Fungsi Kepemimpinan Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan

19 dapat memberi kenyamanan beristirahat dan cukup memadai. Jalan lain untuk menciptakan situasi pekerjaan yang menyenangkan ialah berusaha supaya anggota kelompok merasa bahwa pemimpin berdiri di belakang mereka dan mendukungnya. c Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan para anggota bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan bagian dari kelompok. Semangat kelompok dapat dibentuk melalui penghargaan terhadap usaha setiap anggota atau kelompok demi kepentingan kelompok dan melalui social activities. Jika pemimpin memberi semangat persahabatan kepada anggota-anggota kelompoknya, sifat ramah tamah dan kegembiraannya akan mempengaruhi anggota dan mereka akan menirunya. d Pemimpin dapat menggunakan kelebihan yang terdapat pada pemimpin, bukan untuk berkuasa dan mendominasi, melainkan untuk memberi sumbangan pemikiran kepada kelompok menuju pencapaian tujuan bersama. Dalam suasana tersebut, pemimpin dapat juga mengembangkan kesanggupan anggotanya. Pemimpin juga harus mengakui anggotanya secara wajar, dengan berbuat seperti itu pemimpin akan diterima dan diakui secara wajar. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi kepemimpinan merupakan aktifitas utama seorang pemimpin dalam menjalankan perannya pada berbagai bidang tugas, yang membutuhkan pengetahuan, sikap, keterampilan, seni, serta profesionalnya.

3. Kepemimpinan Efektif

Menurut Wahjosumidjo 2007: 4 Kepemimpinan adalah suatu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi. Sebuah sasaran utama dari program penelitian kepemimpinan adalah untuk mengidentifikasi perilaku kepemimpinan yang efektif. Adapun kategori-kategori dari praktik-praktik kepemimpinan menurut Yulk 2005:78 dapat dipaparkan sebagai berikut. a. Merencanakan dan Mengorganisasi b. Pemecahan Masalah c. Menjelaskan Peran dan Tujuan d. Memberi Informasi 20 e. Memantau f. Memotivasi dan Memberi Inspirasi g. Melakukan konsultasi h. Mendelegasikan i. Mendukung j. Mengembangkan dan Membimbing k. Mengelola Konflik dan Membangun Tim l. Membangun Jaringan Kerja m. Memberikan Pengakuan n. Memberikan Penghargaan Keempat belas perilaku dalam menciptakan kepemimpinan yang efektif di atas dapat dijelaskan lebih lanjut melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Merencanakan dan mengorganisasian meliputi: a menentukan tujuan dan strategi jangka panjang; b mengalokasikan sumber daya sesuai dengan prioritas; c menentukan cara menggunakan personel dan sumber daya untuk menghasilkan efisiensi tugas; dan d menentukan cara memperbaiki koordinasi, produktivitas, serta efektivitas unit organisasi. Pemecahan masalah: a mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan; b menganalisis masalah pada waktu yang tepat, namun dengan cara yang sistematis untuk mengidentifikasi sebab dan mencari pemecahannya; dan c bertindak secara tegas untuk mengimplementasikan solusi guna memecahkan masalah atau krisis penting. Menjelaskan peran dan tujuan: a membagi tugas; b memberi arah tentang cara melakukan pekerjaan tersebut; dan c mengkomunikasikan pengertian yang jelas mengenai tanggung jawab pekerjaan, dan tujuan tugas, tenggat waktu, serta harapan mengenai kinerja. Memberi informasi: a membagi informasi yang relevan tentang keputusan, rencana, dan kegiatan kepada orang yang membutuhkannya agar dapat melakukan 21 pekerjaannya; b memberi material dan dokumen tertulis; dan c menjawab permintaan dan informasi teknis. Memantau: a mengumpulkan informasi mengenai aktifitas kerja dan kondisi eksternal yang mempengaruhi pekerjaan tersebut; b memeriksa kemajuan dan kualitas pekerjaan; c mengevaluasi kinerja para individu dan unit organisasi; c mengevaluasi kinerja para individu dan unit organisasi; d menganalisis kecenderungan trends; dan e meramalkan peristiwa eksternal. Memotivasi dan memberi inspirasi: a dengan menggunakan teknik memengaruhi yang menarik emosi atau logika untuk menimbulkan semangat terhadap pekerjaan; b komitmen terhadap sasaran tugas; dan c patuh terhadap tuntunan akan kerja sama, bantuan, dukungan, atau sumber daya, menetapkan contoh yang baik mengenai perilaku yang sesuai. Melakukan konsultasi: a menanyakan orang-orang sebelum membuat perubahan yang akan mempengaruhi mereka; b mendorong saran untuk membuat perbaikan; c mengundang partisipasi dalam pengambilan keputusan; dan d memasukkan ide-ide serta saran-saran dari orang lain dalam keputusan- keputusan. Mendelegasikan: a mengizinkan para bawahan untuk mempunyai tanggung jawab dan kebijaksanaan yang cukup besar dalam melaksanakan aktivitas kerja; b menangani masalah; dan c membuat keputusan penting. Mendukung: a bertindak ramah dan penuh perhatian, sabar, dan membantu; b memperlihatkan simpati dan dukungan jika seorang bingung dan cemas; c mendengarkan keluhan dan masalah; dan d mencari minat seseorang. 22 Mengembangkan dan membimbing: a memberi pelatihan dan nasihat karier yang membantu; dan b melakukan hal-hal yang membentuk perolehan ketrampilan, pengembangan profesional, kemajuan karier seseorang. Mengelola konflik dan membangun tim: a memudahkan pemecahan konflik yang konstruktif; b mendorong kerja sama; c kerja sama tim; dan d identifikasi dengan unit kerja. Membangun jaringan kerja: a bersosialisasi secara informal; b mengembangkan kontak-kontak dengan orang-orang yang merupakan sumber informasi dan dukungan; c mempertahankan kontak melalui interaksi secara periodik, termasuk kunjungan, menelpon, dan korespondensi; dan d kehadiran pada pertemuan serta peristiwa sosial. Memberikan pengakuan: a memberi pujian dan pengakuan bagi kinerja yang efektif; b keberhasilan yang signifikan dan kontribusi khusus; dan c mengungkapkan penghargaan terhadap kontribusi dan upaya-upaya khusus seseorang. Memberi penghargaan: a memberi atau merekomendasikan penghargaan yang nyata, seperti penambahan gaji atau promosi bagi yang kinerja efektif; b keberhasilan yang signifikan; dan c kompetensi yang terlihat. Keempat belas perilaku dapat dihubungakan dengan empat jenis kegiatan umum yang dilakukan seorang pemimpin, yaitu mempengaruhi orang, membuat keputusan, memberi-mencari informasi, dan membangun hubungan. 23

4. Kepemimpinan Pendidikan

Menurut Marno dan Supriyatno 2008: 32 istilah kepemimpinan pendidikan menerangkan di lapangan apa dan di mana kepemimpinann itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri kepemimpinan, yaitu bersifat mendidik, membimbing, dan mengemong. Sebagaimana kata pendidikan yang menunjuk arti yang dapat dilihat dari dua segi, yaitu: 1 pendidikan sebagai usaha atau proses mendidik dan mengajar seperti yang dikenal sehari-hari; dan 2 pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang hakekat dan kegiatan mendidik mengajar dari zaman ke zaman atau yang membahas prinsip-prinsip dan praktik-praktik mendidik dan mengajar dengan segala cabang-cabangnya yang telah berkembang begitu luas dan mendalam. Dari hal itu, maka kepemimpinan pendidikan pada dasarnya terdapat dan berperan pada usaha-usaha yang berhubungan dengan proses mendidik dan mengajar di satu pihak, dan pada pihak lain berhubungan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya dan ilmu- ilmu pembantunya. Dari itu Fachrudi 1983: 33 yang dikutip oleh Marno dan Triyo mengatakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dalam proses mempengaruhi, mengkoordinir orang-orang lain yang ada hubungannya dengan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan- kegiatan yang dijalankan dapat berlangsung lebih efesien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.