Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variable sebagai berikut:
Tabel 3.17 Interval Skor Motivasi Belajar
Interval Skor Penilaian
59 – 70
Sangat baik 51
– 58 Baik
45 – 50
Cukup baik 40
– 44 Kurang baik
14 – 39
Sangat kurang baik
b. Kebiasaan Belajar
Jumlah item kebiasaan belajar terdiri dari 26 pernyataan. Berdasarkan data tersebut maka dapat dilakukan analisis sebagai
berikut:
1
Skor tertinggi yang diharapkan 4 × 26 = 104
2
Skor terendah yang diharapkan 1 × 26 = 26
Penilaian motivasi belajar berdasarkan PAP tipe II dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah +  nilai tertinggi
– nilai terendah
= 26 + 81 104
– 26 = 89,18 dibulatkan menjadi 89
= 26 + 66 104 – 26 = 77,48 dibulatkan menjadi 77
= 26 + 56 104 – 26 = 69,68 dibulatkan menjadi 70
= 26 + 46 104 – 26 = 61,88 dibulatkan menjadi 62
= dibawah 62
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variable sebagai berikut:
Tabel 3.18 Interval Skor Kebiasaan Belajar
Interval Skor Penilaian
89 – 104
Sangat baik 77
– 88 Baik
70 – 76
Cukup baik 62
– 69 Kurang baik
26 – 61
Sangat kurang baik
c. Fasilitas Belajar
Jumlah item kebiasaan belajar terdiri dari 11 pernyataan. Berdasarkan data tersebut maka dapat dilakukan analisis sebagai
berikut:
1
Skor tertinggi yang diharapkan 4 × 11 = 44
2
Skor terendah yang diharapkan 1 × 11 = 22
Penilaian motivasi belajar berdasarkan PAP tipe II dapat
ditentukan sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah +  nilai tertinggi
– nilai terendah
= 22 + 81 44
– 22 = 39,82 dibulatkan menjadi 40
= 22 + 66 44 – 22 = 36,52 dibulatkan menjadi 37
= 22 + 56 44 – 22 = 34,32 dibulatkan menjadi 34
= 22 + 46 44 – 22 = 32,12 dibulatkan menjadi 32
= dibawah 32
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variable sebagai berikut:
Tabel 3.19 Interval Skor Fasilitas Belajar
Interval Skor Penilaian
40 – 44
Sangat baik 37
– 39 Baik
34 – 36
Cukup baik 32
– 33 Kurang baik
22 – 31
Sangat kurang baik
d. Prestasi Belajar
Prestasi belajar dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif IPK. Penilaian IPK berdasarkan Buku Pedoman Program Studi Pendidikan
Akuntansi Tajun 2009, sebagai berikut:
Tabel 3.20 Ketentuan Indeks Prestasi Kumulatif IPK
IPK Kategori
3,51-4,00 Sangat Baik
2,76-3,50 Baik
2,00-2,75 Cukup Baik
2,00 Kurang Baik
2. Analisis Prasyarat Data
Dalam  penelitian  ini,  untuk  uji  analisis  prasyarat  data  penulis
menggunakan  uji  normalitas.  Menurut  Sutrisno  Hadi  2000:303,
mengemukakan  bahwa  uji  prasyarat  analisis  harus  dilakukan  karena digunakan  sebagai  langkah  selanjutnya  dalam  mengambil  keputusan  agar
tidak  menyimpang  dari  kebenaran  yang  seharusnya,  maka  syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya:
a. Pengujian Normalitas
Sebelum  uji  beda  atau  uji  F  dilakukan  terlebih  dahulu  dilakukan pengujian  normalitas  distribusi  data.  Tujuan  dilakukannya  pengujian
normalitas  yaitu  untuk  mengetahui  apakah  data  yang  diambil  dan diteliti berdistribusi normal atau tidak, sehingga analisis untuk menguji
hipotesis dapat dilakukan. Pengujian  ini  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  Uji
Normalitas  Bivariat
R-Square,
dengan  bantuan  program  SSPS
statistical package for social science versi 16.0 for Windows
. Berikut kriteria pengujian data sebagai berikut:
1 Jika nilai
R-square
0,8 maka data berdistribusi normal. 2
Jika nilai
R-square
0,8 maka data berdistribusi tidak normal..
b. Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis pertama, kedua dan ketiga sebagai berikut: a
Hipotesis Pertama
H
01
: Tidak ada hubungan positif dan signifikan motivasi
belajar  dengan  prestasi  belajar  mahasiswa  program studi  pendidikan  akuntansi  angkatan  20142015
Universitas Sanata Dharma.
H
a1
: Ada  hubungan  positif  dan  signifikan  motivasi
belajar  dengan  prestasi  belajar  mahasiswa  program studi  pendidikan  akuntansi  angkatan  20142015
Universitas Sanata Dharma.