Macam-macam Sistem Demokrasi Materi Sertifikasi Dan Uji Kompetensi Guru PendidikanKewarganegaraan

secara ide atau konsep dapat dianggap demokratis, akan merusak demokrasi yang ada. Dengan kata lain, aktivitas ini menjadi aktivitas yang tidak demokratis. Dalam konteks perbedaan ideologi dan sistem nilai budaya, walaupun negara-negara yang ada sama- sama menyatakan berdemokrasi, akan tetapi dalam kenyataan tampilan pemerintahannya sangat berbeda antara satu dengan yang lain. Karena itulah ada beberapa predikat atau sebutan yang biasa disertakan pada demokrasi, seperti demokrasi liberal liberal democracy, demokrasi rakyat people democracy, demokrasi terpimpin guided democracy. Di Indonesia sendiri sejak memasuki masa Orde Baru diintrodusir sebuah sistem demokrasi yang disebut Demokrasi Pancasila.

3. Indikator Sistem Demokrasi

Walaupun demokrasi bisa tampil dengan “wajah” yang berbeda, namun bukan berarti tidak ada parameter untuk menentukan apakah suatu negara itu menerapkan sistem demokrasi atau tidak. Para ilmuwan politik, setelah mengamati praktik demokrasi di berbagai negara, merumuskan demokrasi secara empirik dengan menggunakan sejumlah indikator tertentu, misalnya Juan Linz, G. Bingham Powell Jr, dan Robert Dahl. Dari semua indikator yang diajukan oleh ilmuwan politik tersebut, kemudian dapat disimpulkan ada lima indikator untuk melihat apakah suatu negara itu betul-betul demokratis apa tidak Gaffar, 2002:7. Kelima indikator tersebut adalah sebagai berikut ini. a. Akuntabilitas. Dalam demokrasi, setiap pemegang jabatan yang dipilih oleh rakyat harus dapat mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang hendak dan telah ditempuhnya, ucapannya dan yang tidak kalah pentingnya adalah perilaku dalam kehidupan yang pernah, sedang bahkan akan dijalaninya. b. Rotasi kekuasaan. Dalam demokrasi peluang akan terjadinya rotasi kekuasaan harus ada, dan dilakukan secara teratur dan damai. Jadi tidak hanya satu orang yang selalu memegang jabatan, sementara peluang orang lain tertutup sama sekali. c. Rekruitmen politik yang terbuka. Untuk memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan, diperlukan suatu sistem rekruitmen politik yang terbuka. Artinya, setiap orang yang memenuhi syarat untuk mengisi suatu jabatan politik yang dipilih oleh rakyat mempunyai peluang yang sama dalam melakukan kompetisi untuk mengisi jabatan tersebut. d. Pemilihan umum. Dalam suatu negara demokrasi, pemilu dilakukan secara teratur. Setiap warga negara yang sudah dewasa mempunyai hak untuk memilih dan dipilih serta bebas menggunakan haknya tersebut sesuai dengan kehendak nuraninya. e. Menikmati hak-hak dasar. Dalam suatu negara yang demokratis, setiap warga negara dapat menikmati hak-hak dasar mereka secara bebas, termasuk di dalamnya adalah hak untuk menyatakan pendapat, hak untuk berkumpul dan berserikat, dan hak untuk menikmati pers bebas.

4. Macam-macam Sistem Demokrasi

Pada dasarnya asas pokok negara demokrasi adalah sebagai berikut. a. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan. b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia. Dalam pertumbuhannya asas pokok demokrasi tersebut mengalami banyak perubahan, terutama faktor politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan. Setiap negara dapat 242 PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN memberikan isi dan sifat kepada demokrasi yang berbeda dengan negara lainnya. Sehingga bentuk demokrasi negara yang satu akan berbeda dengan negara lain. Bentuk demokrasi pada suatu masa akan berbeda dengan bentuk demokrasi pada suatu masa yang lain. Oleh karena itu, timbul bermacam-macam sistem demokrasi sebagai berikut. 1 Berdasarkan titik berat yang menjadi perhatiannya, demokrasi dibedakan menjadi: a Demokrasi formal, yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam bidangekonomi. Semua orang dianggap mempunyai derajat dan hak yang sama. Demokrasi formal ini disebut juga demokrasi liberal atau demokrasi barat. b Demokrasimateriil, yaitudemokrasiyangmenitikberatkanpadaupayamenghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan bidang politik kurang diperhatikan, bahkan dihilangkan. Untuk mengurangi perbedaan bidang ekonomi, partai politikyang berkuasadenganmengatasnamakan Negaramenjadikan segala sesuatu sebagai milik negara, dan hak milik pribadi tidak diakui.Kebebasan dan hak manusia di bidang politik dihilangkan, demi persamaan di bidang ekonomi. c Demokrasi Gabungan, yaitu demokrasi yang menggabungkan kebaikan serta membuang keburukan demokrasi formal dan demokrasi material. Persamaan derajat dan hak setiap orang diakui, tetapi demi kesejahteraan seluruh rakyat perlu dibatasi.Upaya pemerintah untuk kesejahteraan rakyat jangan sampai melanggar apalagi menghilangkan derajat dan hak asasi manusia. 2 Berdasarkan carapenyalurankehendak rakyat, demokrasidibedakan menjadi: a Demokrasi langsung, yaitu demokrasi dimana rakyat secara langsung menyalurkan kehendaknya dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh rakyat. Demokrasi langsung dapat dijalankan apabila negara berpenduduk sedikit dan wilayahnya tidak luas serta masalah yang dihadapi negara pada waktu itu masih sangat sederhana. Contohnya adalah negara kota Athena pada jaman Yunani kuno. b Demokrasi tidak langsung atau Demokrasi Perwakilan, yaitu demokrasi dimana rakyat menyalurkan kehendaknya dengan memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam dewan perwakilan rakyat. Demokrasi perwakilan dilaksanakan oleh negara modern karena hal-hal berikut: • jumlah penduduk yang bertambah banyak, • masalah negara yang semakin kompleks, • Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri dalam mengurus kehidupannya. c Demokrasi perwakilan dengan sistem referandum merupakan gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam dewan perwakilan rakyat, tetapi dewan tersebut dikontrol oleh pengaruh rakyat dengan sistem referandum dan inisiatif rakyat. Dalam, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dimana kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan langsungoleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah system pemilihan bebas. Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan rakyat, yang berarti bahwa warga suatu masyarakat demokratis sama-sama menerima manfaatnya dan memikul bebannya. Pemerintahan yang dimaksud, dibentuk melaluipemilu yang diselenggarakan secara periodik. Dalam ucapan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu pemerintahan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 243 Oleh karenanya, filosof Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagaisebuah kesempatan guna menyudahi sebuah pemerintahan tanpa pertumpahan darah. Metode pemilu yang diselenggarakan secara umum, langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil dianggap paling tepat untuk membentuk pemerintahan. Meskipun demikian, maka tetap terjadi kemungkinan bahwa para wakil rakyat dan pemimpin bangsa yang terpilih ternyata adalah para anti demokrat. Argumentasi yang mendasarinya bahwa partai politik yang memiliki kekuatan dana besar dapat menggiring atau “membeli” suara calon pemilih. Mengingat adanya kemungkinan terburuk itu terjadi, agar suatu bangsa mendapatkan pemerintahan yang sesuai dengan yang diinginkannya, maka harus ada keinginan mayoritasuntuk memperjuangkan dan mempertahankan demokrasi melalui keterlibatan aktif dalam setiap aksi dan kegiatan politik.Jadi harus ada paritisipasi aktif dan riil dalam kegiatan politik di dalam masyarakat dan pemerintahan. Menjelang pelaksanaan pemilu di Indonesia, ratusan bahkan ribuan orang di berbagai daerah melakukan demonstrasi menentang pemilu yang mengikutsertakan politikus bermasalah politikus busuk. Mereka mendeklarasikan kriteria politikus busuk bagi calon peserta pemilu calon legislatif yang terlibat KKN, terlibat narkoba, melanggar HAM, merusak lingkungan, dan melakukan kekerasan rumah tangga.Mereka dianggap tidak pantas menjadi pemimpin dan mewakili kepentingan rakyat. Kedua kegiatan terkait dengan para calon pemimpin itu memiliki tujuan yang sama, yaitu artikulasi penyempaian kepentingan rakyat yang berdaulat. Jadi, ujung atau hasildari proses berdemokrasi adalah kedaulatan rakyat. Maknanya, bahwa seluruh keputusan yang menyangkut publik rakyat banyak harus dimintakan persetujuannya terlebih dahulu kepada orang yang akan terkena oleh keputusan itu. Demi terwujudnya kondisi tersebut, disamping peran parpol harus optimal, satu hal yang tak boleh dilupakan adalah kontrol rakyat secara langsung civil liberties. Konsep civil liberties atau “demokrasi langsung” ini setiapwarga negara memainkan peran aktif dan langsung terhadap bagaimana kekuasaan dalam negara dijalankan oleh pemerintah dan oleh wakil-wakilrakyat mereka. Seluruh organisasi kemasyarakatan, kelompok kepentingan, mediamassa, dan lembaga keagamaan merupakan bagian penting diantaranya. Gerakan demokrasi langsung yang berupa kontrol sipil ini memungkinkan rakyat dari waktu ke waktu, setiap saat, tanpa menunggu lima tahun lewat pemilu, dapat ikut mewarnai proses kebijakan publik. Rakyat melalui media massa, kelompok kepentingan, danorganisasi kemasyarakatan senantiasa dapat meneropong, mengkritik, dan menekan agar kebijakan publik dapat dirumuskan dan dijalankan sesuai dengan kepentingan mereka dalam bagian yang terbesar umum. Alexander Hamilton menyatakan bahwa untuk mengefektifkan pelaksanaan pemerintahan yang dibentuk melalui pemilu yang bebas dan mekanismekontrol dari rakyat sebagaimana diuraikan di atas, maka diperlukan sebuah lembaga peradilan yang bebas indepen-dence. Peradilan yang bebas merdeka dapat menjadi instrumen yang kuat dalam demokrasi.Peradilan yang merdeka dapat memberikan penafsiran dan memberikan kekuatan berlakunya aturan- aturan yang ada di dalam konstitusi UUD. Di Indonesia kekuasaan kehakiman yang memegangfungsi peradilan, berdasarkan UUD 1945, dilaksanakanoleh lembaga-lembaga: Mahkamah Agung MA, Mahkamah Konstitusi MK, dan Komisi Yudikatif KY. Katiga lembaga ini memiliki fungsi dan kewenangan di bidang hukum yang berbeda satu dengan yang lainnya. Operasionalisasi pengaturan dari ketiga lembaga peradilan tersebut masing-masing diatur dengan undang- undang. 244 PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

5. Demokrasi Pancasila