Instrumen Penelitian IMPLEMENTASI PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN, MANAJER, DAN SUPERVISOR DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

63 tua siswa. Dan menggunakan triangulasi teknik yaitu mengecek data yang didapat ke lapangan menggunakan tiga metode yang berbeda yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari wawancara akan dibandingkan dengan data hasil observasi dan catatan hasil dokumen.

G. Teknik Analisis Data Penelitian

Analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis model Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Model Miles dan Huberman digambarkan dalam Sugiyono 2013: 247 sebagai berikut. Gambar 1. Analisis Data Model Miles dan Huberman Sugiyono, 2013: 247 1. Tahap Pengumpulan Data Data Collection Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh sumber data. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Setelah data terkumpul disajikan dalam bentuk transkip wawancara, deskripsi studi dokumentasi dan deskripsi hasil pengamatan. 2. Reduksi Data Data Reduction Data Collection Data Reduksi Conclusion drawingverifying Data Display 64 Reduksi data merupakan proses pemilahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Data dari wawancara semua informan dikelompokkan sesuai pertanyaan wawancara yang sama. Setelah disimpulkan secara garis besar hasil wawancara kemudian dikelompokkan dengan hasil observasi dan studi dokumen yang saling berkaitan. Setelah data berdasarkan wawancara, observasi, dan dokumentasi diambil dari kesamaan pola, kemudian dirangkum berdasarkan pertanyaan penelitian. 3. Penyajian Data Dislay Data Setelah data direduksi maka data dibuat pola-pola khusus sesuai tema atau pokok permasalahan sehingga data tersebut dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat dipahami. Data yang telah dirangkum berdasarkan pertanyaan penelitian selanjutnya dipaparkan dalam bentuk narasi sesuai dengan rumusan masalah penelitian yaitu implementasi peran kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer, dan supervisor. 4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Conclusion, Drawingverifying Setelah display data tahap berikutnya adalah penarikan kesimpulan. Data yang dibuat narasi dalam display data kemudian disajikan dalam hasil penelitian. Pemaparan hasil penelitian disertai bukti-bukti lapangan hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Dari hasil pemelitian selanjutnya peneliti membandingkan dengan teori. Hasil akhir berupa kesimpulan serta saran terhadap implementasi peran kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer, dan supervisor. 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepala sekolah pada implementasi peran sebagai pemimpin, manajer, dan supervisor di Sekolah Luar Biasa SLB Negeri 1 Bantul.Informan penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, koordinator PKGPKB, karyawan, dan orangtua siswa di SLB Negeri 1 Bantul. Data yang diperoleh berasal dari hasil wawancara, observasi, dan studi dokumen.

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Sekolah Luar Biasa SLB Negeri 1 Bantul yang beralamat di Jalan Wates No. 147, Ngetisharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kode Pos 55182 dengan nomor telepon 0274 374410, nomor fax 0274 378990, dan beralamat email www.slbn1bantul.sch.id . Jenis layanan pendidikan diSLB Negeri 1 Bantul dianataranya; Tunanetra A, Tunarungu B, Tunagrahita Ringan C, Tunagrahita Sedang C1, Tunadaksa D, Tunadaksa Ringan D1, dan Autis, mulai dari jenjang TK hingga jenjang SMA. Kondisi sekolah dinyatakan baik 70, rusak ringan 20, dan rusak berat 10. Awal mula berdirinya SLB Negeri 1 Bantul pada tahun 1971 menjadi rintisan bagi alumni Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa SGPLB untuk merintis SLB A untuk pendidikan tunanetra dan SLB C untuk pendidikan tungrahita yang berlokasi di kelas khusus lokal SD Klitren. Pada tahun selanjutnya tahun 1972 66 perintisan SLB untuk pendidikan tunarungu wicara dan juga SLB C untuk pendidikan tungrahita di Kompleks SMEA Sutodirjan, Kecamatan Ngampilan Yogyakarta pada waktu itu SGPLB juga menempati komplek tersebut namun pada tahun 1976 pindah ke Jalan Bintaran Tengah No. 3, mengikuti SGPLB yang pada waktu itu juga menempati gedung tersebut. Selanjutnya untuk perintisan SLB D untuk pendidikan tundaksa pada tahun 1973 menempati rumah Bapak Hadisudarmo, salah seorang wali siswa, yang beralamat di Condronegaran MD. 3 78, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta. Dalam perkembangannya pada tahun 1977 SLB A, B, C, dan D tersebut dipindahkan ke kompleks SGPLB dan merupakan SLB Latihan bagi SGPLB. Kemudian tahun 1996 SGPLB beralih fungsi, maka SLB Latihan SGPLB menempati seluruh bangunan dengan sekolah baru yang berstatus negeri bernama SLB Negeri Bantul. SLB Negeri Bantul sempat berubah nama menjadi SLB Negeri 3 Yogyakarta pada tahun 2004 namun pada tahun 2010 berubah nama kembali menjadi SLB Negeri 1 Bantul sampai dengan sekarang. Dalam perkembangannya mulai tahun pelajaran 20032004 sekolah memiliki layanan Pendampingan dan Suporting system di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi SPPI dalam rangka uji coba Pendidikan Inklusi. Selanjutnya dilaksanakan restrukrisasi dan revitalisasi dalam rangka optimalisasi fungsi sarana prasarana untuk Klinik Rehabilitasi dan Resource Centre Pendukung Inklusi RC IX Propinsi DIY. Dan mulai tahun pelajaran 20052006 dibuka layanan Klinik rehabilitas, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, RS Sardjito Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGMUAD, Puskesmas Kecamatan Kasihan Bantul, Akademi