4. Bentuk-bentuk Negara
Bentuk negara yang dianut oleh negara-negara dunia ada dua macam, yaitu negara Kesatuan
Unitaris, dan negara Serikat Federal. Negara kesatuan adalah bentuk
negara yang merdekadan berdaulat, dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa, serta mengatur seluruh daerah. Di dalam negara kesatuan tidak ada daerah yang
bernegara. Misalnya: negara Republik Indonesia. Pasal 1 ayat 1 UUD 1945 menegaskan “Negara Indonesia ialah negara Kesatuan berbentuk Republik”. Dalam prakteknya negara
kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi
Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah sistem pemerintahan yang seluruh persoalan yang berkaitan dengan negara langsung diatur dan diurus oleh
pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya tinggal melaksanakan saja.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentraliasi
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan sebagian kekuasaan pemerintahan kepada daerah menjadi urusan
rumah tangganya sendiri. Hak daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri disebut otonomi daerah, Contoh: Negara Republik Indonesia.
c. Negara Serikat atau Negara Federal
Merupakan bentuk negara gabungan dari beberapa negara bagian. Pada awalnya negara-negara bagian tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat, dan
berdiri sendiri. Stelah menggabungkan diri dengan Negara Serikat, maka dengan sendirinya negara tersebut melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan
menyerahkannya kepada Negara Serikat. Penyerahan kekuasaan dari Negara bagian kepada Negara serikat disebut limitatif sebuah demi sebuah, dan hanya kekuasaan
yang disebut oleh Negara bagian saja delegated powers yang menjadi kekuasaan Negara serikat. Kekuasaan asli negara Serikat merupakan tugas Negara Bagian
sebab ia berhubungan langsung dengan rakyatnya. Sedangkan Negara Serikat Federal bertugas untuk menjalankan Hubungan Luar Negeri, Pertahanan Negara,
Keuangan, dan Urusan Pos. Contoh Negara serikat Federal: Malaysia, Australia, Amerika, India, dan Indonesia
semasa berlakunya Konstitusi RIS Tahun 1949 Bentuk negara dapat pula dibedakan berdasarkan pada jumlah orang yang memegang pimpinan negara. Ada tiga bentuk
negara berdasarkan jumlah orang yang memimpin negara, yaitu negara Monarchie, Oligarchie, dan negara Demokrasi. Monarchie berasal dari bahasa Yunani mono
yang artinya satu, tunggal, dan archein yang artinya memerintah. Monarchie adalah pemerintahan dimana kekuasaan negara dipegang oleh satu orang, yang
menjalankan kekuasaan itu untuk kepentingan semua orang. Oligarchie berasal dari kata oligoi yang artinya beberapa, dan archein yang artinya memerintah. Jadi
Oligarchie adalah pemerintahan dimana kekuasaan negara dipegang oleh sejumlah orang yang biasanya berasal dari golongan feodal.
Demokrasi adalah pemerinatahan
dimana kekuasaan negara terletak ditangan sejumlah besar dari rakyat dan kepentingan semua orang Solly Lubis, 1975:67. Pembagian bentuk negara seperti di
atas berasal dari Herodotus yang kemudiuan dilanjutkan oleh Aristoteles.
Dewasa ini hampir semua negara modern menganut pemerintahan demokrasi. Berdasarkan hubungan antara alat-alat perlengkapan negara staatsorganen, bentuk-
bentuk demokrasi modern demokrasi yang representatief dapat dibagi menjadi tiga macam, sebagai berikut SollyLubis, 1975:78:
PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
237
1 Demokrasi yang representatif dengan sistem parlementer Menurut sistem ini terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dengan badan
perwakilan rakyat. Kabinet dewan Menteri bertanggung jawab atas segala tindakannya kepada badan perwakilan rakyat. Sedangkan Raja Presiden tidak dapat diganggu gugat
asas the King candono wrong. Selama badan perwakilan rakyat masih menaruh kepercayaan bahwa badan eksekutif melaksanakan tugasnya sesuai dengan garis-garis
besar haluan politik negara, maka badan eksekutif ini masih mendapat dukungan. Jika tidak, maka badan perwakilan rakyat akan menjatuhkan kabinet dengan suatu vorum
suara tidak percaya. Contoh: Negara Australia, Kerajaan Inggris, Indonesia semasa RIS dan semasa menggunakan UUDS 1950.
2 Demokrasi yang representatif dengan sistem pemisahan kekuasaan
Menurut sistem ini badan eksekutif pada prinsipnya terpisah dari badan perwakilan rakyat. Selain adanya pembagian kekuasaan devision ofpower, sekaligus terdapat
pemisahan kekuasaan separation of power. Kekuasaan eksekutif, Presiden mengangkat kepala-kepala departemen menteri yang bertanggung jawab kepada Presiden, bukan
kepada badan perwakilan rakyat. Presiden bertanggung jawab atas seluruh tindakan eksekutif kepada rakyat, dan badan perwakilan rakyat tidak dapat menggulingkan
menjatuhkan orang-orang eksekutif. Kekuasaan Yudikatif terpisah dari kekuasaan- kekuasaan lainnya, dan dalam menjalankan tugasnya tidak dapat dipengaruhi oleh
kekuasaan-kekuasaan lainter sebut. Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan, dianut oleh Amerika, dan Indonesia.
3 Demokrasi yang representatif dengan sistem referendum
Referendum berasal dari kata re yang artinya kembali, dan ferre artinya rakyat. Referendum berati kembalikan kepada pendapat rakyat. Menurut sistem Referendum,
proses pembuatan undang-undang langsung diawasi oleh rakyat. Pengawasan dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu:
a Referendum Obligatoire
Menurut referendum obligatoire rencana undang-undang RUU berlaku dan mengikat tergantung pada persetujuan rakyat terbanyak terlebih dahulu. Umumnya
referendum jenis ini berlaku terhadap peraturan-peraturan yang berkaitan dengan konstitusi negara.
b
Referendum Fakultatif Menurut referendum fakultatif suatu peraturan diumumkan terlebih dahulu oleh
badan legislatif. Bila dalam jangka waktu tertentu rakyat menyatakan tidak setuju dengan jumlah menimum tertentu, barulah peraturan tersebut dinyatakan batal. Contoh negara
yang menganut sistem Referendum adalah negara Swiss.
5. Bentuk-bentuk Kenegaraan