Negara Materi Sertifikasi Dan Uji Kompetensi Guru PendidikanKewarganegaraan

a. J.G. Starke Jilid 1, 1969:59-61 merinci subjek hukum internasional terdiri atas: 1 Negara, 2 Organisasi Internasional, 3 Individu: Penjahat Internasional, 4 Subdivisi Negara, Daerah Protektorat, dan Teritorium, 5 Pemberontak b. Mochtar Kusumaatmadja Buku I, 1962:92-105 menyebutkan, bahwa subjek hukum internasional terdiri atas: 1 Negara, 2 Tahta Suci, 3 Palang Merah Internasional, 4 Organisasi Internasional, 5 Individu, 6 Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa Belligerent c. Rebecca M.M. Wallace 1993:63-60 menyatakan, kepribadian internasional terdiri atas: 1 Negara, 2 Organisasi Internasional, 3 Individu, 4 Kesatuan lain Anomali-anomali: Tahta Suci The Holly See.

7. Negara

Pengertian negara menurut Pasal 1 Konvensi Montevideo, Jamaika tahun 1933 tentang hak dan Kewajiban Negara yang ditandatangani Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin memiliki kualifikasi sebagai berikut: a penduduk yang permanen, b wilayah tertentu, c suatu pemerintahan, dan d kemampuan untuk berhubungan dengan negara-negara lain. Dalam hukum internasional unsur yang terpenting dalam unsur yang ke-4, sebab unsur inilah yang membedakan negara dengan kesatuan-kesatuan politik yang lain di mana negara mampu secara mandiri untuk mengurus urusan luar negerinya sebagai anggota masyarakat internasional. Unsur ke-3 adalah untuk menentukan apakah entitas itu legal atau tidak, hal ini berkaitan dengan pernyataan kemerdekaan yang bersifat unilateral. Unsur ke-2 sebenarnya tidak begitu pokok, sebab perubahan batas-batas wilayáh suatu negara tidak mempengaruhi terhadap status negar tersebut. Wilayah suatu negara tidak perlu merupakan suatu kesatuan geografis, bisa merupakan daenah-daerah yang terpisah. Unsur ke-1 tidak berarti dalam negara harus terdiri atas ras, rumpun, atau bangsa tertentu, meskipun identitas demikian mungkin ada. Apakah negara mikro masih merupakan negara dalam pengertian di atas? Secara prinsip, kecilnya wilayah dan populasi penduduk yang menyebabkan keterbatasan dalam menjalankan hubungan luar negeri bukanlah suatu halangan bagi status kenegaraan. Formulasi hak dan kewajiban negara telah dicoba dirumuskan oleh beberapa lembaga seperti Institut Hukum Internasional Amerika tabun 1916, Konvensi Montevideo tahun 1933, dan Rancangan Deklarasi tentang Hak dan Kewajiban Negara-negara oleh Komisi Hukum Internasional PBB tahun 1949. Hak-hak dasar negara yang sering ditekankan adalah: a. hak kemerdekaan dan persamaan kedudukan negara, b. hak yurisdiksi teritorial, dan c. hak untuk membela diri atau menyelamatkan diri. Sedangkan kewajiban dasar negara-negara yang paling ditekankan adalah: a. tidak menggunakan perang sebagai alat, b. melaksanakan kewajiban apa yang digariskan dalam perjanjian, dan c. tidak campur tangan dalam urusan negara lain. PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 441 Konsep hidup berdampingan secara damai merupakan perkembangan dalam hukum internasional untuk mewujudkan hak dan kewajiban negara-negara dalam masyarakat internasional. Konsep hidup berdampingan secara damai dikembangkan melalui kesepakatan-kesepakatan internasional. Contoh konsep ini adalah perjanjian antara India dan EEC tentang masalah Tibet pada tanggal 29 April 1954, serta prinsip Dasa Sila Bandung yang dihasilkan dalam Konferensi Asia-Afrika bulan April 1955. Bentuk negara atau kesatuan bukan negara dibedakan sebagai berikut: a Konfederasi, b Federasi, c Vassal, d Kondominium, e Protektorat, f Anggota Persemakmuran, g Wilayah Perwalian.

8. Pengakuan Negara