Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau tidak maka dilakukan uji hipotesis dengan tingkat
signifikansi 5 atau 0,05 dengan bantuan program
SSPS versi 16.0 for Windows.
2 Penarikan Kesimpulan
Untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis ditolak atau hipotesis diterima dapat dilihat dari perhitungan berdasarkan
nilai probabilitas, yaitu: a
Jika nilai probabilitas sig 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada hubungan positif dan signifikan
antara variable bebas dan variable terikat. b
Jika nilai probabilitas sig 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak ada hubungan positif dan
signifikan antara variable bebas dan variable terikat. Setelah membandingkan nilai probabilitas, maka langkah
selanjutnya adalah menginterprestasikan nilai koefisien korelasi. Interpretasi nilai koefisien digunakan untuk melihat
tingkat keeratan korelasi.
80
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
1. PTPG Sanata Dharma 1955-1958
Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru PTPG oleh Prof. Moh. Yamin, S.H Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
RI pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.. Waktu itu
Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 mendidik Yayasan De Britto di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J.
dan B1 Bahasa Inggris Yayasan Loyola di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. dengan
dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus
mengabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan
diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma menpunyai 4 jurusan, yaitu Bahasa Inggris,
Sejarah, IPA, dan Ilmi Mendidik. Para pembesar misi serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J menjadi Dekan PTPG
Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi
pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor