Prosedur Penyusunan RPPH Berbasis Permainan Anak Kelas 1 SD
mendapatkan revisi untuk buku guru dan buku siswa. Fokus selanjutnya yaitu menyusun RPPH berbasis permainan anak. Keputusan dan kesepakatan kelompok
kolaboratif menunjukkan bahwa hanya menggunakan tiga permainan untuk 3 pembelajaran saja dalam seminggu karena menghindari kebosanan siswa. Peneliti
mendapatkan tema ketiga “Kegiatanku” dengan subtema ketiga “Kegiatan Sore hari” untuk penyusunan produk berupa RPPH berbasis permainan. Penyusunan RPPH ini
digunakan untuk kelas 1 SD semester 1 dengan peneliti mengembangkan 6 RPPH. Langkah kedua peneliti melakukan analisis Kompetensi Dasar KD,
indikator, dan tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH yang disusun yaitu menggunakan pedoman materi
pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 dari Kemendikbud 2014. Alokasi waktu yang akan digunakan adalah 5x35 menit dengan 2 penggalan. Penyusunan RPPH
menggunakan pembelajaran tema atau tematik terpadu. Langkah selanjutnya peneliti menuliskan Kompetensi Inti KI, menganalisis Kompetensi Dasar KD untuk KI 1
dan KI 2, dan merumuskan indikator dari kompetensi dasar. Indikator disusun menggunakan kata kerja operasional yang kemudian diturunkan untuk ke tujuan
pembelajaran dengan menambahkan komponen yang harus ada dalam tujuan. Komponen dalam tujuan tersebut adalah A,B,C, dan D Audience, Behavior,
Condition, Degree . Peneliti kemudian menentukan tujuan yang dipaparkan lebih
spesifik dalam materi yang akan dipelajari. Langkah selanjutnya adalah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa dapat aktif membangun pengetahuan
dan keterampilannya sendiri yaitu mengakomodasi 3 jenis permainan pada 3 RPPH
yang dikembangkan. Permainan yang akan digunakan dalam RPPH yaitu permainan “layangan” untuk pembelajaran kedua, permainan “layung” untuk pembelajaran
ketiga, dan permainan “cublak-cublak suweng” untuk pembelajaran kelima.
Permainan juga mampu mengembangkan karakter siswa dari proses ketika dia bermain. Sejalan dengan pendapat kegiatan bermain dapat membangun karakter anak
karena anak akan belajar membayangkan peran dan kedudukannya Dharmamulya: 2005. Media, alat, dan sumber pembelajaran ditentukan berdasarkan kegiatan yang
akan dilakukan pada setiap pembelajaran. Sumber pembelajaran yang peneliti gunakan untuk dasar adalah buku guru, buku siswa, dan bupena. Peneliti juga
menggunakan pendekatan saintifik dalam rincian kegiatannya. Rincian kegiatan yang disusun oleh peneliti yaitu terdiri dari 5M mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Penilaian berfokus pada nilai proses dan hasil dari kegiatan pembelajaran. Penilaian yang digunakan peneliti adalah
penilaian autentik yang disusun untuk setiap indikator dari aspek spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan sehingga penilaian lebih rinci.
Penyusunan RPPH juga menggunakan model Discovery Learning dan kooperatif learning. Model Discovery learning atau penemuan merupakan suatu
model pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung. Model pembelajaran ini lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar Mulyasa: 2007.
Model ini mengajarkan siswa untuk aktif dalam berproses untuk menemukan hasil dari suatu permasalahan. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara
langsung mengembangkan interaksi dalam kelompok, untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang akan menimbulkan permusuhan Sugiyanto: 2010. Model ini mengajarkan siswa untuk mampu bekerjasama dalam
kelompok dan mengembangkan sosialisasi antar teman.