Konsekuensi Logis Kebebasan Mengemukakan Pendapat

6 stasiun kereta api, 7 terminal angkutan darat, dan 8 obyek-obyek vital nasional lainnya. Penyampaian pendapat di muka umum juga tidak boleh dilaksanakan pada hari besar nasional seperti: 1 Tahun Baru 2 Hari Raya nyepi 3 Hari Wafa tIsaAl-Masih 4 Isra Mi’raj 5 Kenaikan Isa Al-Masih 6 Hari Raya Waisak 7 Hari Raya Idul Fitri 8 Hari Raya Idul Adha 9 Hari Maulid Nabi 10 1 Muharam 11 Hari Natal 12 17 Agustus Pelaku atau peserta penyampaian pendapat di muka umum juga dilarang membawa benda-benda yang dapat membahayakan keselamatan umum.

3. Konsekuensi Logis Kebebasan Mengemukakan Pendapat

Penyampaian pendapat di muka umum harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Pasal 6 Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat di Muka Umum mengatur kewajiban warga Negara yang menyampaikan pendapat di muka umum agar berjalan dengan tertib, aman dan damai. Penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan tanpa batas akan mengakibatkan timbulnya kerusuhan dan merugikan semua pihak. Kewajiban warga Negara untuk menjaga tertib umum dalam mengemukakan pendapat merupakan konsekuensi logis atas kebebasan yaitu Supaya penyampaian pendapat di muka umum berlangsung tertib, aman, dan damai semua pihak harus mematuhi ketentuan yang berlaku. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar Pendudukan Kantor Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BRR Aceh Nias di Lueng Bata, Kota Banda Aceh, berakhir rusuh Rabu, 209’06 Massa melempari mobil polisi, kemudian polisi membalasnya dengan tembakan air di depan Kantor BRR Sumber: Kompas, 21 Sep. Kewajiban dan tanggung jawab warga Negara yang menyampaikan pendapat di muka umum adalah sebagai berikut:

a. Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain

Artinya warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib ikut memelihara dan menjaga hak serta kebebasan orang lain untuk hidup aman, tertib dan 284 PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN damai. Maka setiap warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib menjaga keamanan, ketertiban dan kedamaian.

b. Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum

Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum artinya warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib menjunjung tinggi norma-norma moral seperti norma agama, kesusilaan dan kesopanan dalam masyarakat.

c. Menaati hukum dan peraturan perundang-undangan.

Setiap warga Negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Jika melakukan pelanggaran dapat diancam hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum Artinya warga Negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib mencegah timbulnya bahaya bagi ketenteraman dan keselamatan umum, baik yang menyangkut orang, barang maupun kesehatan.

e. Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa,

Setiap orang yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib menghindari dan menceagah perbuatan–perbuatan yang dapat menimbulkan permusuhan, kebencian, atau penghinaan terhadap suku, agama, ras dan antar golongan dalam masyarakat menghindari perbuatan yang mengarah pada perpecahan SARA. Warga Negara dapat menyampaikan pendapat di muka umum secara bebas namun bukan tanpa batas. Artinya Penyampain pendapat di muka umum yang dilakukan tanpa batas akan mengakibatkan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain, rasa ketidak adilan, mengganggu keamanan dan ketertiban serta dapat menciptakan adanya perpecahan dalam masyarakat atau yang sering disebut disintegrasisosial. Pelaku atau peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan perbuatan melanggar hukum dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sanksi hukum tersebut dapat berupa sanksi pidana, sanksi perdata atau sanksi administrasi. Kebebasan mengemukakan pendapat yang tanpa batas mengandung konsekuensi hukum dan dapat mengancam keamanan, ketertiban, kedamaian dan bahkan dapat menimbulkan perpecahan atau disintegrasi bangsa. 4. Pentingnya Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung jawab Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi dan peraturan perundang-undangan dibawahnya. Demikian juga menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak yang dimiliki oleh setiap warga negara. Namun hak warga negara untuk mengemukakan pendapat di muka umum harus disertai dengan tanggung jawab agar pelaksanaan penyampaian hak tersebut dapat berlangsung aman, tertib dan damai serta tidak melanggar hak-hak asasi warga negara yang lain maupun kepentingan masyarakat yang harus dilindungi. Kemerdekaan mengemukakan pendapat dilaksanakan secara bebas berarti setiap warga Negara berhak menyampaikan pendapat, pikiran, pandangan atau perasaan yang bebas dari tekanan fisik maupun psikis. Penyampaian pendapat juga harus dilaksanakan secara bertanggung jawabartinya pelaksanaannya harus tunduk pada batasan-batasan yang ditentukan undang-undang. Maksud pembatasan oleh undang-undang tersebut adalah untuk menjamin penghargaan terhadap hak dan kebebasn orang lain, serta untuk memenuhi syarat-syarat keadilan, ketertiban dan kesejahteraan umum dalam suatu masyarakat. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab sangat penting karena kebebasan yang tidak diikuti dengan tanggung jawab dapat PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 285 mengakibatkan anarki yaitu suatu keadaan yang kacau atau tidak tertib seolah olah tidak ada pemerintahan dan peraturan perundang-undangan. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab pada hakikatnya adalah penyampaian pendapat, pikiran, pandangan, kehendak atau aspirasi secara bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun baik secara fisik maupun secara psikis atau mental. Tetapi kebebasan dalam menyampaikan pendapat tersebut juga harus disertai dengan tanggung jawab untuk menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain serta kepentingan orang lain dalam masyarakat. Setiap orang dalam negara demokrasi berhak mengeluarkan pendapat dengan bebas baik secara lisan maupun tulisan, serta tetap menjaga dan menghormati hak-hak maupun kepentingan orang lain atau kepentingan umum. Jadi kebebasanyang dimiliki bukanlah kebebasan yang tak terbatas, melainkan kebebasan yang dibatasi oleh hak dan kepentingan orang lain yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

5. Dasar Hukum dan Tata Cara Mengemukakan Pendapat di Muka Umum