14
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpian adalah terjemahan dari kata leadership yang berasal dari kata leader. Pemimpin leader ialah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan
merupakan jabatannya. Dalam pengertian lain, secara etimologi istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar pimpin yang artinya bimbing atau tuntun.
Tatang M. Amirin dkk 2010: 134 menyebutkan pemimpin adalah suatu peran dalam sistem tertentu, karenanya seorang dalam peran formal belum tentu
memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Adapun istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan,
kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang, oleh sebab itu
berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Menurut Robbins 1971 dalam Didin Kurmiadin dan Imam Machali 2013:
289, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Sumber dari pengaruh tersebut
dapat diperoleh secara formal, yaitu dengan menduduki suatu jabatan manajerial yang diduduki dalam suatu organisasi. Hal yang sama dipaparkan oleh Edy
Sutrisno 2011:217 menyebutkan kepemimpinan merupakan seni memengaruhi dan mengarahkan kemampuan dan usaha orang lain untuk mencapai tujuan
pemimpin.
15
Dari definisi kepemimpinan yang ada memiliki esensi yang sama yaitu proses mempengaruhi orang lain guna untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian
penulis menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu seni, kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan dalam proses mempengaruhi dan mengarahkan orang
atau kelompok orang agar mau dan mampu bekerja mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ketercapaian kepemimpinan juga perlu didukung para pengikutnya
serta menjadi konkrit apabila memiliki suatu jabatan yang diduduki dalam suatu organisasi.
2. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi artinya jabatan pekerjaan yang dilakukan atau kegunaan sesuatu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan
situasi sosial dalam kehidupan kelompokorganisasi masing-masing yang mengisyarakatkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam bukan di luar situasi itu.
Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial karena harus diwujudkan dalam interaksi antar-individu di dalam situasi sosial suatu kelompok atau organisasi.
Menurut Didin Kurmiadin dan Imam Machali 2013: 309 fungsi kepemimpian memiliki dua dimensi. Pertama, dimensi yang berkenaan dengan
tingkat kemampuan mengarahkan direction dalam tindakan atau aktivitas pemimpin. Kedua, dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan support
atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi.
Wahjosumidjo 2007:40 juga menyebutkan fungsi-fungsi kepemimpinan yaitu membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan, mengkomunikasikan
gagasan kepada orang lain, mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara,