Sardiman, 2008:83 motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tekun  menghadapi  tugas  dapat  bekerja  terus  menerus  dalam  waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. b.
Ulet  dalam  menghadapi  kesulitan  tidak  mudah  putus  asa  tidak memerlukan  dorongan  dari  luar  untuk  berprestasi  sebaik  mungkin
tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. c.
Menunjukan  minat  terhadap  bermacam-macam  masalah  untuk  orang dewasa.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat  bosan  pada  tugas-tugas  yang  rutin  hal-hal  yang  bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang aktif. f.
Dapat  mempertahankan  pendapatnya,  jika  sudah  benar-benar  yakin akan pendapatnya.
g. Tidak mudah melepaskan apa yang sudah dipertahankannya.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah secara mandiri.
Apabila peserta didik memiliki ciri-ciri seperti diatas, berarti peserta didik itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu
akan  sangat  penting  dalam  kegiatan  belajar  mengajar.  Kegiatan  belajar mengajar akan berhasil baik, kalau peserta didik tekun mengerjakan tugas,
ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Peserta  didik  yang  belajar  dengan  baik  tidak  terjebak  pada  sesuatu
yang  rutinitas  dan  mekanis.  Peserta  didik  harus  mempertahankan pendapatnya,  kalau  ia  sudah  yakin  dan  dipandaangnya  cukup  rasional.
Bahkan lebih lanjut peserta didik juga harus peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-
hal  seperti  ini  harus  benar  dipahami  oleh  seorang  pengajar,  agar  dalam berinteraksi  dengan  peserta  didiknya  dapat  memberikan  motivasi  yang
tepat dan optimal.
4. Bentuk
– Bentuk Motivasi
Berbicara  tentang  bentuk-bentuk  atau  macam  motivasi  ini  dapat dilihat  dari  berbagai  sudut  pandang.  Berikut  bentuk-bentuk  motivasi
menurut Sardiman, 2008:86 adalah sebagai berikut: a.
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya. 1
Motif-motif  bawaan,  yaitu  motif  yang  dibawa  sejak  lahir,  jadi motivasi ini tanpa dipelajari.
2 Motif-motif  yang  dipelajari,  maksudnya  motif-motif  yang  timbul
karena dipelajari. b.
Motivasi dilihat dari sifatnya. 1
Motivasi Intrinsik Motivasi  intrinsik  yaitu  motif-motif  yang  menjadi  aktif  atau
berfungsinya  tidak  perlu  dirangsang  dari  luar,  artinya  bahwa motivasi  yang  timbul  dari  dalam  diri  sendiri  tanpa  paksaan  orang
lain,  karena  di  dalam  diri  individu  sudah  ada  dorongan  positif untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi motivasi itu muncul dari
kesadaran diri sendiri. 2
Motivasi Ekstrinsik Motivasi  ekstrinsik  yaitu  motif-motif  yang  aktif  berfungsinya
karena  adanya  perangsang  dari  luar  diri  individu  tersebut,  artinya bahwa  motivasi  ini  timbul  karena  adanya  dorongan  atau
rangsangan  dari  orang  lain  seperti  orang  tua,  teman,  atau  orang terdekat.  Hal  ini  muncul  karena  seseorang  atau  individu  tersebut
baru  bisa  menjalankan  tujuan  belajarnya  jika  ada  motivasi  dari orang  lain.  Hal  tersebut  juga  muncul  karean  seorang  siswa  belum
bisa  memunculkan  motivasi  dalam  dirinya  sendiri,  sehingga  ia sangat memerlukan motivasi ekstrinsik ini.
5. Indikator Motivasi Belajar
Indikator motivasi belajar menurut Uno 2008, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Hasrat  dan  keinginan  untuk  berhasil  dalam  belajar  dan  dalam kehidupan  sehari-hari  pada  umumnya  disebut  motif  berprestasi,  yaitu
motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif  untuk  memperoleh  kesempurnaan.  Motif  semacam  ini
merupakan  unsur  kepribadian  dan  perilaku  manusia,  sesuatu  yang berasal dari dalam diri manusia yang bersangkutan.
Motif  berprestasi  adalah  motif  yang  dapat  dipelajari,  sehingga motif  itu  dapat  diperbaiki  dan  dikembangkan  melalui  proses  belajar.
Seseorang  yang  mempunyai  motif  berprestasi  tinggi  cenderung  untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda
pekerjaanya.  Penyelesaian  tugas  semacam  ini  bukanlah  karena dorongan dari luar diri, melainkan upaya pribadi.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Penyelesaian  suatu  tugas  tidak  selamanya  dilatarbelakangi  oleh motif  berprestasi  atau  keinginan  untuk  berhasil,  kadang  kala  seorang