Mengamati gambar kegiatan sore hari. 11,12
Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Tahapan Jenis Validitas
Cara Pengujian Instrumen
Pedoman Forum Group Discussion
FGD Pengembangan
Produk Validitas isi
Content Validity Dilakukan oleh validator yang
ahli dalam pengembangan kurikulum. Dosen
Pedoman wawancara pendapat guru
terhadap uji coba lapangan terbatas
Uji Coba Terbatas Validitas isi
Content Validity Dilakukan oleh validator yang
ahli dalam pengembangan kurikulum. Dosen
Observasi Lembar obeservasi
Validasi Produk -
Instrumen Terstandar Kemendikbud, 2014: 128
Uji Coba Lapangan Terbatas
- Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014: 128
Kuesioner Kuesioner Penilaian
RPPH Studi Pendahuluan
- Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014: 125 Validasi Produk
- Instrumen Terstandar
Kemendikbud, 2014: 125 Kuesioner Penilaian
Silabus Studi Pendahuluan
Dilakukan oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen
Kuesioner pendapat siswa sesudah uji
coba lapangan terbatas
Uji coba lapangan terbatas
Validitas isi Content Validity
Dilakukan oleh validator yang ahli dalam pengembangan
kurikulum. Dosen Validitas
permukaan Face Validity
Dilakukan lewat pendapat komentar siswa terhadap
kuesioner.
Dokumentasi Tes Pretest
Posttest Uji coba lapangan
terbatas Validitas isi
Content Validity Dilakukan oleh validator yang
ahli dalam pembelajaran dosen dan Guru Kelas I SD
Validitas permukaan
Face Validity Dilakukan lewat pendapat
komentar guru terhadap soal yang disusun
Validitas konstruk
construct validity Dilakukan melalui uji validitas
di lapangan
Validitas yang akan digunakan oleh peneliti untuk analisis kebutuhan guru dan siswa yaitu construct validity, content validity, dan face validity. Validitas
content validity digunakan pada validasi pedoman wawancara kepada dosen. Validasi
dilakukan dengan tujuan mengetahui layak atau tidaknya penggunaan wawancara sebagai alat pedoman analisis kebutuhan guru dan siswa. Penilaian validasi dilakukan
dengan memberikan skor pada pedoman wawancara. Validasi content validity dilakukan juga pada kuisioner komentar siswa. Validasi dilakukan oleh guru, dimana
validasi dilakukan tidak dengan memberikan skor namun memberikan tanggapan dan saran untuk memperbaiki kesesuian instrumen.
Validitas soal evaluasi pretest dan posttest menggunakan validitas jenis construct validity
, content validity dan face validity. Soal evaluasi yang digunakan untuk pretest dan posttest sebelumnya dilakukan validasi dengan menggunakan SPSS
16.0 karena penggunaan SPSS 16.0 bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang lebih banyak dalam menghitung soal validitas. Peneliti mengujikan 40 soal pilihan ganda
kepada siswa kelas 2 SD yang berjumlah 31. Perhitungan content validity melalui SPSS 16 soal valid yang didapatkan sebanyak 21 soal. Pengujian soal pretest dan
posttest uji coba produk digunakan dengan 10 soal. Adapun face validity yang
diambil dari komentar siswa kelas 2 SD terhadap kuisioner yaitu siswa berkata mudah sekali. Faktanya siswa berkata “mudah sekali bu soalnya”. Selain siswa
berkata mudah, siswa juga berkata “punya Bu guru gambarnya bagus, ada warnanya
”. Disimpulkan dari face validity tersebut siswa lebih menyukai soal yang berwarna, menarik, dan mudah dimengerti. Face validity juga terjadi saat uji coba
terbatas m elalui kuisioner untuk siswa. Siswa berpendapat bahwa “ini ditebelin to
mbak? kalo cuma nebelin mah cuma mudah ”. Kuisioner menunjukkan bahwa siswa
sudah memahami apa yang dimaksudkan dari pemberian kuisioner. Construct validity untuk validasi soal dapat dihitung menggunakan rumus korelasi point biserial
menurut Mundir 2013. Validitas soal dapat dihitung manual menggunakan rumus pada gambar 3.4.