Limpasan Run Off Ketersediaan Air

hujan R transpirasi evaporasi infil tra si per kolasi m.a. t kandungan air t anah V alir an permukaan DR O aliran air t anah BF d V t = V t – V t-1 WS = Pnet - SS RO = BF + DRO Q = 0.0116 . Ro . AH Gambar7 Struktur Model F.J. Mock Sri Harto Br. 1993 Gambar 8 Illustrasi proses terbentuknya aliran permukaan Anonim 2010 Metode ini menganggap bahwa hujan yang jatuh pada catchment area sebagian akan hilang sebagai evapotranspirasi, sebagian akan langsung menjadi direct run off dan sebagian lagi akan masuk ke dalam tanah infiltrasi. Infiltrasi ini pertama-tama akan menjenuhkan top-soil dulu baru kemudian menjadi perkolasi ke tampungan air tanah yang nantinya akan keluar ke sungai sebagai base flow. Dalam hal ini harus ada keseimbangan antara hujan yang jatuh dengan evapotranspirasi, direct run off dan infiltrasi sebagai soil moisture dan ground water discharge. Aliran dalam sungai adalah jumlah aliran yang langsung di permukaan tanah direct run off dan base flow Sri Harto Br. 1993.Metode Mock mempunyai dua prinsip pendekatan perhitungan aliran permukaan yang terjadi di sungai, yaitu neraca air di atas permukaan tanah dan neraca air bawah tanah yang semua berdasarkan hujan, iklim dan kondisi tanah. Rumus untuk menghitung aliran permukaan terdiri dari Sri Harto Br., 1988: Hujan netto : P net = P – ET Evapotranspirasi aktual : ET = ETp – [ETpm2018-n] Kelebihan air : WS = P net – SS Perubahan kandungan air tanah : dV t = V t – V t-1 Kandungan Air tanah : V t = ½ 1+k.I + k. V t-1 Laju Infiltrasi : I = C i . WS Aliran Air tanah : BF = I – dVt Aliran langsung : DRO = WS – I Aliran permukaan: : RO = BF + DRO Dalam satuan debit : Q = 0,0116 . RO . AH P net = hujan netto, dalam mm; P = hujan, dalam mm; Eto = evapotranspirasi potensial, dalam mm; Eta = evapotranspirasi aktual, dalam mm; WS = kelebihan air, dalam mm; SS = daya serap tanah atas air, dalam mm; SM = kelembaban tanah, dalam mm; dV =perubahan kandungan air tanah, dalam mm; Vt = kandungan air tanah, dalam mm; I = laju infiltrasi, dalam mm; Ci = koefisien infiltrasi 1; k = koefisien resesi aliran air tanah 1; DRO = aliran langsung, dalam mm; BF = aliran air tanah, dalam mm; RO = aliran permukaan, dalam mm; H = jumah hari kalender dalam sebulan, hari; m = bobot lahan tak tertutup vegetasi 0 m 40; A = luas DAS, dalam km2; Q = debit aliran permukaan, m 3 det

2.4.10 Pemanfaatan Sumber Daya Air Danau

Pemanfaatan sumber daya air danau pada umumnya adalah i Pemanfaatan Air Untuk Irigasi,ii Pemanfataatan Air Untuk PLTA,iii Pemanfaatan Air Untuk Air Baku, iv Pemanfaatan Air Untuk Perikanan dan v Sarana Transportasi

2.4.11 Neraca Air Danau

Keseimbangan air pada suatu daerah dapat digunakan untuk menghitung berbagai input dan output daerah tersebut. Input utama suatu daerah adalah presipitasi. Outputnya adalah penguapan evaporasi, transpirasi oleh tanaman, aliran sungai, dan aliran air tanah Agus, et al. 2004Neraca air merupakan hubungan antara masukan air total dan keluaran air total yang terjadi pada suatu DAS yang didalamnya terkandung komponen-komponen seperti debit aliran sungai, curah hujan, evapotranspirasi, perkolasi, kelembaban tanah, dan periode waktu. ∆S = Inflow – Outflow Inflow = Presipitasi P + Aliran Sungai dari Luar DAS Qsi + Aliran Air bawah tanah Qgi ….2.13 P = Presipitasi Qsi = Aliran dari sungai diluar DAS Qgi = Aliran dari bawah tanah Outflow = Aliran Sungai Qso+Rembesan Air Qgo+ Evaporasi E …………….……….2.14 Qso = Aliran ke sungai ke luar DAS Qgo = Aliran ke bawah tanah resapan tanah Ei = Evaporasi

2.5. Konservasi Sumber Daya Air

Menurut UU No. 322009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupadalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan. Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia harus dimulai dari pemahaman tentang UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 yang berbunyi : Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.Hal tersebut diatas memberikan suatu penjelasan bahwa i Negara menguasai sepenuhnya didalam mengelola sumber daya alam yang ada di Indonesia ii Mewajibkan negara untuk mempergunakan sumber daya alam yang ada untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dengan pemahaman bahwa rakyatlah yang menerima manfaat kemakmuran dari sumber daya alam yang ada di Indonesia dan iii Kemakmuran rakyat harus berkesinambungan.