Proses Peradilan Perkara Pidana

1 Peradilan Agama. Menurut UU No. 7 Tahun 1989, peradilan agama dijalankan oleh Pengadilan Agama pada tingkat pertama untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, dan sodaqoh berdasarkan hukum Islam. Pada tingkat banding dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi Agama, dan pada tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung sebagai puncak peradilan agama. Pengadilan Syariat Islam di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan agama. 2 Peradilan Tata Usaha Negara. Menurut UU No. 9 Tahun 2004, Pengadilan Tata Usah Negara merupakan pelaksana peradilan tingkat pertama yang menyelesaikan sengketa tata usaha negara antara orang atau badan hukum Perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tentang Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara agar supaya Surat Keputusan tersebut dibatalkan. Selanjutnya perkara di tingkat banding ditangani oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan di tingkat kasasi ditangani oleh Mahkamah Agung. 3 Peradilan Militer. Peradilan Militer diatur dalam Undang-Undang No. 31 Tahun 1997. Pengadilan Militer menjalankan peradilan pada tingkat pertama yang menyelesaikan perkara-perkara orang-orang yang berstatus militer atau orang yang dipersamakan dengan militer. Pada peradilan militer tingkat banding ditangani oleh Pengadilan Militer Tinggi, dan pada tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung.

4. Proses Peradilan Perkara Pidana

Proses peradilan pidana dalam lingkungan peradilan sipil umum diatur dalam UU No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP dengan tahap-tahap sebagai berikut. a. Penyidikan yang dilakukan oleh penyidik penyidik polisi dan penyidik PNS. Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan penyidik dalam penanganan perkara pidana. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal menurut cara yang diatur dalam KUHAP untuk mencari serta mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. Dalam melakukan penyidikan semua POLRI diberi kewenangan oleh Undang-Undang KUHAP, untuk melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, dan pemeriksaan surat. b. Penuntutan yang dilakukan oleh jaksa atau penuntut umum. Tahap ini dilakukan oleh jaksa sebagai penuntut umum atas perkara pidana yang telah selesai dilakukan penyidikan oleh penyidik. Penyidik setelah selesai melakukan penyidikan menyerahkan berkas perkara beserta tersangkanya kepada penuntut umum untuk dilakukan penuntutan. Penuntutan ini dilakukan oleh penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negari yang berwenang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan. Dalam tahap ini penuntut umum menyusun surat dakwaan untuk perkara pidana yang bersangkutan berdasarkan hasil penyidikan yang diterima dari penyidik. Selama melakukan penuntutan, penuntut umum berwenang melakukan penahanan terhadap tersangka paling lama 20 hari dan dapat diperpanjang untuk waktu paling lama 30 hari. c. Pemeriksaan di depan sidang pengadilan oleh hakim. Untuk melakukan pemeriksaan, maka penuntut umum melimpahkan berkas perkara kepada ketua pengadilan negeri yang berwenang dengan memohon agar perkara PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 361 yang bersangkutan diperiksa dan diputuskan oleh hakim sidang pengadilan. Adapun prosedurnya sebagai berikut. 1 Hakim membuka sidang untuk umum, kecuali untuk perkara kesusilaan, atau terdakwanya anak-anak. 2 Yang diperiksa pertama kali adalah terdakwa. 3 Hakim Ketua Sidang mempersilahkan penuntut umum membacakan surat dakwaan. 4 Selanjutnya pemeriksaan terhadap saksi-saksi, baik saksi yang memberatkan terdakwa maupun saksi yang meringankan terdakwa. 5 Setelah pemeriksaan dinyatakan selesai, penuntut umum mengajukan tuntutan pidana Requisitor. 6 Kemudian terdakwa atau penasehat hukumnya mengajukan pembelaannya pledoi. 7 Selanjutnya penuntut umum dapat mengajukan jawaban atas pembelaan terdakwa atau penasehat hukumnya dan sebaliknya. 8 Jika acara tersebut telah selesai, hakim ketua sidang menyatakan pemeriksaan ditutup musyawarah hakim. 9 Setelah itu sidang dibuka kembali dan terbuka untuk umum hakim ketua membacakan putusannya. d. Pelaksanaan putusan pengadilan oleh jaksa dan lembaga pemasyarakatan di bawah pengawasan ketua pengadilan yang bersangkutan. Setelah hakim menjatuhkan putusan kepada terdakwa dan jika putusan itu berupa putusan pemindanaan yang berarti kesalahan terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya terbukti secara sah dan meyakinkan maka jaksa dapat menahan terdakwa. Bila penahanan terdakwa sudah dilakukan maka segera terdakwa ke lembaga pemasyarakatan. Siapa saja pejabat yang menyelesaikan perkara pidana di Pengadilan Negeri? Siapa saja pihak-pihak yang terlibat? Bagaimana prosesnya? yang menyelesaikan perkara pidana di Pengadilan Negeri adalah Jaksa Penuntut Umum JPU, Hakim, dan PaniteraPanitera Pengganti. Sedangkan pihak-pihak yang terlibat adalah SaksiTersangkaTerdakwa dan Penasihat Hukum pembela. Adapun prosesnya secara ringkas sebagai berikut. 1. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan BAP, hakim mengecekmemeriksa kebenaran identitas terdakwa; 2. Hakim menyuruh membacakan surat dakwaan kepada Penuntut Umum; 3. Hakim memeriksa saksi-saksi berikut barang buktinya dan menanyakan kebenarannya kepada terdakwa; 4. Hakim memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum dan Penasehat hukum untuk bertanya, baik kepada saksi maupun kepada terdakwa. 5. Penuntut Umum menyampaikan tuntutan hukuman rekuisitor tertulis atau lisan, dilanjutkan dengan pemberian kesempatan kepada terdakwa danatau Penasehat HukumPembela untuk menyampaikan pembelaannya pleidoi, dan; 6. Hakim memberikanmenjatuhkan putusan. Proses penyelesaan perkara pidana di Pengadilan Negeri dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut. 362 PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Info Pe nting • Penyidik adalah pejabat polisi negara RI atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan. • Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidikan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. • Penyelidik adalah pejabat polisi negara RI yang diberi wewenang oleh undang- undang untuk melakukan penyelidikan. • Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang- undang. • Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. • Penuntut umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. • Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk meyerahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan. • Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang- undang untuk mengadili. • Mengadili adalah serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa dan memutus perkara pidana berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak di sidang pengadilan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang. Tugas kelompok 1. Carilah informasi dari berbagai sumber dan diskusikan dalam kelompokmu pengertian dari istilah-istilah tersangka, terdakwa, laporan, pengaduan, saksi, keterangan saksi dan keterangan ahli. Buatlah laporannya 2. Carilah contoh-contoh perkara yang dapat digolongkan dalam perkara pidana KEJAHATAN POLISI Pengusuta JAKSA Penuntu t Umum PENGADILAN NEGERI Memeriksa dan Mengadili PUTUSAN Dilepas dari segala t nt tan Dibebaska Dihukum PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 363 3. Apakah peranan polisi, jaksa, hakim, dan pembela dalam proses peradilan pidana dalam lingkungan peradilan umum? 4. Diskusikan dalam kelompok Anda mengenai kemungkinan putusan hakim: dihukum, dibebaskan, dan dilepas dari segala tuntutan

5. Proses Peradilan Perkara Perdata