Perang Netralitas Materi Sertifikasi Dan Uji Kompetensi Guru PendidikanKewarganegaraan

Tugas dan fungsi perwakilan konsuler secara umum bergerak untuk melindungi kepentingan komersial negara pengirim dan menjalankan tugas-tugas khusus yang dibebankan kepadanya. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, perwakilan konsuler juga diberikan hak-hak istimewa oleh negara penerima. Tetapi hak-hak istimewa tersebut berbeda dengan yang diberikan kepada perwakilan diplomatik. Tugas perwakilan konsuler tersebut dijalankan oleh pejabat konsuler yang terdiri atas Pejabat Konsuler Karier Career Consular Officers dan Pejabat Konsuler Kehormatan Honorary Consular Officer. Tugas dan fungsi perwakilan konsuler berakhir dengan beberapa alasan sebagai berikut: 1 Pejabat konsuler dinyatakan persona non-grata; 2 Pemberitahuan negara pengirim bahwa fungsi perwakilan konsulernya telah berakhir; 3 Penarikan kembali surat execuatur; 4 Negara penerima memberitahukan kepada negara pengirim bahwa negara penerima telah mengakhiri anggota staf konsuler; dan 5 Pecah perang antara negara pengirim dan negara penerima. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, perwakilan konsuler dapat menajlankan fungsi diplomatik apabila antara kedua negara tidak memiliki perwakilan diplomatik. Sebaliknya perwakilan diplomatik juga dapat menjalankan fungsi konsuler.

6. Perang

Perang merupakan suatu keadaan apabila perbedaan-perbedaan perbedaan antara negara-negara mencapai suatu titik dimana kedua pihak terpaksa menggunakan kekerasan, atau salah satu dari mereka melakukan tindakan kekerasan. Perang tersebut merupakan suatu kontes terutama antara angkatan bersenjata negara-negara. Perbedaan antara perang dan keadaan permusuhan bukan perang ditentukan oleh : 1 besarnya konflik, 2 tujuan para kontestan, dan 3 sikap dan didahului adanya pernyataan perang atau ultimatum. Pecahnya perang menimbulkan efek hubungan antar negara yang serius, seperti: Siapakah yang disebut musuh? Bagaimana hubungan diplomatik pada masa perang? Bagaimana pelaksanaan traktat pada saat perang? Bagaimana kedudukan harta musuh dalam perang? Hukum perang merupakan batas-batas yang ditetapkan oleh hukum internasional di mana digunakan kekuatan yang diperlukan untuk menundukkan musuh dan prinsip- prinsipnya menentukan perlakuan terhadap individu-individu selama perang. Hukum perang dalam hal ini menjaga terjadinya kebiadaban antar manusia. Cara mengakhiri perang dibedakan dengan mengakhiri permusuhan, dan hal tersebut sangat ditentukan oleh pihak-pihak yang bersengketa. Peserta diharapkan dapat menjelaskan beberapa pertanyaan yang menyangkut efek pecahnya perang seperti di atas, serta dapat menjelaskan kapan perang dan permusuhan itu berakhir

7. Netralitas

Netralitas menunjukkan adanya sikap suatu negara yang tidak turut berperang dan tidak ikut serta permusuhan. Netralitas tumbuh dari traktat bilateral yang menetapkan bahwa pihak-pihak terhadap traktat tidak akan menolong musuh apabila salah satu pihak berada dalam peperangan. Netralitas dapat dibenarkan oleh pertimbangan-pertimbangan berikut : 1 netralitas melokalisasi peperangan, 2 netralitas tidak mengorbankan perang, 3 netralitas memungkinkan negara-negara menjauhkan diri dari peperangan, dan 4 netralitas membuat hubungan internasional teratur. Status netralitas memuat hak-hak dan kewajiban antara negara-negara netral di satu pihak dan hak-hak dan kewajiban- kewajiban negara-negara yang sedang berperang bersifat korelatif, artinya hak suatu negara netral sesuai dengan kewajiban negara yangberperang dan hak negara yang berperang sesuai dengan kewajiban negara netral. Hak dan kewajiban tersebut tercermin dalam hal-hal sebagai berikut : 1 kewajiban 428 PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN abstain duties ofabsention, 2 kewajiban pencegahan duties of prevention, 3 kewajiban persetujuan duties of acquiescence.

8. Indonesia dan Hubungan Internasional