Bahan Ajar Desain Pembelajaran

Prinsip penyusunan bahan ajar tematik menurut Departemen Pendidikan Nasional yaitu 1 materi harus dimulai dari yang mudah ke sulit dan dari yang konkret ke abstrak; 2 memuat adanya pengulangan guna memperkuat pemahaman; 3 memberikan upan balik yang positif; 4 mendorong motivasi belajar yang tinggi sebagai penentu keberhasilan dalam belajar; 5 bertahap dan berkelanjutan; 6 menuliskan tujuan yang akan dicapai guna mendorong siswa untuk mencapai tujuan tersebut. Karakteristik dan prinsip penyusunan bahan ajar tematik menjadi suatu bagian penting yang harus dipahami guru, agar bahan ajar yang dibuat tidak jauh dari harapan dan tujuan bahan ajar tematik. Bahan ajar tematik merupakan materi yang disusun secara rinci dari perpaduan beberapa muatan pembelajaran. Bahan ajar tematik bertujuan mendorong motivasi siswa dalam memahami dan menggali pengetahuannya. Bahan ajar yang menarik dan menyenangkan serta disusun sesuai karakteristik perkembangan dari siswa dapat membantu siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar. Penunjang lainnya yang membantu penyampaian materi oleh guru dapat berupa media pembelajaran.

2.1.6.4 Media Pembelajaran

Pengembangan lain yang harus dilakukan oleh guru yaitu media pembelajaran. Media pembelajaran biasanya sudah dirancang oleh guru dalam RPPH. Djamarah dan Aswan 2010 berpendapat media pembelajaran adalah alat bantu guru dalam penyampaian materi untuk memperkaya pengetahuan siswa. Alat bantu dalam media pembelajaran dapat berupa radio, televisi, buku, koran, majalah, dan lain-lain Sanjaya: 2008. Media pembelajaran ini merupakan salah satu komponen penting yang harus ada di dalam RPPH karena mempunyai beberapa fungsi yang sangat membantu guru. Fungsi media pembelajaran menurut Sudjana dalam Djamarah dan Aswan 2010 yaitu mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, unsur yang harus dikembangkan oleh guru, penggunaanya sangat berkaitan dengan tujuan dari materi pembelajaran, sebagai upaya guru dalam melengkapi proses belajar yang menarik perhatian siswa, membantu siswa dalam mempermudah menangkap materi yang diberikan, dan mempertinggi mutu belajar mengajar. Pengertian dan fungsi di atas media pembelajaran dapat menjadi salah satu alternatif guru dalam menyampaikan materi. Media pembelajaran merupakan penunjang yang penting selain bahan ajar, namun saling berkaitan. Kaitannya yaitu media dapat digunakan dalam penyampaian bahan ajar. Beberapa benda yang sama dapat digunakan sebagai media pembelajaran maupun bahan ajar. Misal seperti contoh yang telah diberikan pada beberapa pendapat di atas yaitu koran, ketika guru memakai koran sebagai pemberian materi maka dapat disebut sebagai bahan ajar. Sebaliknya jika guru menggunakan koran sebagai salah satu alat untuk membuat poster atau kliping maka dapat disebut sebagai media pembelajaran. Bahan ajar maupun media pembelajaran dapat menggunakan benda atau bahan yang sama, namun penggunaannya berbeda. Keduanya hampir mempunyai fungsi yang sama yaitu membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan membantu mendorong serta membantu siswa memahami materi yang diajarkan.

2.1.7 Pembagian Materi

Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif dari 15 peneliti. Peneliti bersama peneliti lain menentukan siswa kelas 1 sekolah dasar sebagai subyek penelitian dengan mempertimbangkan beberapa asumsi. Asumsinya yaitu 1 uji coba kurikulum 2013 dilakukan di kelas 1 dan 4; 2 bahan ajar yang pertama dibuat oleh pemerintah yaitu kelas 1 dan 4; 3 bahan ajar sudah dilakukan revisi berdasarkan uji coba; 4 siswa kelas 1 merupakan masa awal belajar di sekolah dasar sehingga dengan mengembangkan pembelajaran yang menarik di kelas 1, maka akan membangun dorongan siswa untuk belajar. Berdasarkan asumsi tersebut kesepakatan dari peneliti untuk memilih kelas 1 dan pembagian materi secara undian. Pembagian dimulai dengan menentukan tema dari 8 tema di kelas 1. Tema yang te lah ditentukan yaitu tema 1 “Diriku”, 2 “Kegemaranku, 3 “Kegiatanku”, dan 4 “Keluargaku”. Asumsi memilih tema tersebut yaitu penelitian akan dilaksanakan saat Program Pengalaman Lingkungan PPL yang dilakukan pada semester ganjil, sehingga penelitian menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah. Peneliti mendapatkan tema 3 yaitu “Kegiatanku” dari 4 tema berdasarkan undian. Kemendikbud 2014 berpendapat tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran dengan memadukan beberapa muatan pelajaran sekaligus. Tema “Kegiatanku” merupakan tema ketiga dari 8 tema yang diaplikasikan pada kelas 1. Tema ini terdiri dari 4 subtema yakni 1 “kegiatan pagi hari”, 2 “kegiatan siang hari”, 3 “kegiatan sore hari”, dan 4 “kegiatan malam hari”. Materi dalam tema ini menekankan topik berupa kegiatan yang biasa dilakukan