Konservasi Sumber Daya Air

Sumber daya alam adalah unsur-unsur lingkungan alam baik fisik maupun hayati yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraannya Soerianegara, 1977.Sumber daya alam dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Atas dasar fungsi ganda tersebut, sumber daya alam harus dikelola secara seimbang untuk menjamin pembangunan berkelanjutan . Menurut UU SDA No.7 tahun 2004 pasal 1 ayat 18, konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Dalam UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Bab I ayat I ditegaskan bahwa sumber daya air adalah air, sumber air dan daya potensi air yang terkandung didalamnya. Dalam UU tersebut, ayat 2 menegaskan bahwa istilah air yaitu semua air yang terdapat pada, di atas atau di bawah permukaan tanah. Termasuk pengertian air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang berada di darat. Secara keseluruhan konservasi sumber daya air dalam UU tersebut ayat 20 mempunyai definisi yaitu upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mahluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Dalam UU No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnyadisebutkan bahwa konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya dan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Konservasi sendiri secara harifiah berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con together dan servare keepsave yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya keepsave what you have, namun secara bijaksana wise use. Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt 1902 yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam batasan bahwa konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang IUCN, 1980. Pemahaman tersebut dapat disimpulkan bahwa konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara keberadaan, sifat dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mahluk hidup, pada waktu sekarang maupun waktu yang akan datang.Konsep kebijakan konservasi sumber daya air yang berkelanjutan tersebut disajikan dalam Gambar 9 Gambar 9 Konsep Konservasi Sumberdaya Air Danau yang Berkelanjutan

2.6. Arahan Kebijakan dan Strategi Konservasi

Keberadaan Danau Toba memegang peranan sangat penting dalam pemanfaatan ruang di Sumatera Utara. Sebagai penyangga kebutuhan masyarakat khususnya dalam penyedia jasa lingkungan hidrologisyang berkonservasi tinggi,keanekaragaman flora-fauna, ekosistem, upaya pelestarian sumberdaya alam dan penyelenggaraan kegiatan wisata harus menjadi perhatian utama sehingga dapat memberikan manfaat secara ekonomi lingkungan dan stabilitas sosial kepada masyarakat. EKONOMI : PLTA, Perikanan, Transportasi, Air Minum, Pertanian, Parawisata, Kehutanan SOSIAL : Pertumbuhan Penduduk, Pemukiman Stabilitas dan Pemerataa n EKOLOGi : Kualitas Air, Kuantitas Air Penggunaan Lahan Perubahan penggunaan lahan di daerah tangkapan air Danau Toba sangat dinamis. Perubahan lahan yang semula agraris menjadi non agraris di sekitar kawasan Danau Toba terkait dengan tingginya pertumbuhan dan aktivitas ekonomi masyarakat Sumatra Utara. Pertambahan jumlah penduduk serta peningkatan kegiatan pembangunan mengakibatkan pergeseran pola penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah penataan ruang dan kemampuan serta kesesuaian lahan sehingga timbul berbagai masalah seperti terbentuknya lahan kritis, hilangnya lahan pertanian yang subur dan terjadinya pencemaran tanah. Disamping itu pemanfaatan kawasan yang seharusnya merupakan kawasan lindung dipergunakan sebagai lokasi kegiatan yang tidak bersifat kegiatan perlindungan. Perubahan penggunaan lahan untuk tujuan resapan air berubah menjadi permukiman sehingga menyebabkan penurunan muka air tanah dan penurunan tinggi permukaan air. Jika penyimpangan ini terjadi secara terus menerus tanpa ada usaha pengendalian penggunaan ruang di Kawasan Danau Toba maka fungsi kawasan tersebut sebagai kawasan resapan air tidak dapat berjalan dengan semestinya. Akibatnya dapat berdampak pada kerusakan lingkungan khususnya krisis air, baik bagi kawasan itu sendiri maupun daerah lain di sekitarnya secara keseluruhan. Kondisi tersebut akan menimbulkan banyak permasalahan apabila tidak disertai dengan kebijakan penataan ruang yang memadai. Persoalan terbesar dalam penataan ruang adalah dalam pengendalian pemanfaatan ruang. Sebaik apapun rencana tata ruang dan program pemanfaatan ruang yang disusun, tanpa disertai dengan pengendalian pemanfaatan ruang yang tegas, konsisten dan berkelanjutan, maka tujuan penataan ruang tidak akan terwujud dengan efektif. Semakin pesat pertumbuhan penduduk di suatu daerah atau wilayah akan berpengaruh buruk terhadap keberlanjutan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Karena masalah lingkungan timbul dari hasil interaksi antara aktivitas manusia dan sumberdaya alam, atau secara lebih tepat adalah adanya mekanisme permintaan akan lingkungan dan suplai atau penawaran lingkungan. Interaksi yang tidak seimbang dan harmonis antara kedua aspek tersebut bisa menyebabkan terjadinya problema lingkungan. Tingginya permintaan sumberdaya lingkungan yang tidak didukung oleh ketersediaan sumberdaya akan menyebabkan terjadinya eksploitasi terhadap lingkungan yang berlebihan yang akhirnya bisa mengakibatkan degradasi lingkungan.