Untuk menjelaskan proses aliran air di dalam sistem tanah dan sungai digunakan pendekatan yang dikembangkan oleh F.J. MockSri Harto Br.,
1988.Metode ini mampu menduga infiltrasi I, aliran dasar Bf, dan limpasan RO yang nilainya sesuai dengan persamaan berikut:
I =
WS x i …………………………………….2.8 DRO
= WS – I …………………………………….2.9
Vn =
[0.5 x 1+k x I ] + k x Vn-1 …….…….2.10 Bf
= I x Vn – Vn-1 …………..………..…...….2.11
. I = infiltrasi, S= surplus air, i = koefisien infiltrasi, DRO = direct run off, V
n
= simpanan air tanah bulan ini; V
n-1
= simpanan air tanah bulan lalu; Bf= aliran dasar, k=faktor resesi air tanah
2.4.8 Limpasan Run Off
Limpasan merupakan gabungan atau penjumlahan dari limpasan permukaan dengan aliran dasar yang masuk ke sungai atau ke danau merupakan
komponen hidrograf Sosrodarsono, 1976 RO
= Bf + DRO ……………………………2.12
RO = limpasan.
2.4.9 Ketersediaan Air
Ketersediaan air adalah jumlah air yang diperkirakan terus menerus ada di suatu lokasi di sungai dengan jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Model F.J. MOCK menggunakan lima parameter yang menggambarkan karakteristik DAS yang besar pengaruhnya terhadap keluaran sistem, yaitu :
singkapan lahan, koefisien infiltrasi, kapasitas kelembaban tanah, initial storage dan faktor resesi air tanah. Debit inflow adalah debit air yang masuk ke danau
yang berasal dari curah hujan yang di pengaruhi oleh faktor klimatologi dan kondisi daerah tangkapan untuk menghasilkan debit empiris yang disusun
berdasarkan urutan seperti yang disajikan pada Gambar 7.
hujan R transpirasi
evaporasi infil
tra si
per kolasi m.a.
t kandungan air t anah V
alir an permukaan
DR O aliran air t anah BF
d
V
t =
V
t –
V
t-1 WS = Pnet - SS
RO = BF + DRO Q = 0.0116 . Ro . AH
Gambar7 Struktur Model F.J. Mock Sri Harto Br. 1993
Gambar 8 Illustrasi proses terbentuknya aliran permukaan Anonim 2010
Metode ini menganggap bahwa hujan yang jatuh pada catchment area sebagian akan hilang sebagai evapotranspirasi, sebagian akan langsung menjadi
direct run off dan sebagian lagi akan masuk ke dalam tanah infiltrasi. Infiltrasi ini pertama-tama akan menjenuhkan top-soil dulu baru kemudian menjadi
perkolasi ke tampungan air tanah yang nantinya akan keluar ke sungai sebagai base flow. Dalam hal ini harus ada keseimbangan antara hujan yang jatuh dengan
evapotranspirasi, direct run off dan infiltrasi sebagai soil moisture dan ground water discharge. Aliran dalam sungai adalah jumlah aliran yang langsung di
permukaan tanah direct run off dan base flow Sri Harto Br. 1993.Metode Mock mempunyai dua prinsip pendekatan perhitungan aliran permukaan yang