Anak Berkebutuhan Khusus Pendidikan Khusus 1. Pengertian Pendidikan Khusus

52 Pengelolaan satuan pendidikan khusus menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Standar pengelolaan satuan pendidikan khusus berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Dedy Kustawan dan Yani Meimulyani 2013: 79. Setiap satuan pendidikan khusus SLB dipimpin oleh seorang kepala satuan pendidikan khusus atau kepala SLB sebagai penanggung jawab pengelolaan pendidikan khusus. Dalam melaksanakan tugasnya kepala satuan pendidikan SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat dibantu minimal oleh satu orang wakil kepala satuan pendidikan. Pada satuan pendidikan khusus SMALBSMKLB, atau bentuk lain yang sederajat, kepala satuan pendidikan khusus atau kepala SLB dalam melaksanakan tugasnya dibantu minimal oleh tiga wakil kepala satuan pendidikan khusus yang masing-masing secara berturut-turut membidangi akademik, sarana dan prasarana, serta kesiswaan. Menurut Dedy Kustawan dan Yani Meimulyani 2013: 80, pengambilan keputusan pada satuan pendidikan khusus atau SLB di bidang akademik dilakukan oleh rapat Dewan Pendidik yang dipimpin oleh kepala satuan pendidikan khusus atau Kepala SLB. Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan bidang non- akademik dilakukan oleh komite yang dihadiri oleh kepala satuan pendidikan. Rapat dewan pendidikan dan komite sekolah dilaksanakan atas dasar prinsip musyawarah mufakat yang berorientasi pada peningkatan mutu satuan pendidikan khusus. Pengawasan satuan pendidikan khusus meliputi pemantauan, supervisi, 53 evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan dilakukan oleh pemimpin satuan pendidikan dan komite sekolahmadrasah atau bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan berkesinambungan untuk menilai efesiensi, efektifitas, dan akuntabilitas satuan pendidikan. Supervisi yang meliputi supervisi manajerial dan supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas sekolah PLB atau penilik satuan pendidikan dan kepala satuan pendidikan. Pelaporan dilakukan oleh pendidik, tenaga pendidikan, pemimpin satuan pendidikan, dan pengawas atau penilik satuan pendidikan.

E. Penelitian Relevan

Penelitian relevan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Penelitian Ulfah Umurohmi 2007: 48 tentang Peran Kepemimpinan disebutkan bahwa peran Kepala Sekolah sebagai leader, manager, supervisor. Dengan peranan tersebut maka kepala sekolah mempunyai tugas dalam memberdayakan guru antara lain memberi motivasi, mendukung, dan mengembangkan sumber daya tenaga pendidik dengan melibatkan dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan profesionalisme dalam menjalankan fungsinya. 2. Penelitian Unik Rasyidah 2012 tentang Peran Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP di Madrasah Aliyah Kota Yogyakarta. Hasil penelitian diketahui bahwa peran kepala sekolah memiliki peran yang strategis dalam rangka meningkatkan