Persatuan yang Bulat dan Mutlak
dinyatakan sebagai produksi nasional yang dapat dihasilkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Misalnya, bila kita memiliki teknologi pertanian yang baik maka kita akan
mampu memproduksi hasil-hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan sandang dan pangan di dalam negeri.
Potensi dan kekuatan bangsa Indonesia sangat besar. Sudah selayaknya kita percaya diri sebagai bangsa yang berkekuatan besar. Oleh karena itu, berbekal
kemerdekaan dan kekuatan yang besar itu, bangsa Indonesia harus selalu ingat pesan seorang pahlawan besar, Jenderal Soedirman, berikut ini: “Percaya dan yakinlah bahwa
kemerdekaan sebuah negara yang didirikan di atas timbunan reruntuhan ribuan korban jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh
manusia siapa pun juga. Jangan bimbang dalam menghadapi macam- macam penderitaan karena makin dekat dengan cita-cita kita tercapai makin berat penderitaan
yang harus kita alami.” c. Rela Berjuang dengan Penuh Idealisme
Marilah, kalian simak cuplikan pidato Sang Pahlawan Proklamator, Ir. Soekarno, presiden pertama RI, pada tanggal 17 Agustus 1950 berikut ini
“Dan sekarang, segenap bangsaku, bangkitlah terus, berjuanglah terus dalam negara kesatuan yang telah berdiri lagi sekarang ini. Berjuanglah terus dan bekerjalah
lebih giat, sebab segala-galanya memang masih harus kita kerjakan. Jangan ada seorang pun diantara saudara-saudara mengira, bahwa dengan berdirinya kembali Negara
Kesatuan ini hari maksudnya berdiri kembali negara kesatuan, sebab sebelumnya Indonesia menjadi negara serikat RIS, pen. segala hal menjadi beres hari ini
pula.Hanya dengan pengerahan segala tenaga yang bersatu-padu itulah, pengerahan tenaga habis-habisan,pengerahan tenaga mati-matian, yang dipergunakan secara
rasional untuk pembangunan produksi, beserta dengan kegembiraan bekerja yang segembira-gembiranya, maka dapatlah kita merintis jalan yang menuju kemakmuran
rakyat. Semangat proklamasi adalah semangat rela berjuang, berjuang mati-matian dengan penuh idealisme dan dengan mengesampingkan segala kepentingan diri
sendiri.karena kita ikhlas berjuang dan berkorban karena kita tak segan mengucurkan keringat untuk membentuk dan membangun.” Moch. Said, 1961: 1543-1544. Menyimak
penggalan dari naskah pidato Bung Karno demikian beliau suka dipanggil tersebut di
atas, maka kita peroleh mutiara hikmah makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa dan negara. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa bangsa yang besar hanyalah
bangsa yang mau berjuang dan berkorban. Kemerdekaan bukanlah tujuan akhir perjuangan bangsa Ingdonesia, melainkan sebagai jembatan emas menuju kejayaan
bangsa. Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 adalah puncak perjuangan, perjuangan rakyat Indonesia dengan pengorbanan harta benda, darah dan jiwa, yang
berabad-abad lamanya, merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Namun demikian, setelah kemerdekaan itu masih ada perjuangan panjang untuk mengisinya. Perjuangan
panjang untuk menuju cita-cita nasional kita, yakni masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.