Pendekatan Saintifik Karakteristik Kurikulum 2013
Kegiatan-kegiatan tersebut tentu dapat mendukung siswa dalam mengembangkan kemampuan mencari tahu, berani, jujur, bekerjasama, dan lain-
lain. Pengembangan kemampuan siswa dapat diperoleh dari pengalamannya melalui proses belajar. Proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik memuat
materi yang berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan melalui logika atau penalaran Hosnan: 2014. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang
dikembangkan dalam pendekatan saintifik memiliki kesamaan dengan materi yang termuat pada pembelajaran kontekstual yaitu berbasis pada fakta atau nyata.
Nurhadi 2003 mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning
adalah konsep belajar guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata sehingga mendorong siswa
dalam membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya di kehidupan. Pembelajaran kontekstual mampu membantu pendidikan dalam
menciptakan siswa yang dapat menjawab tantangan di kehidupan karena siswa mengembangkan pengetahuannya dari hal yang nyata.
Pembelajaran kontekstual mempunyai pengertian lain. Johnson 2002 berpendapat bahwa CTL Contextual Teaching and Learning adalah proses
pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dari materi akademik yang dipelajari yaitu dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik
dengan konteks dalam kehidupan keseharian. Contohnya subjek dihubungkan dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. Pencapaian tujuan
dari pembelajaran kontekstual tersebut meliputi tujuh komponen yaitu membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti,
melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan kerja sama, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, berpikir kritis kreatif untuk mencapai
standar yang tinggi, dan menggunakan penilaian autentik. Kedua teori yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual adalah
proses pembelajaran dari guru yang dapat membantu siswa dalam menggali pengetahuannya dari kehidupan sehari-hari. Guru melakukan pembelajaran
dengan cara menghubungkan materi yang akan diajarkan dengan kehidupan yang nyata. Pembelajaran ini sangat baik digunakan di sekolah karena dapat membantu
menciptakan siswa yang aktif, kritis, dan kreatif untuk menguasai masalah di kehidupan nyata.
Pembelajaran kontekstual CTL memiliki beberapa karakteristik. Komalasari 2008 mengatakan bahwa karakteristik pembelajaran kontekstual
meliputi 1 Keterkaitan relating. Proses mengaitkan pembelajaran dengan bekal pengetahuan yang dimiliki siswa dengan konteks pengalaman dalam kehidupan
dunia nyata. 2 Pengalaman langsung experiencing. Proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali pengetahuan dengan cara
menemukan dan mengalami sendiri secara langsung. 3 Aplikasi applying. Proses pembelajaran yang menekankan pada penerapan fakta, konsep, prinsip dan
prosedur yang dipelajari dalam situasi maupun konteks berbeda sehingga bermanfaat bagi kehidupan siswa. 4 Kerja sama cooperating. Pembelajaran
pembelajaran yang mendorong rasa tolong menolong dan menghargai diantara siswa, ataupun siswa dengan guru serta sumber belajar. 5 Pengaturan diri self-
regulating . Pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengatur diri dan
pembelajarnnya secara mandiri. 6 Penilaian autentik authentic assessment. Pembelajaran untuk mengukur, memonitor dan menilai semua aspek hasil belajar
yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor, baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran maupun berupa
perubahan dan perkembangan aktivitas, dan perolehan belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas ataupun diluar kelas.
Pembelajaran kontekstual dapat membantu siswa untuk aktif dalam menemukan pengetahuannya sendiri. Melihat karakteristik dari pembelajaran
kontekstual dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual sebenarnya dikembangkan dari pendekatan saintifik yaitu melalui proses ilmiah 5 M. Proses
ilmiah mendorong siswa untuk menemukan jawaban dari suatu masalah secara aktif secara berkelompok maupun sendiri. Guru dapat mengembangkan
pembelajaran kontekstual dengan cara memasukkan materi dengan hal-hal yang ada dalam kehidupan sehingga pembelajaran dapat mendorong siswa untuk
menemukan pengetahuannya dengan pengalaman yang dalam kehidupannya. Pendekatan yang selanjutnya dalam kurikulum 2013 yaitu pendekatan tematik
terpadu.