Rumusan Masalah Penelitian Hasil Penelitian
pendidikannya dari negara-negara lain. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami 10 kali perubahan, namun belum ada peningkatan pendidikan sampai tahun 2013. Tahun
2013 mulai adanya perubahan kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 dan mulai diimplementasikan pada tahun 2014. Kurikulum 2013 dapat menjadi salah satu
alternatif untuk memberikan perubahan agar siswa Indonesia mampu menyetarakan dengan negara-negara lain. Kurikulum 2013 lebih mengajarkan siswa untuk aktif
dalam proses pembelajaran, sehingga guru dituntut untuk kreatif dalam membuat program pembelajaran.
Program pembelajaran yang dibuat oleh guru tentunya harus berpedoman pada kurikulum yang digunakan agar tidak jauh dari tujuan pendidikan. Kurikulum
yang dipakai mulai tahun ajaran 2014 adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru sehingga guru harus mampu memahami apa yang
diharapkan dari implementasi kurikulum 2013. Peneliti menemukan masalah mengenai implementasi kurikulum 2013 saat Program Pengalaman Lapangan PPL
di SDN J dimana guru masih kesulitan dalam memahami kurikulum 2013. Komunikasi pribadi, 13 Agustus 2014 mengungkapkan bahwa belum pernah melihat
wujud dari RPPH kurikulum 2013 dan masih kurang memahaminya. Guru kelas 6 SDN J mengatakan bahwa guru belum pernah melihat bentuk dari RPPH kurikulum
2013 karena belum mengikuti diklat. Guru tidak bertanya dengan guru lain karena guru yang mengikuti diklat masih merasa bingung.
Guru disini belum memahami kurikulum 2013 terutama dalam membuat RPPH, padahal RPPH adalah perangkat penting yang harus ada untuk pembelajaran. Guru
kelas 6 SD kurang pemahamannya terkait kurikulum 2013 karena guru belum mengikuti diklat dan kurang optimalnya diklat yang diikuti oleh guru lain sehingga
yang guru yang lain masih bingung ketika ditanya kurikulum 2013. Kesimpulan dari paparan tersebut adalah guru yang sudah mengikuti diklat saja masih kesulitan
apalagi dengan guru yang belum mengikuti diklat. Permasalahan guru kelas 6 SD dapat menjadi dasar bahwa guru perlu contoh dalam menyusun RPPH yang sesuai
dengan pedoman kurikulum 2013. Kompas, 6 Mei 2013 memaparkan bahwa survei memperlihatkan sosialisasi masih sangat minim di sejumlah wilayah. Sosialisasi baru
sebatas formalitas pada SD-SMP favorit papan atas di wilayah perkotaan. Itupun tidak mampu menjamin pemahaman yang optimal terhadap Kurikulum 2013.
Permasalahan lain datang dari komunikasi pribadi, 14 Agustus 2014 dengan guru kelas 5 SDN J yang merasa masih kesulitan dalam menggunakan teknik
penilaian dalam kurikulum 2013. Guru tersebut berkata bahwa guru masih kesulitan dalam mengaplikasikan penilaian dari kurikulum 2013. Guru mengatakan bahwa
ketika bertanya pada pelatih diklat justru tidak memberika jawaban pada guru. Kesimpulan dari permasalahan tersebut bahwa guru sebenarnya masih kesulitan
dalam melaksanakan kurikulum 2013 terutama dalam hal penilaian. Diklat yang diterima guru tidak menjamin pemahaman guru yang optimal, sehingga menyebabkan
guru masih kesulitan dalam melaksanakan kurikulum 2013. Paparan di atas dapat disimpulkan kurangnya bekal yang optimal dari pemerintah melalui diklat
menyebabkan guru masih kesulitan dalam penerapan kurikulum 2013 di lapangan khususnya adalah guru masih kesulitan dalam hal pembuatan RPPH, penggunaan