Kepemimpinan Efektif Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan

23

4. Kepemimpinan Pendidikan

Menurut Marno dan Supriyatno 2008: 32 istilah kepemimpinan pendidikan menerangkan di lapangan apa dan di mana kepemimpinann itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri kepemimpinan, yaitu bersifat mendidik, membimbing, dan mengemong. Sebagaimana kata pendidikan yang menunjuk arti yang dapat dilihat dari dua segi, yaitu: 1 pendidikan sebagai usaha atau proses mendidik dan mengajar seperti yang dikenal sehari-hari; dan 2 pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang hakekat dan kegiatan mendidik mengajar dari zaman ke zaman atau yang membahas prinsip-prinsip dan praktik-praktik mendidik dan mengajar dengan segala cabang-cabangnya yang telah berkembang begitu luas dan mendalam. Dari hal itu, maka kepemimpinan pendidikan pada dasarnya terdapat dan berperan pada usaha-usaha yang berhubungan dengan proses mendidik dan mengajar di satu pihak, dan pada pihak lain berhubungan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya dan ilmu- ilmu pembantunya. Dari itu Fachrudi 1983: 33 yang dikutip oleh Marno dan Triyo mengatakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dalam proses mempengaruhi, mengkoordinir orang-orang lain yang ada hubungannya dengan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan- kegiatan yang dijalankan dapat berlangsung lebih efesien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran. 24 Nawawi 1994: 82 yang dikutip oleh Marno dan Triyo mengatakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah proses mengerakkan, mempengaruhi, memberikan motivasi, dan mengarahkan orang-orang di dalam organisasi atau lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk mewujudkan tugas tersebut lanjut Nawawi, setiap pemimpin pendidikan harus mampu bekerja sama dengan orang-orang yang dipimpinnya untuk meberikan motivasi agar melakukan pekerjaannya secara ikhlas. Dengan membership . Dalam Uhar Suharsaputra 2013: 124 dalam tataran intitusi pendidikan seperti sekolah, kepemimpinan pendidikan dapat dilihat dalam tataran mikro institusi, yaitu kepala sekolah, dan dalam tataran mikro teknis yaitu tenaga pendidik guru. Kepemimpinan sekolah yang akan menetukan bagaimana kinerja organisasi secara keseluruhan, sedangkan guru adalah pemimpin dalam tataran teknis guna menghasilkan output pembelajaranpendidikan yang bermutu. Dari pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan seseorang dalam proses mempengaruhi, memberikan motivasi, dan mengarahkan orang- orang di dalam organisasi atau lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Kepemimpinan pendidikan yang dimaksud adalah dalam lingkup sekolah yang dilihat dari tataran mikro institusi, yaitu kepala sekolah. Robert C. Bog dalam Moch mengemukakan empat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pendidikan, yaitu: 25 a. Kemampuan mengorganisasikan dan membantu staff di dalam merumuskan perbaikan pengajaran di sekolah dalam bentuk program yang lengkap. b. Kemampuan untuk membangkitkan dan memupuk kepercayaan pada diri sendiri dan guru-guru dan anggota staff sekolah lainnya. c. Kemampuan untuk membina dan memupuk kerja sama dalam mengajukan dan melaksanakan program-program supervisi. d. Kemampuan untuk mendorong dan membimbing guru-guru serta segenap staff sekolah lainnya agar mereka dengan penuh kerelaan dan tanggung jawab berpartisipasi secara aktif paada setiap usaha-usaha sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah itu sebaik-baiknya. Oleh karena itu, selanjutnya akan banyak membahas mengenai kepemimpinan kepala sekolah yang menekankan bahwa peran kepala sekolah sebagai faktor penentu bagi keberhasilan suatu sekolah dalam mengelola semua sumber daya di sekolahtermasuk berkembangnya kinerja guru sebagai pemimpin pendidikan dalam tataran teknis pembelajaran.

B. Perbedaan Manajer dan Pemimpin

Hingga saat ini masih terdapat berdebatan mengenai perbedaan maupun persamaan antara pemimpin dan manajer. Onisimus Amtu 2011: 17 mengatakan bahwa untuk menjadi manajer diperlukan proses dan waktu. Sebagai seorang manajer yang dapat dipercaya adalah yang memiliki keterampilan dan kompetensi serta telah memiliki pengalaman, selanjutnya telah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang tertentu. Manajer sesuai dengan tugas dan kewenangannya, memiliki sejumlah orang bawahan yang membantu dalam 26 tugas-tugas yang dibagi sesuai dengan prosedur kerja perusahaan dalam situasi kerja, terdapat hirarki yang jelas antara atasan dan bawahan, serta terkondisi dalam sistem dan mekanisme yang bersifat mengikat. Kewibawaan manajer terikat dalam lingkungan kerja dan menyatu dengan jabatannya. Sedangkan pemimpin adalah dalam pandangan tertentu bersifat alami, karena aspek-aspek genetik atau pembawaan sebagaimana diwariskan keluarganya, maupun yang dibentuk oleh lingkungan. Pemimpin yang alami, bersifat karismatik serta tidak memiliki bawahan tetapi pengikut, karena kewibawaannya tidak terbentuk karena struktur kekuasaan. Pemimpin memiliki pengaruh yang mampu menembus batas-batas keyakinan, budaya dan kebiasaan dalam suatu komunitas. Jika untuk menjadi seorang manajer diperlukan ketrampilan dan kemampuan akademis tertentu, maka seseorang pemimpin hanya membutuhkan pengakuan, penghormatan, dan penghargaan dari komunitasnya. Legitimasi itu sangat kuat dan melekat erat dengan keyakinan para pengikut maupun komunitas di mana seorang pemimpin dilahirkan dan dibesarkan. Seorang pemimpin mengenal dengan baik para pengikut dan komunitasnya. Oleh karena itu untuk melengkapi pembahasan ini, akan disajikan berbagai pandangan yang membantu memperjelas fungsi dan peran manajer dan pemimpin yang sesungguhnya. Warren Bennis 1989 dalam bukunya berjudul: Learning to Lead: A Workbook on Becoming Leader sebagaimana dikutip Onisimus Amtu 2011:19 menjelaskan perbedaan peran antara manajer dan pemimpin sebagaimana diuraikan dalam tablel berikut ini. 27 Tabel: 1. Perbedaan Peran Manajer dan Pemimpin Bennis, 1989 Peran Manajer Pemimpin a Mengelola b Tiruan c Mempertahankan d Berfokus pada sistem dan struktur e Bergantung kepada pengawasan f Melihat jangka pendek g Bertanya kapan dan bagaimana h Melihat hasil pokok i Meniru j Menerima status quo k Prajurit yang baik l Melakukan hal-hal dengan benar a Menginovasi b Orisinal c Mengembangkan d Fokus kepada orang e Membangkitkan kepercayaan f Melihat perpektif jangka panjang g Bertanya apa dan mengapa h Menatap masa depan i Menciptakan j Menantangnya k Dirinya sendiri l Melakukan hal-hal yang benar Menurut Uhar Suharsaputra 2013:152 manajemen dan kepemimpinan merupakan dua istilah yang punya kaitan dan sering dipandang identik, namun masing-masing sebenarnya berbeda dalam konteks organisasi, pelaksana manajemen disebut manajer, dan pelaksanana kepemimpinan disebut pemimpin. Ada pandanggan bahwa manajemen lebih luas dari kepemimpinan dan ada juga yang sebaliknya, namun terlepas dari kontroversi tersebut dalam tataran praktik lapangan idealnya seorang kepala sekolah adalah pemimpin yang baik sekaligus manajer yang baik pula, artinya kepala sekolah harus mempunyai kemampuan kepemimpinan dan kemampuan manajemen sekaligus. Seorang manajer lebih menekankan pada pelaksanaan tugas melalui cara yang teratur dengan prosedur yang jelas serta secara ketat menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Seorang manajer lebih mengacu pada apa yang sudah biasa dilakukan serta mempertahankannya untuk mencapai proses organisasi yang efektif dan efesien, sehingga dalam bekerjanya seorang manajer lebih bersifat rutin dari waktu ke