Hutan Produksi Tetap 106,01 Kebun Campuran 68,41 Kebun Campuran 2,65 65,76 Kurang Sempadan Jalan 203,77 Lahan Terbuka 203,77 Lahan Terbuka 93,93 109,84 Kurang Kaw. Perkebunan Rakyat 68,41 Pemukiman 21,47 Pemukiman 14,04 7,43 Kurang Kaw. Permukiman 21,47 Sawah 316,65 Sawah 24,92 291,73 Kurang Kaw. Pertanian 316,65 Semak Belukar - Semak Belukar 1.290,10 1.290,10 Lebih TegalanLadang - TegalanLadang 80,18 80,18 Lebih Hutan Lindung 5.098,11 Hutan 5.106,28 Hutan 1.328,60 3.777,69 Kurang Hutan Rakyat 8,17 Kebun Campuran 2.753,59 Kebun Campuran 1.115,48 1.638,11 Kurang Sempadan Jalan 3.386,13 Lahan Terbuka 3.386,13 Lahan Terbuka 1.449,79 1.936,35 Kurang Kaw. Perkebunan Rakyat 2.752,00 Pemukiman 729,60 Pemukiman 1.109,22 379,62 Lebih Kaw. Permukiman 729,60 Sawah 11.883,48 Sawah 4.474,41 7.409,07 Kurang Kaw. Pertanian 11.883,48 Semak Belukar - Semak Belukar 5.966,67 5.966,67 Lebih Kaw. Wisata 1,59 TegalanLadang - TegalanLadang 8.414,93 8.414,93 Lebih Hutan Lindung 17.323,33 Hutan 18.369,68 Hutan 14.597,12 3.772,56 Kurang Hutan Produksi Tetap 1.046,35 Kebun Campuran 2.804,23 Kebun Campuran 1.007,00 1.797,23 Kurang Sempadan Jalan 1.065,59 Lahan Terbuka 1.065,59 Lahan Terbuka 1.684,92 619,33 Lebih Kaw. Perkebunan Rakyat 2.450,19 Pemukiman 228,95 Pemukiman 1.525,39 1.296,45 Lebih Kaw. Permukiman 228,95 Sawah 6.172,47 Sawah 86,04 6.086,43 Kurang Kaw. Pertanian 6.172,47 Semak Belukar - Semak Belukar 5.126,28 5.126,28 Lebih Kaw. Wisata 354,04 TegalanLadang - TegalanLadang 4.614,16 4.614,16 Lebih Cagar Budaya Pusuk Buhit 518,80 Hutan 1.054,73 Hutan - 1.054,73 Kurang Hutan Lindung 474,90 Kebun Campuran 393,51 Kebun Campuran 199,36 194,15 Kurang Hutan Produksi Terbatas 0,62 Lahan Terbuka 32,23 Lahan Terbuka 668,09 635,86 Lebih Hutan Produksi Tetap 60,41 Pemukiman 1,89 Pemukiman 105,70 103,81 Lebih Sempadan Jalan 32,23 Sawah 456,43 Sawah 15,84 440,59 Kurang Kaw. Perkebunan Rakyat 393,51 Semak Belukar - Semak Belukar 642,18 642,18 Lebih Kaw. Permukiman 1,89 TegalanLadang - TegalanLadang 307,62 307,62 Lebih Kaw. Pertanian 456,43 Hutan Lindung 10.522,46 Hutan 10.522,46 Hutan 2.611,30 7.911,16 Kurang Sempadan Jalan 1.875,66 Kebun Campuran 2.340,32 Kebun Campuran 105,99 2.234,33 Kurang Kaw. Perkebunan Rakyat 2.326,46 Lahan Terbuka 1.875,66 Lahan Terbuka 1.744,83 130,83 Kurang Kaw. Permukiman 320,94 Pemukiman 320,94 Pemukiman 2.635,10 2.314,16 Lebih Kaw. Pertanian 2.045,95 Sawah 2.045,95 Sawah 258,53 1.787,42 Kurang Kaw. Wisata 13,86 Semak Belukar - Semak Belukar 7.221,82 7.221,82 Lebih TegalanLadang - TegalanLadang 2.527,74 2.527,74 Lebih 261.151,65 261.151,65 261.151,65 152.233,38 152.233,38 Lebih Total II 1 2 III 3 IV 4 V 5 VI 6 VII 7 VIII Sumber : Hasil analisis

4.1.9 Kawasan Hutan

Prinsip dasar perencanaan pemanfaatan ruang adalah penetapan kawasan lindung dan kawasan budidaya sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 26 Tahun 2007, PP Nomor 26 Tahun 2008, dan Keppres Nomor 32 Tahun 1990, dengan batasan sebagai berikut : − Kawasan lindung adalah kawasan yang berfungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumber daya buatan yang terdiri dari kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam, kawasan lindung geologi dan kawasan lindung lainnya. − Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya binaan, dan sumberdaya manusia yangterdiri dari kawasan peruntukan hutan produksi, hutan tanaman rakyat, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata, permukiman dan peruntukan budidaya lainnya. Berdasarkan RTRWP Sumut tahun 1993, luas dan fungsi kawasan hutan di DTA Danau Toba ditetapkan seperti disajikan pada Tabel 21. Tabel 21 Kawasan Hutan di DTA DT menurut RTRWP Sumut No. Fungsi Kawasan Luasha 1 Hutan Suaka Alam 2 Hutan Lindung 134.518,00 3 Hutan Produksi Terbatas 12.343,00 4 Hutan Produksi 28.769,00 5 Budidaya Tanaman Pangan 48.445,00 6 Penggunaaan Lain 39.914,00 Jumlah 263.989,00 Sumber :Ilyas D.S. 1998 hal73 Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 201Menhut-II2006 tentang Peta Kawasan Hutan dan Perairan Kawasan Danau Toba, luas kawasan lindung adalah sebesar 127.089,08 ha atau 47,63 dari luas daratan DTA Danau Toba dan kawasan budidayaadalah 139.721,24 ha atau 52,37 dari luas daratan DTA Danau Toba, seperti yang disajikan pada Tabel 22. Tabel 22 Luas Kawasan Hutan menurut SK 20 Menhut-II2006