Pengumpulan Data Awal Situasi di SD berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa guru masih kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan kurikulum 2013. Pengetahuan guru terkait kurikulum 2013 hanya diketahui guru sebatas pendekatan saintifik, yangmana seharusnya masih ada pendekatan tematik terpadu dan penilaian autentik. Guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 juga masih kesulitan terutama dalam menerapkan penilaian autentik pada kegiatan pembelajaran. Permasalahan yang paling krusial ditemukan oleh peneliti dari hasil pada tabel 4.1 adalah penyusunan dan penerapan RPPH kurikulum 2013. Faktor utama keberhasilan dari penerapan RPPH adalah penyusunan RPPH yang dibuat oleh guru sendiri karena guru yang lebih mengetahui kebutuhan dari siswanya. Permasalahan terhadap penyusunan RPPH oleh guru digunakan peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan. Peneliti selanjutnya melakukan wawancara pada siswa kelas 1 SD untuk mengetahui kebutuhan siswa. Wawancara terstruktur dilakukan di 5 SD pada hari Senin, 14 Oktober 2014 setelah wawancara guru. Wawancara dikembangkan dari 4 kisi-kisi pertanyaan yang sudah di validasi. Hasil wawancara siswa dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Wawancara siswa Nama SD Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Suasana belajar Cara guru mengajar Media yang digunakan guru Kegiaatan yang diinginkan SDN N “Senang” “nggak pernah marahin, sabar, udah” “nggak ada” Jalan – jalan aja mbak SD K G “senang” Sering jewer menggeleng” Capek e mbak, klo belajar terus Nama SD Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Suasana belajar Cara guru mengajar Media yang digunakan guru Kegiaatan yang diinginkan SD N J “seneng, temennya baik baik” Ngerjain LKS mas Nggak tau Main aja mas, nggak cuma di kelas terus SD K JB “Senang miss banyak temen” Memberi tugas, seperti mewarnai, menggambar, menempel, bermain puzzle. “ bu guru suka pakai gambar, dan pernah diberi koin untuk belajar” Pake gambar aja, nempel – nempel sama main puzzle SDN SB “menyenangkan mas ” “baik dan sabar” “Nggak tau, media itu apa mas? ” Nggak Cuma ngerjain tugas terus, bosen Tema Sentral Menyenangkan karena banyak teman Penugasan Belum pernah menggunakan media pembelajaran Pembelajaran yang variatif bermain, menempel, dll Tabel 4.2 menunjukkan bahwa siswa merasa senang dengan cara guru mengajar. Cara mengajar guru dari 5 SD masih tergolong berbeda-beda. Permasalahan yang paling krusial ditemukan oleh peneliti dari hasil pada tabel 4.2 di atas adalah siswa menginginkan kegiatan pembelajaran yang mengakomodasikan metode permainan. Permasalahan yang ditemukan dari wawancara guru dan siswa di atas kemudian perkuat dengan peneliti melakukan observasi praktik mengajar guru di kelas. Observasi dilakukan di 5 SD pada siswa kelas 1 SD. Observasi menggunakan pedoman penilaian yang sudah terstandar dengan perolehan data kuantitatif. Hasil akhir yang diperoleh dari observasi 5 SD dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Observasi NO. Aspek SDN SB SDN J SDN N SD K G SD K BJB Rata 2 1 Apersepsi dan Motivasi 3 3 4 3 3 3,4 2 Penyampaian Kompetensi dan Rencana kegiatan 1 1 2 2 2 1,6 3 Penguasaan Materi 2 4 3 4 3 3,6 4 Penerapan Strategi Pembelajaran yang mendidik 3 4 4 4 4 4,2 5 Penerapan Pendekatan Saintifik 4 5 5 4 5 4,8 6 Penerapan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu 3 4 4 4 4 3,8 7 Pemanfaatan Sumber Belajar Media dalam pembelajaran 1 3 4 3 3 3,2 8 Pelibatan peserta Didik dalam Pembelajaran 3 4 4 4 3 3,8 9 Penggunaan Bahasa yang Benar dan tepat dalam Pembelajaran 1 2 1 1 2 1,6 10 Penutup Pembelajaran 2 3 2 2 3 2,6 Jumlah 34 33 33 31 32 32,6 Nilai 77,2 8 75 75 70,50 72,73 74,10 Peringkat C C C C C C Hasil nilai akhir yang diperoleh dari 5 SD pada tabel 4.3 digunakan oleh peneliti untuk menentukkan kriteria kualitas praktik mengajar guru di kelas. Tabel 4.3 menunjukkan hasil kualitas yang diperoleh dari observasi praktik mengajar guru adalah “cukup” dengan rata-rata skor 74,10. Kriteria menentukkan peringkat yang diperoleh dapat melihat tabel 4.4. Tabel 4.4 Kriteria Penilaian Observasi PERINGKAT NILAI Amat Baik AB 90AB100 BaikB 80B≤90 Cukup C 70C≤80 Kurang K ≤70 Sumber: Kemendikbud 2014 Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti untuk pengumpulan data adalah dokumentasi. Dokumentasi yang akan digunakan oleh peneliti adalah silabus dan RPPH yang dipakai oleh guru. Penilaian dokumentasi dilakukan di 5 SD pada guru kelas 1 SD dengan menggunakan instrumen penilaian yang sudah terstandar. Perolehan data dari penilaian observasi berupa data kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari observasi praktik mengajar guru di kelas dapat melihat tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil pengumpulan data kuesioner penilaian silabus Aspek yang diamati No Item Sekolah SDN N SD K G SDN J SK BJB SDN SB Kelengkapan unsur - unsur silabus 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 Keterkaitan antar komponen silabus 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 5 1 1 1 1 6 1 1 1 7 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 9 1 1 1 Jumlah 17 18 19 18 19 Nilai 85 90 95 90 95 Hasil nilai akhir yang diperoleh dari penilaian silabus guru setiap SD akan digunakan peneliti untuk menentukkan kriteria kualitas silabus. Kriteria yang digunakan dapat melihat tabel 4.6. Tabel 4.6 Kriteria Penilaian Silabus PERINGKAT NILAI Amat Baik AB 90AB100 BaikB 80B≤90 Cukup C 70C≤80 Kurang K ≤70 Sumber: Kemendikbud 2014 Hasil perolehan penilaian silabus kemudian dilakukan perhitungan secara keseluruhan dari 5 SD. Perhitungan skor yang diperoleh dari penilaian silabus dapat melihat gambar 4.1. Gambar 4.1 Hasil perhitungan penilaian silabus Rata-rata = + + + + = = 91 Rata-rata yang diperoleh dari perhitungan nilai di 5 SD yaitu 91. Hasil nilai 91 menunjukkan bahwa kriteria yang diperoleh dari penilaian silabus oleh guru adalah “amat baik”. Kesimpulan dari hasil tersebut bahwa dilihat dari dokumentasi berupa silabus sudah memiliki komponen yang lengkap sesuai kurikulum 2013. Dokumentasi lain yang digunakan oleh peneliti adalah RPPH yang dibuat oleh guru. Peneliti melakukan penilaian RPPH di 5 SD pada guru yang sama kelas 1 SD. Peneliti menggunakan instrumen penilaian RPPH yang sudah terstandar dengan perolehan hasil berupa data kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penilaian RPPH 5 SD dapat melihat tabel 4.7. Tabel 4.7. Hasil pengumpulan data kuesioner penilaian RPPH NO. Aspek SDN SB SDN J SDN N SD K G SD K BJB Rata 2 A Identitas Mata Pelajaran 3 2 4 3 3 3 B Perumusan Indikator 9 7 2 9 12 7.8 C Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 3 4 3 2 4 3.2 D Pemilihan Materi Ajar 5 6 3 5 6 5 E Pemilihan Sumber Belajar 5 7 6 5 8 6.2 F Pemilihan Media Belajar 4 5 7 9 9 6.8 G Metode Pembelajaran 3 3 5 6 5 4.6 H Skenario Pembelajaran 9 7 9 10 11 9.2 I Rancangan Penilaian Autentik 5 7 5 6 4 5.4 Jumlah 46 48 44 55 62 51 Nilai 51.1 53.3 48.8 61.1 68.8 56.6 Peringkat K K K K K K Hasil nilai akhir yang diperoleh dari 5 SD pada tabel 4.7 digunakan oleh peneliti untuk menentukkan kriteria kualitas praktik mengajar guru di kelas. Tabel 4.7 menunjukkan hasil kualitas yang diperoleh dari observasi praktik mengajar guru adalah “kurang” dengan rata-rata skor 56,6. Kriteria menentukkan peringkat yang diperoleh dapat melihat tabel 4.8. Tabel 4.8 Kriteria Penilaian RPPH PERINGKAT NILAI Amat Baik AB 90AB100 BaikB 80B≤90 Cukup C 70C≤80 Kurang K ≤70 Sumber: Kemendikbud 2014 Pengumpulan data berupa penilaian observasi dan dokumentasi berupa RPPH dapat disimpulkan bahwa kekurangan dari hasil analisis yang diperoleh dari observasi yaitu kegiatan awal guru masih belum sesuai karena guru dalam menyampaikan pembelajaran tidak memakai apersepsi. Kegiatan pembelajarannya dilaksanakan tidak runtut sesuai RPPH, guru hanya berfokus pada kegiatan yang ada dibuku guru. Guru masih kesulitan dalam mengondisikan siswa untuk aktif dan tenang. Kekurangan lain adalah guru kurang memanfaatkan media dan menciptakan metode yang menarik sehingga pembelajaran menjadi kurang antusias. Hasil analisis lain yaitu dari penilaian RPPH menunjukkan bahwa kekurangan terlihat pada indikator dimana guru tidak menggunakan kata kerja operasional di beberapa kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran kurang mencantumkan condition dan degree. Komponen dalam tujuan seharusnya mencakup A,B,C, dan D Audience, Behaviour, Condition, Degree . Kegiatannya pun belum ada pendekatan saintifiknya yang meliputi 5M mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Kekurangan lain yaitu penilaian yang dibuat guru masih kurang nampak jelas. Peneliti menyimpulkan dari hasil observasi dan dokumentasi bahwa guru masih kesulitan dalam menyusun RPPH sesuai kurikulum 2013 karena kurangnya pemahaman guru. Hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dapat disimpulkan lebih spesifik bahwa kurikulum 2013 belum terlaksana oleh guru sesuai yang diharapkan. Guru masih kesulitan dalam menyusun RPPH sesuai kurikulum 2013 terutama dengan menggunakan metode yang tepat agar siswa dapat aktif, mendengarkan, dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti menyimpulkan permasalahan yang krusial dari ketiga hasil pengumpulan data adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH yang menggunakan permainan anak. Peneliti kemudian melanjutkan penelitian dengan mendesain sebuah produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH berbasis permainan anak. Metode ini digunakan dengan asumsi dapat menjadikan kelas lebih aktif dan hidup seperti yang diharapkan oleh guru dan kurikulum 2013.

4.1.2.2 Prosedur Penyusunan RPPH Berbasis Permainan Anak Kelas 1 SD

Subtema “Kegiatan Sore Hari”. Bagian ini akan membahas mengenai pengembangan produk berupa RPPH dengan menggunakan langkah dari BorgGall dalam Sanjaya: 2013 pada tahap kedua dalam penelitian ini. Pembahasan meliputi penentuan komponen kurikulum 2013 yang akan digunakan dan permainan, analisis kompetensi sesuai kebutuhan siswa, dan proses penyusunan produk berupa RPPH. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan kajian literature mengenai produk yang akan dikembangkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH berbasis permainan anak. Desain produk diawali dengan penentuan format penyusunan RPPH, kelas, tema, subtema, dan permainan. Peneliti melakukan analisis Kompetensi Inti KI, tema, subtema, dan permainan dengan diskusi kelompok kolaboratif. Peneliti melakukan pemilihan tema dan subtema dilakukan secara diundi, sedangkan untuk menentukan format penyusunan RPPH dan permainan peneliti melakukan dengan mengumpulkan informasi terkait macam-macam permainan melalui Focus Group Discussion FGD. Hasil dari Focus Group Discussion FGD dapat melihat tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Focus Group Discussion FGD No Tanggal Pertemuan Topik Hasil Pembahasan Tema Sentral 1. 2 September 2014 Studi literatur dan potensi masalah Berdasarkan kajian literatur dan potensi masalah dari anggota kelompok kolaboratif menemukan adanya permasalahan terkait implementasi kurikulum 2013 Implemantas i kurikulum 2013 2. 5 September 2014 Instrumen studi pendahuluan Membuat pedoman wawancara, observasi, dan kuesioner penilaian silabus dan RPPH Penyusunan Instrumen Penelitian 3 12 September 2014 Analisis kebutuhan Pengumpulan data dari anggota kelompok yang menghasilkan kesimpulan bahwa guru kesulitan dalam menyusun RPPH 4 16 September 2014 Pembagian kelompok Objek penelitian diajukan kelas 1-5 SD, dari 15 anggota group disscus dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu setiap kelas terdiri dari 3 orang peneliti. Objek penelitian 5 19 September 2014 Fokus objek penelitian kelas 1 4 Terdapat 2 usulan untuk fokus penelitian pada kelas I dan kelas kelas 4 dengan asumsi buku pegangan sudah di revisi. Focus objek penelitian 6 24 September 2014 Mendaftar permainan Mendaftar permainan dan pertemuan yang akan diberi permainan. Daftar permainan 7 27 September 2014 Revisi objek penelitian Mengkaji Kompetensi Dasar dan indikator, berdasarkan hal tersebut maka objek difokuskan untuk kelas satu. Dengan alasan indikator sesuai diakomodasikan dengan permainan Objek penelitian 8 29 September 2014 Pembagian Tema dan subtema Pembagian tema dan subtema dilakukan melalui undian. Pembagian Tema 9 2 Oktober 2014 Sharing format penyusunan produk Hasil analisis kebutuahan masing- masing guru menunjukkan perbedaan kebutuhan format penyusunan. Mempertimbangkan hal tersebut maka diputuskan pembuatan produk disesuaikan dengan guru yang akan dijadikan subyek uji coba terbatas Produk Tabel 4.9 menjelaskan proses peneliti melakukan kajian literatur melalui diskusi kelompok kolaboratif. Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah penentuan kelas yang menghasilkan keputusan fokus penelitian di kelas 1 karena sudah mendapatkan revisi untuk buku guru dan buku siswa. Fokus selanjutnya yaitu menyusun RPPH berbasis permainan anak. Keputusan dan kesepakatan kelompok kolaboratif menunjukkan bahwa hanya menggunakan tiga permainan untuk 3 pembelajaran saja dalam seminggu karena menghindari kebosanan siswa. Peneliti mendapatkan tema ketiga “Kegiatanku” dengan subtema ketiga “Kegiatan Sore hari” untuk penyusunan produk berupa RPPH berbasis permainan. Penyusunan RPPH ini digunakan untuk kelas 1 SD semester 1 dengan peneliti mengembangkan 6 RPPH. Langkah kedua peneliti melakukan analisis Kompetensi Dasar KD, indikator, dan tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH yang disusun yaitu menggunakan pedoman materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 dari Kemendikbud 2014. Alokasi waktu yang akan digunakan adalah 5x35 menit dengan 2 penggalan. Penyusunan RPPH menggunakan pembelajaran tema atau tematik terpadu. Langkah selanjutnya peneliti menuliskan Kompetensi Inti KI, menganalisis Kompetensi Dasar KD untuk KI 1 dan KI 2, dan merumuskan indikator dari kompetensi dasar. Indikator disusun menggunakan kata kerja operasional yang kemudian diturunkan untuk ke tujuan pembelajaran dengan menambahkan komponen yang harus ada dalam tujuan. Komponen dalam tujuan tersebut adalah A,B,C, dan D Audience, Behavior, Condition, Degree . Peneliti kemudian menentukan tujuan yang dipaparkan lebih spesifik dalam materi yang akan dipelajari. Langkah selanjutnya adalah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa dapat aktif membangun pengetahuan dan keterampilannya sendiri yaitu mengakomodasi 3 jenis permainan pada 3 RPPH