a. Hubungan antara perubahan luas hutan dengan tinggi permukaan air
dan curah hujan di DTA Danau Toba Hutan sebagai vegetasi penutup lahan berfungsi untuk menyerap sebagian
dari curah hujan sehingga mengurangi aliran air limpasan permukaan kemudian menyimpan dan mengalirkan melalui akarnya ke dalam tanah. Dengan demikian
hutan berfungsi untuk mengendalikan aliran limpasan air permukaan. Jika terjadi perubahan luasan hutan maka akan terjadi juga perubahan besaran nilai aliran
limpasan air permukaan. Perubahan luasan hutan akan mempengaruhi besaran nilai evapotranspirasi sehingga mempengaruhi siklus hidrologi suatu daerah
tangkapan air, selanjutnya juga mempengaruhi curah hujan. Oleh karena itu perlu diketahui hubungan perubahan luasan hutan terhadap curah hujan dan tinggi
permukaan air. Berdasarkan data yang diperoleh perubahan luasan hutan dan curah hujan serta tinggi permukaan pada Daerah Tangkapan Air Danau Toba
seperti yang disajikan pada Tabel 43 dan berdasarkan analisa dengan menggunakan program Minitab 15 maka didapatkan persamaan regresi WL = 901
+ 0,0142 CH – 0,000001 Htn, dimana WL adalah tinggi permukaan air danau, CH adalah curah hujan dan Htn adalah hutan.
Tabel 43 Tinggi permukaan air, curah hujan dan luas hutan
m mmbl
Ha
1997 903,42
163,96 105.404,54
1998 902,65
144,78 105.404,54
1999 903,92
172,75 105.404,54
2000 904,23
145,68 105.404,54
2001 903,65
140,91 105.404,54
2002 903,94
178,58 59.987,27
2003 904,88
217,26 59.987,27
2004 904,71
218,35 59.987,27
2005 904,20
186,93 59.987,27
2006 903,69
204,67 59.987,27
2007 904,24
203,10 59.987,27
Tahun Luas Hutan
Tinggi Muka Air Danau
Curah Hujan rata- rata
Hasil pengamatan tinggi permukaan air Danau pada tahun 2001 berbeda dengan pada tahun 2005 seperti disajikan pada Gambar 36. Pada tahun 2001
tinggi permukaan air danau berada diantara 903,4 mmbl sampai dengan 904,3 mmbl sementara pada tahun 2005 tinggi permukaan air danau berada antara
904,00 mmbl sampai dengan 905,00 mmbl artinya terjadi peningkatan tinggi permukaan air.
Penggunaan Lahan Tahun 2001
Bulan ke 49 = Jan 2001 dan Bulan ke 60 = Des 2001
Tinggi permukaan ai r
m dpl
49 50
51 52
53 54
55 56
57 58
59 60
902.5 903.0
903.5 904.0
904.5 905.0
Penggunaan Lahan Tahun 2005
Bulan ke 49 = Jan 2005 dan Bulan ke 60 = Des 2005
Tinggi permukaan ai r
m dpl
97 98
99 100
101 102
103 104
105 106
107 108
902.5 903.0
903.5 904.0
904.5 905.0
Gambar 36 Tinggi Permukaan Air Danau Toba, tahun 2001 dan 2005
b. Implikasi perubahan tutupan lahan terhadap Aliran Limpasan
Limpasan RO adalah jumlah air dari daratan yang masuk ke danau yang merupakan jumlah air limpasan permukaan DRO dan aliran di bawah
permukaan tanah BF yang masuk ke danau, dirumuskan sebagai berikut :
RO = DRO + Bf
Hasil analisis didapat suatu hubungan yang kuat antara perubahan tutupan luasan lahan dengan debit aliran limpasan dimana semakin besar nilai faktor
tutupan lahan maka nilai limpasan permukaan semakin besar. Nilai singkapan lahan berubah dari nilai m = 0,2 pada tahun 2001 menjadi m = 0,35 pada tahun
2005 serta tahun 2007 menjadi m = 0,3 yang ditunjukkan dari perubahan luas tutupan lahan dari beberapa kelompok tutupan lahan.Dari analisis multiple
regression didapat hubungan antara perubahan tataguna lahan dengan aliran limpasan mengikuti persamaan Y = A + BX1+CX2+DX3+EX4+FX5+GX6+
HX7. Dimana, Y = Debit Aliran Limpasan mmbl; X1 = Luas Hutan Ha; X2 =