Menjalin komunikasi yang membangun terhadap personil sekolah

92

f. Mengambil keputusan secara tepat

Sebagai pemimpin di sekolah seorang kepala sekolah memiliki kewenangan dalam mengambil keputusan. Dalam pengambilan keputusan kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul dilakukan bersama personil sekolah melalui rapat dengan wakil kepala sekolah atau seseorang yang ahli di bidangnya yang bersangkutan dengan keputusan yang akan diambil. Kepala sekolah akan meminta pertimbangan dari tim yaitu wakil kepala sekolah atau orang yang ahli dan selanjutnya kepala sekolah akan menganalisa hingga akhirnya memutuskan suatu keputusan. Ini sesuai dengan pernyataan dari MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa, melalui rapat kemudian masukan-masukan per unit dan mengambil dari workshop dan diskusi orang-orang yang kita anggap mampu sesuai dengan bidang dan ahli dan tahu dengan analisis yang kuat. Seperti orang yang ahli dibidangnya seperti perbengkelan atau orang klinik d Pernyataan dari kepala sekolah tersebut juga didukung penyataan dari ES selaku wakasek pengajaran SLB Negeri 1 Bantul pada Kamis, 23 April 2015 mengambil keputusan bersama, malah kepala sekolah cenderung mengikuti gurunya, jadi gini misalnya itu itu tidak bisa diterapkan Pak masalahnya gini gini gini gitu to, ya gimana cara tengahnya gimana, keputusan sekolah tidak dipucuk pimpinan tetapi justru dari bawah. Kalau untuk keputusan dari kepala sekolah ada banyak biasanya untuk kebijakan menerima karyawan atau guru atau apa nah itu kebijakan dari kepala sekolah, tapi untuk yang sifatnya umum karena yang tahu persis itu bukan kepalanya tapi yang dilapangan 93 Selain itu menurut NL selaku wakasek humas SLB Negeri 1 Bantul pada Rabu, 25 Keputusan penting larinya ke atasan ke Dinas menyangkut personil. Kalo urusan sekolah mengajak wakasek dan ketua jurusan, selalu melibatkan personil kepentingan internal sekolah berikut jawaban MB selaku kepala sekolah sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa, keputusan untuk kepentingan internal sekolah bersama orang-orang penting saja yang kita anggap mampu dan sesuai ahlinya yang lebih tahu, keputusan tentang kebijakan-kebijakan di lingkungan sekolah, kebijakan kesiswaan, kebijakan dalam pengambilan tata tertib sekolah dan aturan yang harus ditaati seperti ini dan pelaksanaan kegiatan- Sesungguhnya dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan eksternal sekolah sama halnya dengan pengambilan keputusan untuk kepentingan internal sekolah dengan melibatkan personil sekolah. Contoh pengambilan keputusan eksternal sekolah pernyataan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa, eksternal sekolah yaitu bagaimana bersikap dengan lingkungan, mengirim duta- dutanya, bagaimana kita bisa menerima tamu, melayani tamu, masukan atau edaran Dinas atau Kegurbenuran bagaimana dalam pengambilan keputusan kepala sekolah akan membutuhkan pertimbangan dari personil sekolah yang lain walaupun tetap ada keputusan yang sudah menjadi kewenangan sebagai seorang kepala sekolah. 94

2. Implementasi Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan usaha para anggota organisasi serta memberdayakan seluruh sumber-sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam rangka melakukan peran sebagai manajer, kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul memiliki strategi untuk mendayakan seluruh potensi sekolah melalui pendekatan yang dilakukan bersama personil sekolah baik secara individu maupun kelompok. Pendekatan yang dilakukan dengan komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan personil sekolah lainnya terutama wakil-wakilnya. Berdasarkan hasil studi dokumentasi berikut tugas dari wakil kepala sekolah. Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengajaran melaksanakan tugas koordinasi untuk: 1 Pengembangan kurikulum dan perencanaan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan; 2 Pengelolaan pelaksanaan dan pengembangan sistem pembelajaran; 3 Pengelolaan dan pengembangan sistem pembagian tugas mengajar bagi guru; 4 Pengelolaan dan pengembangan sistem administrasi guru dan pendataannya yang terkait dengan pembelajaran; 5 Pengelolaan penyelenggaraan dan pengembangan sistem penilaian pembelajaran termasuk pelaporannya buku rapor, Surat Tanda Tamat Belajar, dan ijazah; 6 Pengelolaan pelaksanaan dan pengembangan program khusus; 7 Berkomunikasi dengan pihak keluarga peserta didik dalam hal pengembangan prestasi belajar peserta didik. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan melaksanakan tugas koordinasi untuk: 1 Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru; 2 Pengelolaan dan 95 pengembangan sistem data peserta didik; 3 Pengelolaan pelaksanaan dan pengembangan kegiatan ekstra kurikuler, termasuk koperasi sekolah, studi wisata, bimbingan dan konseling, perlombaan dan pertandingan, Organisasi Siswa Intra Sekolah, serta kegiatan lain yang terkait dengan pengembangan diri dan kepribadian peserta didik; 4 Pengelolaan dan pengembangan layanan pemberian makanan tambahan bagi peserta didik; 5 Pengelolaan dan pengembangan asrama sekolah; 6 Pengelolaan dana bea siswa termasuk perencanaan, upaya perolehan, pemanfaatan, dan pelaporan penggunaannya; 7 Berkomunikasi dengan pihak keluarga peserta didik dalam hal pengembangan diri dan kepribadian peserta didik. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana melaksanakan tugas koordinasi untuk: 1 Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah; 2 Pengadaan sarana dan prasarana sekolah; 3 Pengelolaandan pengembangan sistem inventaris dan data sarana dan prasarana sekolah; 4 Pengelolaan pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah; 5 Berkomunikasi dengan pihak keluarga peserta didik dalam hal perencanaan, pemanfaatan, inventarisasi, dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat melaksanakan tugas koordinasi untuk: 1 Pengelolaan dan pengembangan program lembaga; 2 Penyusunan dan pengembangan sistem pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah; 3 Penyusunan proposal untuk pengembangan lembaga dan naskah kerjasama antar lembaga; 4 Pengelolaan dan pengembangan sisteminformasi dan komunikasi lembaga; 5 Pengelolaan dan pengembangan 96 sistem kerjasama antar lembaga dan masyarakat lingkungan sekitar; 6 Pengelolaan komunikasi dengan pihak lain terkait dengan penelitian, kunjungan kerja, kuliah kerja, prakteklapangan, dan kerjasama lainnya untuk pengembangan layanan pendidikan; 7 Berkomunikasi dengan pihak keluarga peserta didik dalam hal pengembangan program sekolah dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah. Dalam mengelola sekolah mulai dari jenjang TKLB hingga SMALB kepala sekolah melaksanakan kegiatan pengelolaan dengan adanya pendelegasian tugas secara jelas sesuai struktur organisasi yang sudah dibentuk beserta pembagian tugas. Kemudian dimasing-masing tim kerja akan memiliki kegiatan dan program kerja yang selanjutnya akan dilaksanakan. Kepala sekolah akan secara langsung melakukan koordinasi maupun monitoring melalui rapat.

a. Merencanakan program dan kegiatan sekolah

Kegiatan merencanakan program dan kegiatan sekolah oleh berdasarkan hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa, dengan rapat unit bisa dari jurusan, dari wakasek dan unit-unit baru dikeluarkan den Dalam merancang kegiatan dan program sekolah kepala ya otomatis, program berpedoman dengan visi dan Hal ini didukung oleh pendapat dari ES selaku wakasek pengajaran SLB Negeri 1 Bantul pada Kamis, 23 April 2015 mengenai keterlibatan guru dan karyawan dalam merencanakan program dan kegiatan sekolah bahwa, enggak bapak ibu