Perwakilan Konsuler Materi Sertifikasi Dan Uji Kompetensi Guru PendidikanKewarganegaraan

diplomatik dibedakan dalam tiga klasifikasi, yaitu : 1 Ambassador Duta Besar atau Nuncius; 2 Envoys Duta, Menteri Minister, dan Internuncius; dan 3 Kuasa Usaha Chargers d’Affaires. Seorang yang dicalonkan menjadi kepala misi diplomatik didahului dengan permohonan resmi dari negara pengirim kepada negera penerima untuk meminta persetujuan calon yang diajukan tersebut. Apabila Negara penerima menolak untuk memberikan persetujuan terhadap calon yang diajukan oleh negara pengirim, maka negara penerima tidak diwajibkan mengemukakan alasan penolakannya pasal 4 Konvensi Wina 1961. Sebaliknya apabila negara penerima menyatakan persetujuan, maka calon kepala misi diplomatik tersebut dilengkapi dengan surat kepercayaan Letter of Credence yang ditandatangani oleh kepala negara pengirim. Surat kepercayaan tersebut harus diserahkan sendiri kepada negara kepala negara penerima. Dengan penyerahan surat kepercayaan itu, yang biasanya disertai dengan pidato singkat, maka kepala misi diplomatik yang setingkat duta besar atau duta. Berbeda dengan pengangkatan duta besar dan duta tersebut, untuk pengangkatan kuasa usaha surat kepercayaannya dibuat oleh menteri luar negeri. Tugas dan fungsi perwakilan diplomatik secara garis besar terdiri atas: 1 representasi, 2 proteksi, 3 negosiasi, 4 pelaporan, dan 5 peningkatan hubungan persahabatan antar negara. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, pejabat diplomatik dilengkapi dengan kekebalan dan keistimewaan tertentu. Kekebalan dan keistimewaan pejabat diplomatik tersebut didasarkan atas beberapa pendekatan: 1 esterritoriality, 2 representative character theory, dan 3 fungsional necessity theory. Misi diplomatik tersebut dapat berakhir dengan beberapa alasan antara lain melalui pemanggilan kembali recall.

5. Perwakilan Konsuler

Perwakilan konsuler merupakan perwakilan negara di luar negeri, bukan sebagai perwakilan diplomatik, yang tugasnya melindungi kepentingan komersial negaranya. Suatu negara yang hendak mendirikan pos konsulernya di luar negeri berdasarkan Konvensi Wina tahun 1963 hendaknya memperhatikan prosedur sebagai berikut : 1 Negara penerima menyetujui didirikannya pos konsuler oleh negara pengirim; 2 Kedudukan, klasifikasi, dan distrik konsuler ditentukan oleh negara pengirim dan tunduk kepada persetujuan negara penerima; 4 Pembukaan cabang pos konsuler harus disetujui oleh negara penerima; dan 5 Tambahan suatu kantor yang menjadi bagian dari kantor konsuler juga harus disetujui oelh negara penerima. Pos konsuler dipimpin oleh kelapa pos konsuler yang diangkat oleh negara pengirim. Pengangkatan dan penerimaan kepala pos konsuler dilakukan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku di negara pengirim dan negara penerima masing- masing. Kepala pos konsuler harus dilengkapi dengan dokumen tentang pengangkatannya oleh Negara pengirim. Dokumen pengangkatan tersebut biasanya dikirimkan melalui jalur diplomatik atau melalui jalur pemerintahan negara di mana kepala pos konsuler tersebut diakreditasikan. Kepala pos konsuler tersebut baru dapat menjalankan fungsinya setelah menerima surat execuatur dari penguasa yang berwenang dari negara penerima. Selama menunggu keluarnya surat execuatur dari negara penerima, kepala pos konsuler tersebut dapat menjalankan tugasnya untuk sementara. Namun apabila negera penerima menolak memberikan surat execuator, maka kepala pos konsuler tersebut segera ditarik kembali oleh Negara pengirim dan negara penerima tidak berkewajiban memberitahukan alasan penolakannya kepada negara pengirim. Kepala pos konsuler menurut pasal 9 Konvensi Wina tahun 1963 dibedakan dala empat klasifikasi sebagai berikut: 1 Konsul Jenderal, 2 Konsul, 3 Wakil KonsulKonsul Muda, dan 4 Agen Konsul. PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 427 Tugas dan fungsi perwakilan konsuler secara umum bergerak untuk melindungi kepentingan komersial negara pengirim dan menjalankan tugas-tugas khusus yang dibebankan kepadanya. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, perwakilan konsuler juga diberikan hak-hak istimewa oleh negara penerima. Tetapi hak-hak istimewa tersebut berbeda dengan yang diberikan kepada perwakilan diplomatik. Tugas perwakilan konsuler tersebut dijalankan oleh pejabat konsuler yang terdiri atas Pejabat Konsuler Karier Career Consular Officers dan Pejabat Konsuler Kehormatan Honorary Consular Officer. Tugas dan fungsi perwakilan konsuler berakhir dengan beberapa alasan sebagai berikut: 1 Pejabat konsuler dinyatakan persona non-grata; 2 Pemberitahuan negara pengirim bahwa fungsi perwakilan konsulernya telah berakhir; 3 Penarikan kembali surat execuatur; 4 Negara penerima memberitahukan kepada negara pengirim bahwa negara penerima telah mengakhiri anggota staf konsuler; dan 5 Pecah perang antara negara pengirim dan negara penerima. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, perwakilan konsuler dapat menajlankan fungsi diplomatik apabila antara kedua negara tidak memiliki perwakilan diplomatik. Sebaliknya perwakilan diplomatik juga dapat menjalankan fungsi konsuler.

6. Perang