15
Dari definisi kepemimpinan yang ada memiliki esensi yang sama yaitu proses mempengaruhi orang lain guna untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian
penulis menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu seni, kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan dalam proses mempengaruhi dan mengarahkan orang
atau kelompok orang agar mau dan mampu bekerja mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ketercapaian kepemimpinan juga perlu didukung para pengikutnya
serta menjadi konkrit apabila memiliki suatu jabatan yang diduduki dalam suatu organisasi.
2. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi artinya jabatan pekerjaan yang dilakukan atau kegunaan sesuatu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan
situasi sosial dalam kehidupan kelompokorganisasi masing-masing yang mengisyarakatkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam bukan di luar situasi itu.
Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial karena harus diwujudkan dalam interaksi antar-individu di dalam situasi sosial suatu kelompok atau organisasi.
Menurut Didin Kurmiadin dan Imam Machali 2013: 309 fungsi kepemimpian memiliki dua dimensi. Pertama, dimensi yang berkenaan dengan
tingkat kemampuan mengarahkan direction dalam tindakan atau aktivitas pemimpin. Kedua, dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan support
atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi.
Wahjosumidjo 2007:40 juga menyebutkan fungsi-fungsi kepemimpinan yaitu membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan, mengkomunikasikan
gagasan kepada orang lain, mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara,
16
menciptakan perubahan secara efektif di dalam penampilan kelompok, dan mengerakkan orang lain sehingga secara sadar orang lain tersebut mau melakukan
apa yang dikehendaki. Menurut Veithzal Rivai 2006: 53 fungsi kepemimpinan antara lain adalah
sebagai berikut: a. Fungsi Instruktif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaannya pada orang-
orang yang dipimpinnya. Kemampuan pimpinan menggerakkan orang lain agar melaksanakan perintah, yang bersumber dari keputusan yang telah
ditetapkan. b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin. Pemimpin selalu
melakukan konsultasi terhadap bawahannya sebagai bahan petimbangan atau mendengarkan pendapat dan saran untuk memperoleh masukan berupa
umpan balik feed back, yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah dilaksanakan dan
ditetapkan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan akan mendapatkan dukungan dan lebih
mudah mengintruksikannya.