Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan

27 Tabel: 1. Perbedaan Peran Manajer dan Pemimpin Bennis, 1989 Peran Manajer Pemimpin a Mengelola b Tiruan c Mempertahankan d Berfokus pada sistem dan struktur e Bergantung kepada pengawasan f Melihat jangka pendek g Bertanya kapan dan bagaimana h Melihat hasil pokok i Meniru j Menerima status quo k Prajurit yang baik l Melakukan hal-hal dengan benar a Menginovasi b Orisinal c Mengembangkan d Fokus kepada orang e Membangkitkan kepercayaan f Melihat perpektif jangka panjang g Bertanya apa dan mengapa h Menatap masa depan i Menciptakan j Menantangnya k Dirinya sendiri l Melakukan hal-hal yang benar Menurut Uhar Suharsaputra 2013:152 manajemen dan kepemimpinan merupakan dua istilah yang punya kaitan dan sering dipandang identik, namun masing-masing sebenarnya berbeda dalam konteks organisasi, pelaksana manajemen disebut manajer, dan pelaksanana kepemimpinan disebut pemimpin. Ada pandanggan bahwa manajemen lebih luas dari kepemimpinan dan ada juga yang sebaliknya, namun terlepas dari kontroversi tersebut dalam tataran praktik lapangan idealnya seorang kepala sekolah adalah pemimpin yang baik sekaligus manajer yang baik pula, artinya kepala sekolah harus mempunyai kemampuan kepemimpinan dan kemampuan manajemen sekaligus. Seorang manajer lebih menekankan pada pelaksanaan tugas melalui cara yang teratur dengan prosedur yang jelas serta secara ketat menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Seorang manajer lebih mengacu pada apa yang sudah biasa dilakukan serta mempertahankannya untuk mencapai proses organisasi yang efektif dan efesien, sehingga dalam bekerjanya seorang manajer lebih bersifat rutin dari waktu ke 28 waktu, yang penting organisasi dapat berjalan dengan stabil dalam menjalankan perannya. Berbeda dengan seorang manajer, dalam melaksanakan perannya seorang pemimpin lebih menekankan pada perubahan dan penentuan arah, serta upaya-upaya yang inovatif visioner dalam membuat organisasi mampu berperan lebih produktif, lebih maju, dan lebih bermutu, sehingga mereka lebih menekankan pada pembelajaran dan pemberdayaan seluruh sumberdaya organisasi, akibatnya kinerja seorang pemimpin lebih berdampak dinamis bagi organisasi. Seorang kepala sekolah jelas memerlukan kemampuan manajemen dan kepemimpinan, sehingga organisasi sekolah dapat secara internal dan responsif terhadap faktor eksternal yang terus mengalami perubahan. Dalam konteks sekarang ini kepala sekolah sebagai pemimpin tampaknya makin diperlukan penguatan mengingat akselerasi perubahan yang makin sulit diprediksi, namun demikian kemampuan sebagai manajer tetap diperlukan dalam upaya menata organisasi sekolah berjalan secara efektif dan efisien, oleh karena itu keseimbangan keduanya menjadi hal yang perlu terus dikembangkan. Hal ini dapat terlaksana oleh kepala sekolah dalam menjalankan perannya sebagai seorang pemimpin dan juga seorang manajer di sekolah.

C. Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Menurut Wahyudi 2009: 63 kepala sekolah merupakan jabatan karir yang diperoleh seseorang setelah sekian lama menjabat sebagai guru. Seorang diangkat dan dipercaya menduduki jabatan kepala sekolah harus memenuhi kriteria-kriteria 29 yang disyaratkan untuk jabatan dimaksud. Didin Kurmiadin dan Imam Machali 2013: 295 menyebutkan kepala sekolah dalam satuan pendidikan merupakan pemimpin.Ia mempunyai dua jabatan dan peran penting dalam melaksanakan proses pendidikan. Pertama, kepala sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah; dan kedua, kepala sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. Sebagai pengelola pendidikan, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dengan cara melaksanakan administrasi sekolah dengan seluruh substansinya. Disamping itu kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kualitas sumber daya manusia yang ada agar mereka mampu menjalankan tugas-tugas pendidikan. Oleh karena itu sebagai pengelola, kepala sekolah memiliki tugas untuk mengembangkan kinerja para personel terutama guru kearah profesionalisme yang diharapkan. Sebagai pemimpin formal, kepala sekolah pertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan para bawahan kearah pencapaian tujuan pendidikan yang telah diharapkan. Menurut Gavis, G.A. Thomas, M.A. 1989 dalam Wahyudi 2009: 63 yang berpendapat bahwa kepala sekolah yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1 mempunyai jiwa kepemimpinan dan mampu memimpin sekolah; 2 memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah; 3 mempunyai ketrampilan sosial; 4 professional dan kompeten dalam bidang tugasnya. Selain memiliki karakteristik sebagai kepala sekolah juga dibutuhkan mempunyai kompetensi. Menurut Wahyudi 2009: 36 daftar atau rincian tugas kepala sekolah termasuk peran dan fungsi yang dijalankan dapat menjadi dasar