Kemampuan Lahan Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan

22,22 dari luas daratan yang digunakan tidak sesuai dengan kemampuan lahan daerah tangkapan air Danau Toba. Penggunaan lahan yang tidak sesuai ini harus diupayakan untuk dikembalikan penggunaan yang sesuai dengan kemampuan lahannya untuk mendapatkan kondisi yang ideal. Dari jenis penggunaan lahan tersebut yang tidak memungkinkan untuk dirobah kembali adalah penggunaan lahan pemukiman seluas 5.375,41 ha 2,06 dari luas daratan DTA Danau Toba dan yang masih memungkinkan untuk dikembalikan penggunaan lahannya sebesar 52.641,12 ha atau 20,65 dari luas daratan DTA Danau Toba. Tabel 18 Kelas Kemampuan Lahan Berdasarkan Tutupan Lahandi DTA DT LuasHa Kondisi Hutan 23.619,03 Kebun Campuran 6.770,55 Lahan Terbuka 6.953,62 6.953,62 Tidak sesuai Pemukiman 2.988,72 Sawah 4.988,15 Semak Belukar 26.326,68 TegalanLadang 13.876,74 Hutan 16.260,30 Kebun Campuran 4.425,54 Lahan Terbuka 8.974,66 8.974,66 Tidak sesuai Pemukiman 4.876,84 Sawah 4.420,61 Semak Belukar 32.953,79 TegalanLadang 29.245,83 Hutan 1.420,66 Kebun Campuran 2,65 Lahan Terbuka 93,93 93,93 Tidak sesuai Pemukiman 14,04 Sawah 24,92 Semak Belukar 1.290,10 TegalanLadang 80,18 80,18 Tidak sesuai Hutan 1.328,60 Kebun Campuran 1.115,48 1.115,48 Tidak sesuai Lahan Terbuka 1.449,79 1.449,79 Tidak sesuai Pemukiman 1.109,22 1.109,22 Tidak sesuai Sawah 4.474,41 4.474,41 Tidak sesuai Semak Belukar 5.966,67 TegalanLadang 8.414,93 8.414,93 Tidak sesuai Hutan 14.597,12 Kebun Campuran 1.007,00 1.007,00 Tidak sesuai Lahan Terbuka 1.684,92 1.684,92 Tidak sesuai Pemukiman 1.525,39 1.525,39 Tidak sesuai Sawah 86,04 86,04 Tidak sesuai Semak Belukar 5.126,28 TegalanLadang 4.614,16 4.614,16 Tidak sesuai Hutan Kebun Campuran 199,36 199,36 Tidak sesuai Lahan Terbuka 668,09 668,09 Tidak sesuai Pemukiman 105,7 105,7 Tidak sesuai Sawah 15,84 15,84 Tidak sesuai Semak Belukar 642,18 642,18 Tidak sesuai TegalanLadang 307,62 307,62 Tidak sesuai Hutan 2.611,30 Kebun Campuran 105,99 105,99 Tidak sesuai Lahan Terbuka 1.744,83 1744,83 Tidak sesuai Pemukiman 2.635,10 2635,1 Tidak sesuai Sawah 258,53 258,53 Tidak sesuai Semak Belukar 7.221,82 7221,82 Tidak sesuai TegalanLadang 2.527,74 2.527,74 Tidak sesuai IV No Kelas Kemampuan Lahan Kesesuaian Lahan Tutupan Lahan Kesesuaian dengan K L h Lahan ini dapat dipergunakan untuk tanaman semusim, pertanian, tanaman rumput, hutan produksi, padang penggembalaan, hutan lindung atau suaka alam. 1 II 2 III 3 Lahan ini hanya cocok untuk tanaman rumput ternak secara permanen atau dihutankan Lahan ini tidak sesuai untuk pertanian dan hanya sesuai untuk tanaman rumput ternak atau dihutankan. Lahan ini tidak sesuai untuk usaha tani tanaman semusim dan hanya sesuai untuk padang penggembalaan atau dihutankan Luas Ha Lahan ini dapat digunakan untuk daerah rekreasi cagar alam atau hutan lindung Lahan ini sesuai untuk penggunaan tanaman semusim, tanaman rumput, padang penggembalaan, hutan produksi, hutan lindung dan cagar alam. Lahan ini dapat dipergunakan untuk tanaman semusim dan tanaman yang memerlukan pengolahan tanah, tanaman rumput, padang rumput, huitan produksi, hutan lindung dan suaka 7 VIII 6 VII 4 V 5 VI Usulan penggunaan lahan yang tepat di lakukan di DTA Danau Toba disajikan pada Tabel 19. Tabel 19 Kelas Kemampuan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan di DTA DT No Unit Lahan Kelas Sub Kelas Luas Ha Arahan Penggunaan Lahan 1 Af.6.2.2 II IIe 5.825,06 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 2 Af.6.3.3 II IIe 4.963,37 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 3 Afq.3.4 II IIs 5.914,60 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 4 Aq.2.2.1 V Ve 22.464,34 Penggembalaan intensif, hutan dan cagar alam 5 Au.3.2 V Vw 2.585,55 Penggembalaan intensif, hutan dan cagar alam 6 Hu.1.1.1 II IIe 6.446,18 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 7 dHu.1.8.2 III IIIe 1.840,88 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 8 Hu.3.2.3 III IIIe 7.075,41 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 9 Hu.5.1.2 II IIe 15.263,12 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 10 Hu.5.2.2 III IIIe 7.890,45 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 11 Hu.5.2.3 III IIIe 11.980,19 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 12 Hu.5.2.4 III IIIe 10.256,43 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 13 Kc.5.3 IV IVe 2.079,84 Pertanian Intensitas terbatas, penggembalaan, hutan dan cagar alam 14 Ma.2.3.3 VI VIe 3.270,24 Penggembalaan intensitas sedang, hutan dan cagar alam 15 Mfq.2.2.3 IV IVe 530,87 Pertanian Intensitas terbatas, penggembalaan, hutan dan cagar alam 16 Mfq.2.3.3 VI VIe 4.411,33 Penggembalaan intensitas sedang, hutan dan cagar alam 17 Mg.2.3.3 VI VIe 172,55 Penggembalaan intensitas sedang, hutan dan cagar alam 18 Mu.2.2.3 IV IVe 384,46 Pertanian Intensitas terbatas, penggembalaan, hutan dan cagar alam 19 Mu.2.3.3 VI VIe 14.199,10 Penggembalaan intensitas sedang, hutan dan cagar alam 20 Mu.2.3.4 VI VIe 6.863,81 Penggembalaan intensitas sedang, hutan dan cagar alam 21 Qd.1.1.0 II IIs 8.983,48 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 22 Qd.1.1.1 II IIs 16.612,51 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 23 Qd.1.1.2 III IIIs 7.567,17 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 24 Qd.1.1.3 III IIIs 5.672,12 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 25 Qd.1.2.1 III IIIs 6.770,07 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 26 Qd.1.2.2 III IIIs 21.336,11 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 27 Qd.1.2.3 III IIIs 20.267,66 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 28 Qd.1.3.2 II IIs 7.789,91 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 29 Qd.1.3.3 II IIs 11.541,34 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 30 Qd.1.9.2 III IIIe 1.562,07 Pertanian Intensitas sedang, penggembalaan, hutan dan cagar alam 31 Qd.2.3.2 II IIe 61,90 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 32 Vad.1.2.3 VII VIIe 1.033,72 Penggembalaan intensitas terbatas, hutan dan cagar alam 33 Vad.1.4.2 II IIe 2.942,74 Pertanian Intensif, penggembalaan, hutan dan cagar alam 34 Vd.1.2.3 VII VIIe 1.104,60 Penggembalaan intensitas terbatas, hutan dan cagar alam 35 X.1 VIII VIIIe 19.388,65 Cagar alamhutan lindung

4.1.8 Tata Ruang Danau Toba

Kawasan Danau Toba ditetapkan menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional yang ditetapkan berdasarkan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di Propinsi Sumatera Utara Bappedasu, 2010. Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Kawasan Strategis adalah kawasan yang secara nasional ditetapkan mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan berdasarkan kepentingan pertahanan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya dan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup serta pendayagunaan sumber daya alam danatau teknologi tinggi. Pemanfaatan ruang pada DTA Danau Toba mempunyai peranan penting dalam menjaga kelestarian dan fungsi Danau Toba khususnya sebagai sumberair pada PLTA Asahan. Rencana struktur penataan Kawasan Danau Toba dilakukan dengan menetapkan tata jenjang pusat pengembangan wilayah dan keterkaitan antar pusat pengembanganyang didukung oleh pengembangan kegiatan sosial- ekonomi, penyediaan prasarana dan sarana untuk penyelenggaraan masing-masing fungsi pusat permukiman PU, 2011. Rencana pemanfaatan ruang Kawasan Danau Toba adalah penetapan kawasan lindung dan kawasan kegiatan budidaya. Pemanfaatan lahan untuk kawasan budidaya dimaksudkan untuk kebutuhan permukiman, pertanian, perkebunan dan hutanPU, 2011. RTRW khusus DTA Danau Toba belum ada, namun Kementerian Pekerjaan Umum, DitJen.Penataan Ruang, Jakartasaat ini sedang menyusun draft.Oleh karena itu penggunaan lahan di DTA Danau Toba belum dapat dibandingkan dengan penggunaan lahan yang ideal berdasarkan tata ruang yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.Karena itu pada penelitian ini digunakan sebagai alat analisis adalah RTRWP Sumut, meskipun Rencana Pola Ruang Wilayah Kawasan Danau Toba tidak merinci secara mendetail sehingga luas penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan RTRWP tidak dapat disampaikan. Meskipun demikian, analisis global menunjukkan bahwa jika penggunaan lahan eksisting dibandingkan dengan pola rencana ruang yang diatur pada RTRWP Sumut, maka ditemukan pola penggunaan lahan yang tidak berkesesuaian. Berdasarkan data RTRW Propinsi Sumatera Utara didapat bahwa luas kawasan lindung pada DTA Danau Toba adalah 121.397,41 ha atau 46,04 dari luas daratan dan kawasan budidaya adalah sebesar 142.254,23 ha atau 53,96dari luas daratan. Data hasil rekaman Citralandsat pada tahun 2007, ditemukan jumlah luas pengunaan lahan yang sesuai dengan fungsi kawasan lindung yaitu hutan adalah 33.720,69 ha atau 12,79 dari luas daratan dan jumlah luas penggunaan