Latar Belakang IMPLEMENTASI PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN, MANAJER, DAN SUPERVISOR DI SLB NEGERI 1 BANTUL.
5
Penyelenggaraan pendidikan khusus di sekolah luar biasa dapat terlaksana apabila terdapat partisipasi dari masyarakat. Rendahnya masyarakat dalam
menyekolahkan anaknya yang memiliki kebutuhan khusus menjadi salah satu penyebab belum meratanya pendidikan bagi anak yang memiliki kebutuhan
khusus. Kemudian terkait partisipasi anak didik yang memiliki kebutuhan khusus bersekolah di sekolah luar biasa sangat dipengaruhi oleh faktor kesiapan dan
motivasi keluarga terutama dilihat dari latar belakang pendidikan, sosial, dan ekonomi keluarga yang tergolong masih rendah. Adapun orang tua anak didik
yang hanya menyerahkan anak didik ke sekolah luar biasa dengan membayar dana pendidikan dan menyerahkan pendidikan anak didik kepada lembaga. Peran
masyarakat dalam mendidik menjadi kurang karena mengandalkan lembaga pendidikan yaitu sekolah luar biasa. Perlu adanya komunikasi efektif antara
lembaga pendidikan dan orangtua untuk mendidik anak didik yang memiliki kebutuhan khusus agar mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan bersama.
Oleh karena itu dengan menyadari kenyataan banyak pemasalahan yang dihadapi oleh penyelenggaraan sekolah luar biasa maka dibutuhkan pengelolaan
yang baik terhadap sumberdaya suatu sekolah, meliputi dana, perlengkapan, informasi, maupun sumber daya manusia, yang masing-masing berfungsi sebagai
pemikir, perencana, pelaku serta pendukung untuk mencapai tujuan. Sekolah merupakan organisasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh
organisasi lainnya.Karena sifat lembaga sekolah yang kompleks maka diperlukan koordinasi yang tinggi.Secara stuktural organisasi kedudukan kepala sekolah
disekolah adalah sebagai seorang pemimpin. Dalam hal ini kepemimpinan kepala
6
sekolah sangat berperan penting sebagai penanggung jawab terhadap pelaksanaan keseluruhan proses pendidikan dan pengajaran yang berlangsung di sekolah yang
dilakukan oleh seluruh unsur sekolah. Dikutip dari Mulyasa 2003 bahwa kepala sekolah harus mampu
melaksanakan pekerjaan dan fungsi pentingnya sebagai pemimpin pendidikan di sekolah guna menciptakan situasi belajar dengan baik dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan. Dalam hal ini seorang kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaan sebagai educator, manager, administrator, supervisor,
leader, innovator, motivator EMASLIM. Semua peran tersebut harus dipahami dan dilaksanakan dalam bentuk nyata oleh kepala sekolah. Melalui peran-peran
tersebut diharapkan dapat menjadi langkah kepala sekolah untuk mencapai mutu dan kualitas sekolah. Kedudukan dan peran pemimpin dalam suatu organisasi
akan menentukan kinerja dan keefektifan organisasi yang dipimpin. Pemimpin memegang peranan penting dalam menggerakkan dan memotivasi bawahan,
mengelola sumber daya manusia dan lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah dituntut untuk mengutamakan
pelaksanaan proses pendidikan sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kepemimpinan menentukan seperti apa seharusnya masa depan
sekolah, mengarahkan visi, dan memberikan inspirasi untuk mewujudkannya. Kepala sekolah berperan sebagai pemimpin dalam pelaksanaan di lapangan belum
maksimal dikarenakan masih mengalami hambatan dalam menjalankan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan sekolah. Adanya berbagai kendala disebabkan
dalam proses pencapaian tujuan melibatkan banyak komponen.Dengan masih
7
ditemui berbagai hambatan dalam mewujudkan tujuan sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin bukan pusat kekuatan organisasi, namun
keberadaannya mutlak diperlukan karena tidak mungkin digantikan oleh fungsi dan peran lain. Sehingga kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsi
mereka demi keberhasilan sekolah, serta memiliki kepedulian kepada tenaga pendidik, karyawan dan anak didik.
Kepedulian kepala sekolah dapat dilakukan dengan meyakinkan dan memotivasi seluruh pesonil sekolah, orang tua anak didik, mitra sekolah, dan
pihak lain yang terkait untuk berperan ikut aktif terlibat mewujudkan keberhasilan tujuan sekolah. Kepedulian seorang pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya
dapat dibangun melalui komunikasi yang terjalin secara akrab dan hangat. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan berkomunikasi. Komunikasi kepala sekolah
merupakan bentuk interaksi agar mampu bekerja sama dengan orang yang dipimpinnya. Akan tetapi masih ditemui guru dan karyawan yang belum
menyadari bahwa dalam perannya menjalankan tugas dengan sebaik mungkinmenjadiserangkaian upayauntuk mewujudkan tujuan sekolah. Hal ini
sangat erat hubungannya dengan kemampuan kepala sekolah dalam kepemimpinannya untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengarahkan,
membimbing, dan memotivasi orang yang dipimpinnya. Salah satu personil sekolah yang paling dibutuhkan demi keberlangsungan
pembelajaran di sekolah yakni guru.Guru merupakan komponen terpenting dalam pendidikan karena merupakan ujung tombak dalam mendidik dan mengajar di
sekolah. Pembelajaran yang berlangsung berupa interaksi langsung antara guru
8
dan anak didik. Anak didik yang dihadapi guru memiliki berbagai macam karakteristik terlebih anak didik yang berada di sekolah luar biasa yang
merupakan anak berkebutuhan khusus. Pasti akan ada berbagai kendala yang dialami guru di dalam proses pelaksanaan belajar mengajar. Apalagi belum semua
guru di sekolah luar biasa mampu mendedikasikan dirinya sesuai panggilan jiwa untuk dapat mendidik dan mengajar anak berkebutuhan khusus. Selain itu masih
juga ditemui guru yang belum termotivasi dalam mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam mengajar dan mendidik anak berkebutuhan khusus.
Dalam hal ini kepemimpinan kepala sekolah sangat berperan penting dalam memberdayakan guru yaitu antara lain memberikan motivasi, mendukung, dan
mengembangkan sumber daya tenaga pendidikan dengan melibatkan dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan profesionalisme. Guru sebagai
tenaga pengajar di sekolah merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus. Potensi sumber daya guru
harus terus berkembang agar dapat melaksanakan fungsinya secara professional. Oleh karena itu diperlukan adanya supervisi akademik untuk mengawasi dan
memperbaiki proses belajar. Di lingkup sekolah kepala sekolah mempunyai peran sebagai supervisor.Namun kepala sekolah masih belum optimal dalam
melaksanakan perannya sebagai supervisor jika dilihat dari guru belum mendapatkan pembinaan dari kepala sekolah dan termotivasi dalam meningkatkan
mutu pengajaran. Sekolah yang menjadi tempat penelitian memiliki kekhasan yang menarik bagi
peneliti yaitu SLB Negeri 1 Bantul. Fakta yang menarik yaitu mengenai
9
kepemimpinan kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul yang menyelenggarakan pendidikan khusus yaitu sekolah luar biasa dari tingkat TKLB, SDLB, SMPLB,
dan SMALB dengan jenis layanan pendidikan luar biasa di antaranya autis, tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan tunadaksa yang dikepalai oleh satu kepala
sekolah. Mengingat bahwa anak didik secara individu memiliki kelainan masing- masing yang berbeda kebutuhannya satu sama lain dari tiap jenjang pendidikan.
Jumlah anak didik secara keseluruhan di SLB Negeri 1 Bantul termasuk dalam kategori banyak dan secara istimewa juga banyak mencetak prestasi dari tingkat
kabupaten, provinsi, nasional bahkan hingga taraf internasional di berbagai cabang olahraga dan kesenian.
Berdasarkan observasi melalui wawancara dengan kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul terdapat hambatan dalam mengelola sumber daya sekolah yang sangat
besar. Sumber daya diantaranya mengelola sekolah yang merupakan bekas SGPLB dengan luas tanah hampir tiga hektar yang berhubungan dengan penataan
dan pengelolaan sarana prasarana sekolah. Selain itu jumlah guru yang banyakmenyebabkan keterbatasan kepala sekolah dalam memberikan pengarahan
secara individu dan terdapat beberapa guru yang akan memasuki masa pensiun. Seorang kepala sekolah dituntut untuk mampu mengelola sumber daya yang ada
di sekolah dengan segala keterbatasan yang ada. Terlebih kepala sekolah juga mempunyai kesibukkan di luar sekolah. Sehingga peneliti merasa tertarik untuk
mendalami mengenai implementasi peran kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer, dan supervisor yang ada di SLB Negeri 1 Bantul. Terlebih belum ada
10
informasi mengenai implementasi peran kepala sekolah yang dilaksanakan di sekolah luar biasa.